Proceles 10 Tablet

Rp30.110

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Proceles Tablet bermanfaat untuk meredakan gejala peradangan atau alergi pada penyakit radang sendi, lupus, psoriasis, kolitis ulseratif, dan asma.

Proceles Tablet bekerja dengan cara mencegah terlepasnya senyawa kimia tubuh yang bisa menyebabkan peradangan.

Golongan
Obat resep

Kategori
Obat antiinflamasi

Komposisi
Betametason

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan Anak-anak

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Kandungan betametason pada Proceles Tablet dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Dus, 5 strip @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Meprofarm 

No. BPOM
DKL0615619910A1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami gangguan penggumpalan darah, hipotiroidisme, myasthenia gravis, masalah jantung, hipertensi, gangguan pencernaan, dan baru saja terserang infeksi.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit diabetes, glaukoma, katarak, penyakit ginjal, hati, dan gangguan mental. 
  • Hindari berada dekat dengan orang yang sakit atau sedang mengalami infeksi selama mengonsumsi betametason. Kelompok obat kortikosteroid akan melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat lebih rentan terhadap infeksi.
  • Jangan mengonsumsi minuman yang mengandung beralkohol selama mengonsumsi Proceles Tablet.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama menjalani pengobatan dengan Proceles Tablet, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala.
  • Jangan melakukan imunisasi atau tes kulit arena berisiko menimbulkan efek samping, kecuali atas anjuran dokter.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, atau produk herbal.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek samping yang lebih serius, setelah mengonsumsi Proceles Tablet.

Dosis dan Aturan pakai Proceles Tablet

Konsumsi Proceles Tablet sebanyak 1–2 tablet sebanyak 3–4 kali tiap hari.

Cara Mengonsumsi Proceles Tablet dengan Benar

Pastikan Anda mengonsumsi Proceles Tablet sesuai dosis yang dianjurkan dokter atau keterangan yang tercantum di kemasan obat. Jangan menambah dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Proceles Tablet harus dikonsumsi setelah makan untuk menghindari nyeri lambung. Gunakan segelas air putih untuk menelan Proceles Tablet. 

Simpan Proceles Tablet dalam suhu ruangan, terhindar dari tempat yang panas dan lembap, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Proceles Tablet dengan Obat Lain

  • Peningkatan risiko perdarahan saluran pencernaan jika digunakan bersama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Peningkatan risiko robeknya jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang (tendon) jika digunakan bersama quinolone
  • Peningkatan risiko hipokalemia jika digunakan bersama acetazolamide, hydrochlorothiazide, digoxin, atau teofilin
  • Peningkatan kadar betametason dalam darah jika digunakan bersama itraconazole atau ritonavir
  • Peningkatan metabolism jika digunakan bersama tretinoin dan quetiapine
  • Penurunan efektivitas kandungan betametason jika digunakan bersama carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, rifampicin, dan ephedrine
  • Menyebabkan efek yang berlawanan jika digunakan bersama antihipertensi, diuretik, obat diabetes, dan obat pelumpuh otot (misalnya atracurium)

Efek Samping dan Bahaya Proceles Tablet

Efek samping di bawah ini jarang terjadi. Namun, segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalaminya.

  • Sakit kepala
  • Lelah atau otot-otot melemah
  • Sulit tidur
  • Risiko infeksi
  • Nyeri lambung dan gangguan pencernaan
  • Berat badan bertambah
  • Perubahan suasana hati, terutama pada awal pengobatan
  • Siklus haid tidak beraturan
Lihat Selengkapnya