Propyretic 160 Mg 6 Suppositoria

Rp72.012

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Propyretic Suppositoria bermanfaat menurunkan demam dan rasa nyeri akibat sakit kepala Propyretic Suppositoria ditujukan untuk anak usia 2–4 tahun yang tidak dapat menelan obat.

Propyretic Suppositoria mengandung paracetamol. Paracetamol diketahui bekerja pada pusat pengaturan suhu yang ada di otak untuk menurunkan suhu tubuh pada penderita demam. Selain itu, obat ini juga bisa menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga bisa meredakan nyeri.

Golongan
Obat resep

Kategori
Obat demam dan obat nyeri

Komposisi
Paracetamol 160 mg 

Digunakan oleh
Anak usia 2–4 tahun

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Paracetamol dapat terserap ke dalam ASI. 

Namun demikian, perlu diketahui obat ini ditujukan untuk anak-anak.

Bentuk obat
Suppositoria

Kemasan
Blister @ 6 suppositoria

Pabrik/Manufaktur
Combiphar

No. BPOM
DKL0404128953B1

Hal yang Perlu Diperhatikan

Jangan memberikan Propyretic Suppositoria pada anak jika anak Anda alergi terhadap obat ini. 

  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Propyretic Suppositoria jika anak Anda menderita penyakit liver atau penyakit ginjal.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Propyretic Suppositoria jika Anda akan memberikan anak Anda suplemen, produk herbal, atau obat lain, untuk mengantisipasi interaksi antarobat yang bisa terjadi. 
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat pada anak setelah penggunaan Propyretic Suppositoria.

Dosis dan Aturan Pakai Propyretic Suppositoria

Untuk meredakan nyeri akibat sakit kepala dan demam, secara umum berikut dosis Propyretic Suppositoria:

  • Anak-anak usia 2–4 tahun: 1 suppositoria (160 mg), 4 kali sehari.

Cara Menggunakan Propyretic Suppositoria dengan Benar

Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan Propyretic Suppositoria sebelum menggunakannya. 

Suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam anus. Pastikan Anda membuka plastik pembungkusnya terlebih dahulu, kemudian masukkan bagian ujung lancip obat ke dalam dubur anak. Dorong suppositoria dengan jari telunjuk hingga berada di dalam dubur anak.

Setelah obat masuk, pastikan anak duduk atau berbaring selama 10–15 menit hingga obat meleleh. Usahakan agar anak tidak buang air besar selama sekitar 1 jam setelah obat dimasukkan agar obat tidak terbuang.

Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat ini pada anak. 

Hentikan penggunaan obat dan periksakan anak ke dokter, jika keluhan yang dialami anak tidak membaik dalam 3 hari. 

Simpan Propyretic Suppositoria di dalam kulkas agar tidak meleleh.

Interaksi Propyretic Suppositoria dengan Obat Lain

Mengingat Propyretic Suppositoria mengandung paracetamol, efek interaksi yang bisa terjadi jika menggunakan obat ini bersama obat-obatan tertentu adalah:

  • Penurunan kadar paracetamol dalam darah jika digunakan dengan carbamazepine, cholestyramine, phenobarbital, phenytoin, atau primidone
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari busulfan
  • Peningkatan penyerapan paracetamol jika digunakan dengan metoclopramide,domperidone, chloramphenicol, atau probenecid
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan isoniazid

Efek Samping dan Bahaya Propyretic Suppositoria

Obat yang mengandung paracetamol, umumnya jarang menimbulkan efek samping, jika digunakan sesuai aturan pada kemasan atau petunjuk dokter. Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa terjadi sesudah menggunakan obat yang mengandung paracetamol secara berlebihan:

  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Sulit tidur
  • Perut bagian atas terasa sakit
  • Urine berwarna gelap
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Penyakit kuning

Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru semakin berat. Segera bawa anak dokter jika anak Anda mengalami reaksi alergi obat, misalnya timbul biduran, ruam, sesak napas, kesulitan menelan, atau bengkak pada bibir.

Lihat Selengkapnya