Motaderm 0,1% Krim 10 gr
Rp113.522
Per TUBE
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Motaderm Krim bermanfaat untuk meredakan kemerahan, rasa gatal, dan bengkak, pada kulit akibat eksim, psoriasis, atau kondisi alergi.
Motaderm Krim mengandung mometasone furoate. Krim ini bekerja dengan cara menghambat zat yang memicu peradangan pada kulit.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat kortikosteroid
Komposisi
Mometasone furoate 0,1%
Digunakan oleh
Dewasa dan anak-anak
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Belum diketahui apakah Motaderm Krim dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jika Anda sedang menyusui, jangan menggunakan Motaderm Krim tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat
Krim
Kemasan
Dus, 1 tube @ 10 gr
Pabrik/Manufaktur
Bernofarm
No. BPOM
DKL0002330529A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan menggunakan Motaderm Krim jika Anda alergi terhadap mometasone furoate. Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
- Jangan memberikan Motaderm Krim pada anak berusia di bawah 2 tahun.
- Hindari kontak produk dengan mata dan mulut. Segera bilas dengan air jika terkena bagian tersebut. Hindari kontak produk dengan area kelamin dan anus, serta lipatan kulit, kecuali jika disarankan oleh dokter.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita infeksi kulit, gangguan sirkulasi darah, glaukoma, katarak, gangguan sistem imun, diabetes, atau sindrom Cushing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, produk herbal, atau produk perawatan yang dioleskan ke kulit.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Motaderm Krim jika berencana menjalani perawatan gigi atau operasi.
- Hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu atau campak, selama menjalani pengobatan dengan Motaderm Krim, karena bisa meningkatkan risiko Anda tertular.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan Motaderm Krim.
Dosis dan Aturan Pakai Motaderm Krim
- Dewasa dan anak-anak ≥2 tahun: Oleskan tipis pada area kulit yang bermasalah 1 kali sehari. Durasi penggunaan sebaiknya tidak lebih dari 2 minggu.
Cara Menggunakan Motaderm Krim dengan Benar
Motaderm Krim digunakan sesuai petunjuk dokter atau keterangan yang tercantum di kemasan obat. Jangan menambah dosis tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter.
Cuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah menggunakan Motaderm Krim. Bersihkan dan keringkan juga area yang akan dioleskan Motaderm Krim. Oleskan krim secukupnya hingga merata di kulit. Jangan menutup area yang sudah diolesi krim.
Jangan menggunakan Motaderm Krim dengan jumlah yang banyak sekaligus atau dalam jangka panjang. Hubungi dokter jika keluhan yang Anda alami belum membaik setelah 2 minggu.
Simpan Motaderm Krim di tempat yang kering dan terhindar dari sengatan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Motaderm Krim dengan Obat Lainnya
- Penggunaan krim mometasone furoate dengan obat-obatan tertentu berisiko menyebabkan efek interaksi obat, seperti:
- Peningkatan kadar mometasone furoate dalam darah jika digunakan dengan mifepristone
- Penurunan efektivitas obat antidiabetes dan deferasirox
Efek Samping dan Bahaya Motaderm Krim
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan mometasone furoate dalam bentuk krim adalah:
- Rasa terbakar, gatal, dan perih pada kulit yang dioleskan obat
- Jerawat
- Bintik-bintik merah pada kulit
- Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung sembuh atau semakin memburuk. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Stretch mark, kulit tipis, atau perubahan warna kulit
- Iritasi kulit yang berat
- Kelelahan yang tidak biasa
- Sering buang air kecil
- Berat badan turun
- Sakit mata, penglihatan kabur, dan lapangan pandang menyempit
- Demam, menggigil, atau sakit tenggorokan
- Sariawan atau infeksi jamur muncul di mulut