Ranivel 75 Mg Sirup 60 ml

Rp109.287

Per BOTOL

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Ranivel Sirup bermanfaat untuk mengobati keluhan yang berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih, seperti rasa panas pada ulu hati, mual, dan kembung.

Ranivel Sirup bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung yang berlebih. Beberapa kondisi yang bisa diatasi obat ini antara lain tukak lambung, penyakit maag, penyakit asam lambung (GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison.

Golongan
Obat resep

Kategori
Obat maag

Komposisi
Ranitidine 75 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Kandungan ranitidine dalam obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat
Sirup

Kemasan
Botol @ 60 ml

Pabrik/Manufaktur
Novell Pharmaceutical Laboratories

No. BPOM
DKL1033522737A1
 
Hal yang Perlu Diperhatikan
  • Jangan mengonsumsi Ranivel Sirup jika Anda alergi terhadap ranitidine atau obat golongan antagonis H2 lainnya, seperti cimetidine dan famotidine. 
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita porfiria, fenilketonuria, diabetes, gangguan sistem imun yang disebabkan oleh penyakit tertentu, gangguan ginjal, gangguan hati, penyakit lain pada lambung, atau gangguan pernapasan, seperti asma atau PPOK.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Hindari mengonsumsi alkohol selama dalam pengobatan dengan Ranivel Sirup.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Ranivel Sirup.

Dosis dan Aturan Pakai Ranivel Sirup 
  • Kondisi: Dispepsia
    Dewasa: 150 mg 2 kali sehari, selama 6 minggu. Untuk pengobatan jangka pendek, dosisnya adalah 75 mg yang dikonsumsi hingga 4 kali sehari, maksimal selama 2 minggu.
  • Kondisi: Infeksi Helicobacter pylori
    Dewasa: 300 mg 1 kali sehari dikonsumsi sebelum tidur atau 150 mg 2 kali sehari, dikombinasikan dengan antibiotik amoxicillin dan metronidazole selama 2 minggu. Setelah itu, pengobatan dilanjutkan lagi selama 2 minggu tanpa antibiotik.
  • Kondisi: Tukak lambung dan ulkus duodenum ringan
    Dewasa: 300 mg 1 kali sehari dikonsumsi sebelum tidur atau 150 mg 2 kali sehari, setidaknya selama 4 minggu. Dosis pemeliharaan 150 mg sekali sehari sebelum tidur.
    Anak-anak usia 3-11 tahun: 2-4 mg/kgBB, 2 kali sehari. Dosis maksimal 300 mg per hari. Pengobatan dilakukan selama 4-8 minggu.
  • Kondisi: Produksi asam lambung berlebih
    Dewasa: 150 mg 2-3 kali sehari, maksimal 6.000 mg per hari.
  • Kondisi: Penyakit asam lambung atau GERD
    Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari sebelum tidur, selama 8 minggu atau dapat diperpanjang hingga 12 minggu jika perlu.
    Anak-anak usia 3-11 tahun: 5-10 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 dosis. Dosis maksimal 600 mg per hari.
  • Kondisi: GERD yang disertai radang kerongkongan (esofagitis)
    Dewasa: 150 mg 4 kali sehari, selama 12 minggu. Dosis pemeliharaan 150 mg 2 kali sehari.
  • Kondisi: Ulkus yang berkaitan dengan penggunaan obat antiinflamasi non–steroid (OAINS)
    Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari sebelum tidur, dikonsumsi selama 8 minggu.
  • Kondisi: Pencegahan perdarahan di sistem pencernaan akibat ulkus yang disebabkan oleh stres (stress ulceration) atau penyakit kritis lain
    Dewasa: 150 mg 2 kali sehari.
  • Kondisi: Pencegahan aspirasi asam lambung ketika bius total saat operasi
    Dewasa: 150 mg, diberikan 2 jam sebelum pembiusan dan 150 mg pada malam sebelumnya. Untuk ibu melahirkan, dosisnya 150 mg yang diberikan saat proses persalinan dimulai.

Cara Mengonsumsi Ranivel Sirup dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca keterangan pada kemasan sebelum menggunakan Ranivel Sirup. Jangan menggandakan atau mengurangi dosis, serta jangan memperpanjang waktu penggunaan obat, kecuali jika atas saran dokter.
Ranivel Sirup dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap hari agar efektif.
Jika Anda lupa mengonsumsi Ranivel Sirup, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Interaksi Ranivel Sirup dengan Obat Lain
Efek interaksi yang bisa terjadi jika kandungan ranitidin di dalam Ranivel Sirup digunakan bersama obat-obatan tertentu antara lain:
  • Meningkatkan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
  • Meningkatkan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika ranitidin dosis tinggi digunakan bersama procainamide atau N–acetylprocainamide
  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari obat triazolam, glipizide, atau midazolam
  • Menurunkan efektivitas obat atazanavir, gefitinib, ketoconazole, atau delaviridine
  • Menurunkan penyerapan ranitidin jika digunakan bersama dengan sukralfat dosis tinggi
Efek Samping dan Bahaya Ranivel Sirup 
Kandungan ranitidin dalam Ranivel Sirup dapat menyebabkan beberapa efek samping, antara lain:
  • Sakit kepala
  • Sembelit
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut semakin memberat atau tidak kunjung reda. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti detak jantung tidak teratur, mudah memar atau berdarah, penglihatan buram, perubahan suasana hati, atau halusinasi.

Lihat Selengkapnya