Oskadon 4 Tablet
Rp16.500
Per STRIP
Deskripsi
Oskadon Tablet bermanfaat meringankan sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri otot ringan.
Oskadon Tablet mengandung paracetamol dan kafein. Kafein bekerja dengan meningkatkan kerja paracetamol. Sementara itu, paracetamol bekerja dengan cara mengurangi prostaglandin. Penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh akan membuat nyeri berkurang.
Golongan
Obat bebas
Kategori
Obat demam dan obat antinyeri
Komposisi
1 tablet berisi paracetamol 500 mg dan kafein 35 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak usia ≥6 tahun
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Paracetamol dan kafein dalam Oskadon Tablet dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui atau hamil, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Bentuk obat
Tablet
Kemasan
1 strip @ 4 tablet
Pabrik/Manufaktur
Supra Ferbindo Farma
No. BPOM
DBL8730700110A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Oskadon Tablet jika Anda alergi terhadap paracetamol atau kafein.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan Oskadon Tablet ke anak-anak.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Oskadon Tablet jika Anda menderita penyakit hati, penyakit ginjal, atau kecanduan minuman beralkohol.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol saat menggunakan Oskadon Tablet, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Oskadon Tablet jika Anda mengonsumsi obat lain, terutama obat antikejang, obat batuk pilek, atau obat pengencer darah; suplemen; atau produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat yang mungkin terjadi.
- Hentikan penggunaan Oskadon Tablet dan konsultasikan dengan dokter jika keluhan Anda tidak kunjung reda setelah 3 hari menggunakan obat ini.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat.
Dosis dan Aturan Pakai Oskadon Tablet
- Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 1 tablet, 3-4 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 1/2-1 tablet, 3-4 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.
Cara Mengonsumsi Oskadon Tablet dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter atau keterangan yang tercantum di kemasan Oskadon Tablet. Pastikan Anda menggunakan obat ini sesuai dosis yang dianjurkan. Jangan menambah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Oskadon Tablet sebaiknya dikonsumsi sesudah makan. Gunakan segelas air putih untuk menelan tablet.
Jangan memperpanjang masa penggunaan Oskadon Tablet jika kondisi Anda sudah membaik. Penggunaan Oskadon Tablet dalam jangka panjang berisiko mengganggu kesehatan ginjal dan kerusakan hati.
Simpan Oskadon Tablet pada suhu ruangan. Hindarkan obat ini dari paparan sinar matahari langsung dan udara yang lembap, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Oskadon Tablet dengan Obat Lain
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan bersama isoniazid
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin, atau antidepresan golongan SSRI
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal jika digunakan bersama sodium fusidat
- Peningkatakan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan probenesid
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari chloramphenicol
- Penurunan efektivitas obat aspirin dalam mencegah stroke atau serangan jantung
- Penurunan efektivitas obat antihipertensi, seperti candesartan, nifedipine, dan captopril
- Penurunan efektivitas Oskadon jika digunakan dengan colestyramine, rifampicin, phenytoin, phenobarbital, carbamazepin, atau primidone
Efek Samping dan Bahaya Oskadon Tablet
Walaupun jarang terjadi, efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Oskadon Tablet adalah mual, muntah, sakit maag, rasa panas di ulu hati, diare, atau sembelit.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau justru semakin parah. Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Ruam kulit
- Pusing
- Sesak napas
- Perdarahan, seperti muntah darah atau BAB berwarna hitam dan cair
- Gangguan hati, yang ditandai dengan kulit dan mata berwarna kuning atau urine berwarna gelap
- Gangguan ginjal, yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi buang air kecil dan jumlah urine