Pehadoxin Forte 10 Tablet

Rp17.890

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Pehadoxin Forte Tablet bermanfaat untuk mengobati tuberkulosis (TBC). Obat ini perlu dikombinasikan dengan obat antituberkulosis lainnya. 

Pehadoxin Forte Tablet mengandung isoniazid dan pyridoxine. Isoniazid bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. Sementara itu, pyridoxine berguna untuk mencegah terjadinya gangguan saraf perifer akibat penggunaan isoniazid.

Golongan
Obat resep

Kategori
Antituberkulosis 

Komposisi
Isoniazid 400 mg dan vitamin B6 10 mg

Digunakan oleh
Dewasa dan anak-anak 

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Kandungan isoniazid dalam Pehadoxin Forte Tablet terserap ke dalam ASI. Ibu menyusui yang mengonsumsi obat ini disarankan untuk tetap menyusui anaknya. Namun, konsultasi dengan dokter tetap dibutuhkan.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Strip @ 10 tablet 

Pabrik/Manufaktur
Phapros Tbk – Indonesia 

No. BPOM
DKL7619916010B1

Hal yang Perlu Diperhatikan Pehadoxin Forte Tablet

  • Jangan mengonsumsi Pehadoxin Forte Tablet jika Anda alergi terhadap bahan yang terkandung dalam obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengonsumsi obat dengan kandungan isoniazid sebelumnya dan mengalami penyakit kuning pada saat pengobatan.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, neuropati perifer, diabetes, HIV/AIDS, epilepsi, psikosis, atau kecanduan alkohol.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Pehadoxin Forte Tablet, karena hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi hati dan kerusakan saraf.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Pehadoxin Forte Tablet sebelum menjalani vaksinasi. Kandungan isonizid dalam Pehadoxin Forte Tablet dapat menurunkan efektivitas vaksin tertentu, seperti vaksin tifoid.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, sedang menyusui, atau baru saja melahirkan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Pehadoxin Forte Tablet sebelum menjalani tes glukosa urine. Kandungan isoniazid dalam obat ini dapat menyebabkan ketidakakuratan pada tes tersebut.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Pehadoxin Forte Tablet sebelum menjalani operasi, termasuk operasi yang menggunakan bius total.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang seriu setelah mengonsumsi Pehadoxin Forte Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Pehadoxin Forte Tablet

Kondisi: TBC aktif dan TB ekstra paru (tuberkulosis yang menyebar ke organ lain)

  • Dewasa: 5 mg/kgBB hingga maksimal 300 mg per hari, sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi. Bisa juga diberikan 10 mg/kgBB hingga maksimal 900 mg per hari, dikonsumsi 3 kali seminggu.
  • Anak-anak: 10-15 mg/kgBB hingga maksimal 300 mg per hari, sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi.

Kondisi: TB laten

  • Dewasa: 300 mg per hari sebagai dosis tunggal, dikonsumsi selama 6 bulan. Dosis alternatif 5 mg/kgBB hingga 300 mg per hari, atau 15 mg/kgBB hingga 900 mg sebanyak 2 kali seminggu. Lama pengobatan 6-9 bulan.
  • Anak-anak: 10 mg/kgBB hingga 300 mg per hari sebagai dosis tunggal, atau 20-40 mg/kgBB hingga 900 mg sebanyak 2 kali seminggu. Lama pengobatan 6-9 bulan.

Cara Mengonsumsi Pehadoxin Forte Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada label kemasan Pehadoxin Forte Tablet sebelum mengonsumsinya. Jangan mengurangi atau menambah dosis, serta jangan menggunakan obat ini lebih lama dari waktu yang dianjurkan dokter.

Konsumsi Pehadoxin Forte Tablet saat perut dalam keadaan kosong, idealnya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Jika timbul rasa tidak nyaman di lambung, obat ini boleh dikonsumsi saat makan. Telan tablet Pehadoxin Forte dalam kondisi utuh dengan air putih. 

Pastikan untuk mengonsumsi Pehadoxin Forte Tablet secara teratur sesuai dosis yang diberikan dokter. Jika lupa mengonsumsi obat ini, segera minum begitu teringat. Namun jika waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Jangan menghentikan pengobatan Pehadoxin Forte Tablet tanpa persetujuan dokter, meski kondisi Anda sudah membaik. Menghentikan penggunaan obat terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi muncul kembali dan menjadi sulit untuk diobati.

Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan fungsi hati secara berkala. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan fungsi hati yang mungkin terjadi selama pengobatan. Ikuti jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter agar kondisi dan perkembangan terapi dapat terpantau.

Simpan Pehadoxin Forte Tablet di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Pehadoxin Forte Tablet dengan Obat Lain

Interaksi yang dapat terjadi jika kandungan isoniazid dalam Pehadoxin Forte Tablet digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu adalah:

  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari obat antikonvulsan, benzodiazepine, chlorzoxazone, disulfiram, warfarin, clofazimine, cycloserine, atau teofilin
  • Meningkatkan risiko terjadinya neuropati perifer jika digunakan dengan stavudine
  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang serius dari obat paracetamol jika digunakan secara bersamaan
  • Meningkatkan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama enfluran
  • Menurunkan efektivitas isoniazid jika digunakan bersama prednisolone
  • Menurunkan efektivitas obat levodopa, itraconazole, atau ketoconazole
  • Menurunkan penyerapan isoniazid jika digunakan dengan antasida yang mengandung aluminium, seperti aluminium hidroksida

Jika Anda sedang atau akan menggunakan antasida yang mengandung aluminium bersama dengan isoniazid, konsumsi isoniazid 1–2 jam sebelum mengonsumsi antasida.

Hindari mengonsumsi Pehadoxin Forte Tablet bersama keju, anggur merah, atau tuna, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya kenaikan tekanan darah, hot flashes, sakit kepala, jantung berdebar, atau pusing.

Efek Samping dan Bahaya Pehadoxin Forte Tablet

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi isoniazid dalam Pehadoxin Forte Tablet adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit maag
  • Pusing
  • Lemas
  • Tidak nafsu makan
  • Diare

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak mereda atau justru memberat. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit tenggorokan
  • Pandangan kabur atau nyeri di belakang mata
  • Kesemutan di tangan atau kaki
  • Nyeri atau bengkak di sendi
  • Kejang
  • Mudah memar
  • Linglung, perubahan suasana hati dan perilaku
  • Gejala psikosis, seperti halusinasi atau pikiran yang tidak wajar
  • Gejala penyakit liver, seperti nyeri perut kanan atas, urine berwarna pekat, kulit dan mata menguning, tinja berwarna pucat


Lihat Selengkapnya