Sanexon 8 Mg 10 Tablet

Rp62.370

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Sanexon 8 mg Tablet bermanfaat untuk meredakan peradangan pada berbagai kondisi, termasuk rematik atau radang sendi, radang usus, asma, alergi, eksim, dermatitis, lupus, sindrom nefrotik, idiopatik trombositopenik purpura, mieloblastosis, limfogranulomatosis, hingga anemia hemolitik.

Sanexon 8 mg Tablet juga bisa digunakan dalam terapi setelah transplantasi organ, sebagai terapi tambahan sitostatik atau radioterapi, serta sebagai pengganti pada insufisiensi adrenokortikal primer dan setelah operasi angkat kelenjar adrenal. 

Sanexon 8 mg Tablet mengandung methylprednisolone yang bekerja mengurangi zat pemicu peradangan di dalam tubuh. Selain itu, obat ini juga dapat menekan respons sistem kekebalan tubuh yang berlebihan sehingga dapat digunakan untuk kondisi autoimun dan untuk mencegah penolakan transplantasi organ.

Golongan

Obat resep

Kategori

Kortikosteroid

Komposisi

Methylprednisolone 8 mg

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. 

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Methylprednisolone yang terkandung dalam Sanexon 8 mg Tablet dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.

Bentuk obat

Tablet

Kemasan

Strip @ 10 tablet 

Pabrik/Manufaktur

Sanbe Farma

No. BPOM

DKL0722244210A1

Hal yang Harus Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Sanexon 8 mg Tablet jika Anda alergi terhadap methylprednisolone atau obat prednison. 
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami tukak lambung, osteoporosis, infeksi jamur atau mikosis, poliomielitis, glaukoma sudut tertutup atau terbuka, amebiasis, atau penyakit infeksi virus. Sanexon 8 mg Tablet sebaiknya tidak digunakan pada kondisi ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, herpes, penyakit jantung, katarak, glaukoma, penyakit tiroid, atau TBC.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita radang usus, multiple sclerosis, gangguan pembekuan darah, myasthenia gravis, depresi, psikosis, atau kejang.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana melakukan vaksinasi selama menjalani pengobatan dengan Sanexon 8 mg Tablet.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Sanexon 8 mg Tablet, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan di saluran cerna.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera laporkan ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Sanexon 8 mg Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Sanexon 8 mg Tablet

  • Dewasa: Dosis awal 4-80 mg per hari. Dosis pemeliharaan 4-8 mg per hari yang dapat ditingkatkan menjadi 16 mg per hari.
  • Anak-anak: Dosis awal 0,8-1,1 mg/kgBB. Dosis pemeliharaan 2-4 mg per hari, dapat ditingkatkan sampai 8 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Sanexon 8 mg Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan Sanexon 8 mg Tablet sebelum mengonsumsinya. Jangan menambah dosis atau menggunakan obat ini lebih lama dari yang dianjurkan dokter.

Konsumsi Sanexon 8 mg Tablet bersama makanan atau pada saat makan untuk mencegah timbulnya rasa tidak nyaman di perut. Telan tablet secara utuh tanpa mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu.

Jika Anda lupa mengonsumsi Sanexon 8 mg Tablet, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Jangan menghentikan pengobatan dengan Sanexon 8 mg Tablet tanpa seizin dokter. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap guna mencegah gejala memburuk.

Simpan Sanexon 8 mg Tablet dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Sanexon 8 mg Tablet dengan Obat Lainnya

Mengingat Sanexon 8 mg Tablet mengandung methylprednisolone, interaksi yang bisa terjadi jika obat ini digunakan dengan obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan ciclosporin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan dengan amphotericin B atau diuretik
  • Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan dengan digoxin
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan pencernaan jika digunakan dengan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping methylprednisolone jika digunakan dengan ketoconazole, erythromycin, dan estrogen, termasuk pil KB
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat warfarin
  • Penurunan efektivitas methylprednisolone jika digunakan dengan cholestyramine, rifampicin, dan barbiturat
  • Penurunan efektivitas obat isoniazid dan obat antidiabetes
  • Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin influenza atau vaksin BCG

Efek Samping dan Bahaya Sanexon 8 mg Tablet

Efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat dengan kandungan methylprednisolone yaitu:

  • Mual atau muntah
  • Pusing atau sakit kepala
  • Perut kembung, sakit maag, atau sensasi panas pada dada (heartburn)
  • Nyeri otot
  • Nafsu makan menurun
  • Kesulitan tidur
  • Peningkatan kadar gula darah
  • Siklus haid tidak teratur
  • Jerawatan
  • Gangguan emosi dan suasana hati, seperti mudah marah

Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, nyeri pada mata, atau penyempitan lapang pandang (tunnel vision)
  • Kulit kering, memerah, menipis, bersisik, atau mudah memar
  • Kadar kalium rendah, yang bisa ditandai dengan gejala berupa detak jantung tidak teratur, tubuh terasa lemah, atau kram otot
  • Gangguan irama jantung
  • Depresi berat atau gangguan perilaku
  • Muntah darah atau BAB berdarah
  • Kaki bengkak, berat badan tiba-tiba naik, atau napas pendek
  • Kejang


Lihat Selengkapnya