Salofalk 250 Mg 10 Tablet

Rp122.345

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Salofalk Tablet bermanfaat mengobati radang pada saluran pencernaan akibat penyakit Crohn. Obat ini juga digunakan untuk mengobati dan mencegah kekambuhan radang usus besar dan rektum akibat ulseratif kolitis.

Salofalk Tablet mengandung mesalazine yang merupakan aminosalisilat. Mesalazine bekerja dengan mengurangi peradangan dan membantu penyembuhan. Diduga, mesalazine bekerja pada lapisan usus untuk mengubah cara sel usus membuat dan melepaskan kimia penyebab gejala peradangan.

Golongan

Obat resep

Kategori
Obat antiradang dan obat antikentut jenis aminosalisilat

Komposisi
Mesalazine 250 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak usia ≥6 tahun

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Saat kehamilan dan menyusui, obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko.

Mesalazine dapat terserap ke dalam ASI. Sebaiknya hindari menyusui saat menjalani pengobatan dengan Salofalk Tablet.

Bentuk obat
Tablet salut enterik

Kemasan
1 blister @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Darya Varia Laboratoria TBK Indonesia - Losan Pharma GMBH Federal Republic of Germany 

No. BPOM
DKI9581000115A1


Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Salofalk Tablet jika Anda alergi terhadap mesalazine atau salisilat. 
  • Jangan mengonsumsi Salofalk Tablet jika Anda menderita gangguan hati atau ginjal yang berat. 
  • Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap sulfasalazine atau aspirin.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi interaksi antarobat yang mungkin terjadi. 
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan pernapasan, asma, penyakit paru, tukak lambung, porfiria, atau gangguan jantung, seperti peradangan otot jantung (miokarditis) atau peradangan kantong pelapis jantung (perikarditis).
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius setelah mengonsumsi Salofalk Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Salofalk Tablet

Dosis Salofalk Tablet yang diresepkan oleh dokter dapat berbeda tergantung pada kondisi dan usia pasien. Berikut adalah rincian dosis umum Salofalk Tablet: 

Kondisi: Episode akut Penyakit Crohn's 

  • Dewasa: 1.500–4.500 mg per hari.

Kondisi: Episode akut kolitis ulseratif 

  • Dewasa: 1.500–3.000 mg per hari, dibagi dalam 3 jadwal konsumsi.
  • Anak usia ≥6 tahun: 30–50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi. Dosis maksimal 75 mg/kgBB per hari. 
  • Dosis alternatif untuk anak dengan berat badan (BB) >40kg: 1.500–3.000 mg per hari, dibagi dalam 3 jadwal konsumsi.
  • Dosis alternatif untuk anak dengan BB ≤40 kg: 750–1.500 mg per hari, dibagi dalam 3 jadwal konsumsi.

Kondisi: Pencegahan ulseratif kolitis agar tidak kambuh atau dosis perawatan jangka panjang untuk kolitis ulseratif

  • Dewasa: 1.500 mg per hari, dibagi dalam 3 jadwal konsumsi.
  • Anak usia ≥6 tahun:15–30 mg/kgBB per hari, dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi. 
  • Dosis alternatif untuk anak dengan BB >40kg: 1.500 mg per hari, dibagi dalam 3 jadwal konsumsi.
  • Dosis alternatif untuk anak dengan BB ≤40kg: 750 mg per hari, dibagi dalam 3 jadwal konsumsi.

Cara Mengonsumsi Salofalk Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan Salofalk Tablet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan mengubah dosis yang dikonsumsi tanpa petunjuk dokter.

Salofalk Tablet perlu dikonsumsi 1 jam sebelum makan. Telan Salofalk Tablet dengan utuh, jangan menggigit atau menghancurkan tablet. 

Jangan mengonsumsi obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi Salofalk Tablet. Dikarenakan dapat mengganggu penguraian lapisan enterik dari Salofalk Tablet.

Jika lupa mengonsumsi Salofalk Tablet, segera mengonsumsinya bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Apabila sudah berdekatan dengan jadwal dosis selanjutnya, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya. 

Simpan Salofalk Tablet di tempat kering yang sejuk. Hindarkan Salofalk Tablet dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. 

Interaksi Salofalk Tablet dengan Obat Lain

Interaksi yang mungkin bisa timbul apabila Salofalk Tablet yang mengandung mesalazine digunakan bersama obat-obatan tertentu adalah:

  • Pencegahan penguraian mesalazine dalam tubuh jika digunakan dengan obat yang menurunkan derajat keasaman atau kebasaan (pH) dari usus besar, misalnya laktulosa
  • Peningkatan risiko terjadinya penurunan jumlah sumsum tulang dan sel darah jika digunakan dengan azathioprine atau mercaptopurine
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Penurunan penyerapan digoxin
  • Penurunan efek anti penggumpalan darah (antikoagulan) dari warfarin

Efek Samping dan Bahaya Salofalk Tablet

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi Salofalk Tablet adalah sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, kembung, atau diare.

Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau semakin memburuk. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius, seperti memar pada kulit, demam, sariawan, luka yang tidak kunjung sembuh, batuk, perubahan warna urine, nyeri dada, atau sakit perut.

Lihat Selengkapnya