Renator 500 mg 6 Tablet
Rp119.837
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Renator 500 Tablet bermanfaat untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti gonore, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, demam tifoid, atau infeksi kulit dan jaringan lunak.
Renator 500 Tablet mengandung ciprofloxacin. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim topoisomerase IV dan DNA gyrase yang diperlukan oleh bakteri untuk memperbanyak diri. Dengan begitu, bakteri tidak dapat berkembang biak dan lebih mudah untuk dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh.
Golongan
Obat resep
Kategori
Antibiotik jenis quinolone
Komposisi
Ciprofloxacin
Dikonsumsi oleh
Anak-anak hingga dewasa
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Kandungan ciprofloxacin dalam Renator 500 Tablet terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa seizin dokter.
Bentuk obat
Tablet
Kemasan
1 Strip @ 10 Tablet
Pabrik/Manufaktur
FAHRENHEIT
No. BPOM
DKL9231503709A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Renator 500 Tablet tidak boleh digunakan pada orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika sedang atau pernah menderita diabetes, masalah tulang dan sendi, penyakit liver, penyakit ginjal, myasthenia gravis, atau gangguan elektrolit, khususnya hipokalemia dan hipomagnesemia.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan mental, seperti depresi; gangguan saraf, seperti neuropati perifer; atau kondisi yang menyebabkan kejang, seperti epilepsi, tumor otak, atau cedera kepala.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit jantung atau pembuluh darah, termasuk hipertensi, aneurisma, serangan jantung, aritmia, atau henti jantung mendadak pada usia muda, baik pada diri sendiri maupun keluarga.
- Beri tahu dokter jika menderita kelainan genetik tertentu, seperti defisiensi G6PD, sindrom Marfan, atau penyakit Behcet.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Renator 500 Tablet, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter jika berencana menjalani vaksinasi selama menggunakan Renator 500 Tablet. Ciprofloxacin dapat menghambat efektivitas vaksin tertentu, terutama vaksin tifoid.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Renator 500 Tablet jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, guna mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Renator 500 Tablet sebelum menjalani prosedur medis apa pun.
- Diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko Renator 500 Tablet jika Anda berencana memberikan obat ini kepada lansia. Ciprofloxacin dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah sendi, gangguan jantung, dan kerusakan pembuluh darah pada lansia.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah menjalani transplantasi organ, seperti transplantasi jantung, transplantasi ginjal, atau transplantasi paru-paru
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi Renator 500 Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Renator 500 Tablet
- Infeksi bakteri ringan: 250 mg, 2 kali sehari.
- Infeksi bakteri berat: 500-750 mg, 2 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Renator 500 Tablet dengan Benar
Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi Renator 500 Tablet. Jangan menambah atau mengurangi dosis, dan jangan menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter.
Renator 500 Tablet sebaiknya dikonsumsi bersama makanan atau pada saat makan untuk mencegah timbulnya sakit maag. Telan tablet dalam kondisi utuh, tanpa membelah, mengunyah, atau menghancurkannya terlebih dahulu. Perbanyak minum air putih selama menggunakan obat ini untuk mencegah gangguan pada ginjal.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, terutama obat antasida atau suplemen yang mengandung zat besi, konsumsilah Renator 500 Tablet setidaknya 2 jam sebelum atau 6 jam setelah mengonsumsi obat-obat tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencegah penurunan efektivitas Renator 500 Tablet.
Hindari terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau minuman bersoda, selama menggunakan Renator 500 Tablet, karena dapat meningkatkan efek jantung berdebar, sulit tidur, dan gangguan kecemasan.
Hindari konsumsi Renator 500 Tablet bersamaan dengan makanan atau minuman yang mengandung kalsium, seperti susu, keju, atau yoghurt, karena dapat menurunkan efektivitas obat ini.
Untuk Renator 500 Tablet yang dikonsumsi lebih dari 1 hari, konsumsilah obat ini pada jam yang sama setiap harinya. Jika lupa menggunakan Renator 500 Tablet, segera gunakan begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Gunakan Renator 500 Tablet sesuai lama pengobatan yang ditentukan dokter walaupun gejala yang diderita sudah membaik. Berhenti menggunakan Renator 500 Tablet sebelum waktunya dapat menyebabkan infeksi kambuh dan lebih sulit diobati.
Kandungan ciprofloxacin dalam Renator 500 Tablet dapat menyebabkan kulit sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, gunakan tabir surya dan pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Hindari menggunakan lampu UV atau melakukan tanning kulit.
Simpan Renator 500 Tablet di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Renator 500 Tablet dengan Benar
Berikut ini beberapa interaksi yang dapat terjadi jika kandungan ciprofloxacin dalam Renator 500 Tablet dengan obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya kejang, status epileptikus, serangan jantung, dan gagal jantung, jika digunakan bersama teofilin
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika diberikan bersama dengan tizanidine
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau asam mefenamat
- Peningkatan risiko gangguan irama jantung jika digunakan dengan cisapride, amiodarone, erythromycin, fluoxetine, atau olanzapine
- Peningkatan efek samping ciprofloxacin jika digunakan bersama probenecid dan ciclosporin
- Peningkatan efek samping obat methotrexate, clozapine, atau ropinirole
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan pada sendi jika digunakan bersama obat kortikosteroid
Efek Samping dan Bahaya Renator 500 Tablet
Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi Renator 500 Tablet adalah:
- Sakit maag
- Mual atau muntah
- Diare
- Pusing atau sakit kepala
- Sulit tidur atau justru mengantuk
- Keputihan atau gatal di vagina
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau malah memberat. Hentikan konsumsi Renator 500 Tablet dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, atau efek samping serius berikut ini:
- Bengkak dan kemerahan di area bekas infusan
- Kesemutan, mati rasa, atau rasa terbakar di tangan atau kaki
- Gejala tendinitis atau tendon robek, seperti nyeri, bengkak, kaku, atau sulit menggerakkan sendi tertentu
- Gejala myasthenia gravis, seperti lemah otot
- Gejala hipoglikemia, seperti gemetar atau tremor, kulit pucat, keringat dingin, jantung berdebar, atau gangguan penglihatan
- Gejala gangguan ginjal, seperti perubahan volume urine, atau urine yang keluar berwarna pink atau merah
- Mudah memar atau berdarah
- Gejala infeksi baru, seperti demam yang tidak mereda atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
- Tanda gangguan liver, seperti urine berwarna gelap, nyeri perut, atau warna kulit dan mata menguning
- Nyeri dada, pusing berat seperti akan pingsan, denyut jantung tidak beraturan
- Nyeri yang berat dan mendadak di perut, dada, atau punggung, yang disertai dengan sesak napas dan batuk
- Diare terus menerus, kram perut, dan darah atau lendir pada tinja
- Perubahan suasana hati dan perilaku, seperti depresi, linglung, cemas, atau muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri