Provera 10 Mg 10 Tablet
Rp167.865
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Provera 10 Mg 10 Tablet bermanfaat untuk mengobati perdarahan abnormal dari uterus akibat ketidakseimbangan hormon dan mengatasi siklus menstruasi yang tidak teratur.
Provera 10 Mg 30 Tablet mengandung medroxyprogesterone yang mirip dengan hormon progesteron. Obat ini bekerja dengan cara menggantikan hormon progesterone ketika jumlahnya berkurang.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat hormonal
Komposisi
Medroxyprogesterone acetate 10 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Kategori X: Medroxyprogesterone pada studi binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.
Medroxyprogesterone di dalam Provera 10 Mg 30 Tablet dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Bentuk obat
Tablet
Kemasan
Dus, 3 Blister @ 10 Tablet
Pabrik/Manufaktur
Pfizer Indonesia
No. BPOM
DKI0054200210C1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Provera 10 Mg 10 Tablet tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang alergi terhadap obat ini.
- Jangan menggunakan obat ini jika Anda mengalami perdarahan vagina abnormal yang belum diketahui penyebabnya, penyakit hati, atau pernah mengalami stroke, gangguan pembekuan darah, atau kanker payudara.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, asma, kejang, diabetes, tekanan darah tinggi, migrain, kadar kolesterol tinggi, atau penyakit ginjal.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Obat ini tidak boleh digunakan oleh wanita hamil.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Provera 10 Mg 30 Tablet jika berencana menjalani operasi atau tindakan medis tertentu.
- Jangan merokok selama menjalani pengobatan dengan Privera 10 Mg 30 Tablet, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Provera 10 Mg 30 Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Provera 10 Mg 10 Tablet
Kondisi: Amenorrhea sekunder
Dosisnya 2,5-10 mg per hari selama 5-10 hari.
Kondisi: Perdarahan uterus abnormal akibat ketidakseimbangan hormon
Dosisnya 2,5–10 mg per hari selama 5–10 hari, mulai dari hari ke-16 atau 21 dari siklus menstruasi.
Kondisi: Endometriosis
Dosisnya 10 mg, 3 kali sehari selama 90 hari pada hari pertama siklus menstruasi.
Cara Mengonsumsi Provera 10 Mg 10 Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat dalam mengonsumsi Provera 10 Mg 30 Tablet.
Provera 10 Mg 30 Tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesuah makan. Untuk meningkatkan penyerapan obat, Provera 10 Mg 30 Tablet bisa dikonsumsi bersama makan. Lakukan kontrol dan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter selama menjalani pengobatan dengan obat ini, sehingga kondisi Anda bisa terpantau.
Interaksi Provera 10 Mg 10 Tablet dengan Obat Lain
Jika digunakan bersama obat aminoglutethimide, rifampin, itraconazole, carbamazepine, phenobarbital, atau phenytoin, maka dapat menimbulkan interaksi berupa perubahan kadar dan efektivitas dari Provera 10 Mg 30 Tablet.
Selain itu, jika medroxyprogesterone di dalam Provera 10 Mg 30 Tabler digunakan bersama asam traneksamat, maka bisa meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah.
Efek samping dan Bahaya Provera 10 Mg 10 Tablet
Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi jika setelah penggunaan medroxyprogesterone acetate yang terkandung di Provera 10 Mg 10 Tablet, yaitu:
- Sakit kepala atau pusing
- Mual atau muntah
- Nyeri pada payudara
- Keputihan atau gatal pada vagina
- Perubahan suasana perasaan yang ekstrem atau mood swing
- Berat badan naik atau justru turun
Selain itu, Anda harus segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti nyeri dada, benjolan pada payudara, gangguan hati, kelemahan pada satu sisi tubuh, sakit kepala yang sangat berat, pingsan, atau bengkak dan kemerahan pada kaki.