Orinox 120 mg 10 Tablet

Rp189.673

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Orinox 120 mg Tablet bermanfaat untuk meredakan nyeri, terutama nyeri yang berhubungan dengan tulang, otot, dan sendi (muskuloskeletal), seperti arthritis, serta meredakan nyeri akut pascaoperasi gigi.

Orinox 120 mg Tablet mengandung etoricoxib. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim yang dibutuhkan untuk memproduksi prostaglandin. Dengan terhambatnya produksi prostaglandin, nyeri dan gejala peradangan seperti bengkak dan kemerahan akan berkurang.

Golongan
Obat resep

Kategori
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Komposisi
Etoricoxib 120 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa 

Kategori C untuk masa kehamilan ≤30 minggu: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan dalam dosis terendah dan jika dokter menilai besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Kategori D untuk masa kehamilan >30 minggu: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko menimbulkan cacat janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.

Belum diketahui apakah kandungan etoricoxib dalam Orinox 120 mg Tablet dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Blister @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Dexa Medica

No. BPOM
DKL1705055217C1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Orinox 120 mg Tablet jika Anda alergi terhadap obat ini atau etoricoxib.
  • Jangan berikan obat yang mengandung etoricoxib kepada anak usia di bawah 16 tahun.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat tukak lambung, penyakit ginjal, ulkus duodenum, penyakit liver, kolitis ulseratif, penyakit Crohn, asma, gangguan perdarahan, lupus, atau perdarahan saluran cerna.
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita gagal jantung, serangan jantung, angina pektoris, penyakit arteri perifer, stroke, atau transient ischemic attack (TIA).
  • Beri tahu dokter jika menderita hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, hipertrofi ventrikel kiri, atau pernah menjalani operasi bypass jantung.
  • Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika Anda berencana memberikan Orinox 120 mg Tablet kepada orang usia di atas 65 tahun.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Orinox 120 mg Tablet jika Anda memiliki kebiasaan merokok atau kesulitan mengurangi rokok.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Orinox 120 mg Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Orinox 120 mg Tablet 

Kondisi: Osteoartritis, nyeri muskuloskeletal

  • 60 mg, 1 kali sehari.

Kondisi: Nyeri setelah operasi gigi

  • 120 mg, 1 kali sehari. Hanya digunakan ketika ada keluhan nyeri.

Cara Mengonsumsi Orinox 120 mg Tablet dengan Benar

Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Orinox 120 mg Tablet. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Jika nyeri atau peradangan berlangsung kronis, Anda mungkin harus mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang. Dokter akan meminta Anda untuk kontrol secara rutin selama pengobatan, untuk menyesuaikan dosis obat dengan kondisi Anda.

Jika nyeri tidak berlangsung lama, penggunaan Orinox 120 mg Tablet dapat dihentikan ketika nyeri sudah tidak muncul kembali. Diskusikan dengan dokter mengenai jangka waktu penggunaan Orinox 120 mg Tablet yang tepat untuk Anda.

Orinox 120 mg Tablet bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Namun, disarankan untuk mengonsumsi obat ini sebelum makan agar obat dapat bekerja dengan lebih cepat. Telan tablet Orinox dalam kondisi utuh dengan air putih, tanpa mengunyah, membelah, atau menghancurkannya terlebih dahulu.

Jika nyeri yang dialami tidak membaik setelah menggunakan Orinox 120 mg Tablet, hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.

Simpan Orinox 120 mg Tablet di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Orinox 120 mg Tablet dengan Obat Lain

Efek interaksi yang bisa terjadi jika kandungan etoricoxib dalam Orinox 120 mg Tablet digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi ginjal jika digunakan dengan ACE inhibitor atau angiotensin II receptor blockers (ARB)
  • Peningkatan risiko terjadinya tukak atau luka pada saluran pencernaan jika digunakan dengan asam asetilsalisilat dosis rendah
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari etinilestradiol, lithium, methotrexate, salbutamol tablet, atau minoxidil
  • Penurunan efektivitas obat diuretik atau obat antihipertensi
  • Penurunan efektivitas etoricoxib jika digunakan bersama rifampicin

Efek Samping dan Bahaya Orinox 120 mg Tablet 

Mengingat Orinox 120 mg Tablet mengandung etoricoxib, efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsi obat ini adalah mual, muntah, sakit maag, rasa panas pada dada (heartburn), diare, bengkak pada tungkai, insomnia, kantuk, cemas, perubahan rasa pada lidah, tekanan darah meningkat, atau sariawan.

Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru memberat. 

Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Tukak lambung dan perdarahan, yang ditandai dengan nyeri perut, kembung, sendawa, mual, yang disertai dengan , muntah darah dengan ampas seperti bubuk kopi, atau BAB berwarna hitam.
  • Gangguan irama jantung (aritmia), yang ditandai dengan detak jantung lebih cepat atau lambat, jantung terasa seperti bergetar, cepat lelah, sesak napas, nyeri dada, keringat dingin, penglihatan kabur, pusing, dan pingsan
  • Gangguan ginjal, yang ditandai dengan urine berwarna keruh, kram otot, mual, muntah, hilang nafsu makan, pembengkakan di tangan, kaki, atau tungkai kaki, kelelahan, sesak napas, dan kulit gatal
  • Gangguan hati, yang ditandai dengan warna kulit dan mata menguning, urine berwarna gelap, feses berwarna pucat, cepat lelah, mual atau muntah, hilang selera makan, mudah memar, dan nyeri perut bagian atas
  • Gagal jantung, yang ditandai dengan kelelahan, sesak napas, pembengkakan di kaki atau tungkai kaki, berat badan naik atau turun secara drastis, mengi, atau batuk terus-menerus yang memburuk di malam hari

Lihat Selengkapnya