Orezinc Sirup 60 ml

Rp63.521

Per BOTOL



Deskripsi

Orezinc Sirup bermanfaat sebagai terapi tambahan untuk diare pada anak. 

Orezinc Sirup mengandung zinc sulphate. Obat ini diberikan bersama oralit untuk mempercepat penyembuhan diare, mencegah dehidrasi berat, serta mengurangi risiko terjadinya diare selama 2-3 bulan mendatang.

Golongan
Obat bebas terbatas

Kategori
Suplemen mineral 

Komposisi
20 mg zinc sulphate monohydrate per 5 ml

Dikonsumsi oleh
Bayi dan anak usia 6 bulan-5 tahun

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Suplemen zinc sulphate dalam Orezinc Sirup dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, konsultasikan penggunaan suplemen ini ke dokter. Perlu diketahui obat ini ditujukan untuk anak-anak.

Bentuk obat
Sirup  

Kemasan
Dus, botol @ 60 ml

Pabrik/Manufaktur
Novell Pharmaceutical Lab.

No. BPOM
DTL1233527637A1

Hal yang Perlu Diperhatikan 

  • Jangan memberikan Orezinc Sirup jika anak alergi terhadap kandungan suplemen ini. 
  • Konsultasikan perihal penggunaan Orezinc Sirup ke dokter jika anak sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Diskusikan mengenai penggunaan Orezinc Sirup dengan dokter jika anak Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal atau defisiensi tembaga.
  • Segera bawa ke dokter jika anak mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Orezinc Sirup. 

Dosis dan Aturan Pakai Orezinc Sirup

  • Bayi usia 2-6 bulan: ½ sendok takar (2,5 ml) per hari, selama 10 hari. Dosis tetap dikonsumsi meskipun diare sudah berhenti. 
  • Bayi usia 6 bulan-5 tahun: 1 sendok takar (5 ml) per hari, selama 10 hari. Dosis tetap dikonsumsi meskipun diare sudah berhenti. 

Cara Mengonsumsi Orezinc Sirup dengan Benar 

Baca aturan pakai yang tertera pada kemasan Orezinc Sirup sebelum memberikan obat ini kepada anak, atau ikuti anjuran dokter. Jika ragu atau anak memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran penggunaan yang tepat.

Kocol botol Orezinc Sirup sebelum obat dikonsumsi. Gunakan sendok takar yang disertakan dalam kemasan agar dosisnya akurat.

Orezinc Sirup perlu dikonsumsi selama 10 hari. Pada hari selanjutnya, anak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen ini 1-2 jam sesudah makan. Namun, jika menyebabkan mual, Orezinc Sirup dapat dikonsumsi saat makan. 

Hindari memberikan suplemen zat besi serta makanan tinggi kalsium atau fosfor, seperti sereal, kacang-kacangan, selai kacang, yogurt, es krim, atau susu, selama 1-2 jam sesudah mengonsumsi Orezinc Sirup, karena bisa menghambat penyerapan zinc.

Jika anak masih menyusu, tingkatkan frekuensi menyusui selama anak diare dan beberapa hari setelah anak sembuh dari diare.

Jika anak memuntahkan suplemen ini dalam kurun waktu 30 menit sesudah meminumnya, Anda bisa memberikan kembali Orezinc Sirup. Namun, jika anak muntah untuk kedua kalinya, Orezinc Sirup tidak perlu diberikan lagi. 

Simpan Orezinc Sirup di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan suplemen ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Orezinc Sirup dengan Obat Lain

Penggunaan Orezinc Sirup bersama produk yang mengandung kalsium, besi, tembaga, asam amino, antibiotik tetracycline, atau antibiotik quinolone, dapat menurunkan penyerapan zinc. Agar aman, konsultasikan dengan dokter jika berencana mengonsumsi suplemen lain bersama Orezinc Sirup. 

Efek Samping dan Bahaya Orezinc Sirup

Jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan, Orezinc Sirup jarang menimbulkan efek samping. Namun, pada beberapa kasus, kandungan zinc sulphate di dalamnya dapat menyebabkan efek samping berupa muntah atau muncul rasa seperti logam di mulut.

Periksakan anak ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau justru memberat. Segera bawa ke dokter jika anak mengalami reaksi alergi obat, atau overdosis, yang bisa ditandai dengan demam, diare makin parah, batuk, sakit perut, atau rasa lelah dan lemas.

Lihat Selengkapnya