Sanprima Forte 10 Tablet

Rp38.980

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Sanprima Forte Tablet bermanfaat untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih dan kelamin, infeksi saluran pernapasan atas, infeksi kulit, dan septikemia.

Sanprima Forte Tablet mengandung kombinasi sulfamethoxazole dan trimethoprim yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh dapat membunuh bakteri hingga habis dengan lebih mudah.

Obat dengan kandungan sulfamethoxazole dan trimethoprim juga dapat digunakan untuk menangani dan mencegah terjadinya pneumocystis carinii pneumonia (PCP), terutama pada pasien dengan daya tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS.


Golongan

Obat resep

Kategori

Antibiotik

Komposisi

Sulfamethoxazole 800 mg, dan trimethoprim 160 mg.

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak usia >12 tahun

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. 

Kandungan sulfamethoxazole dan trimethoprim dalam Sanprima Forte Tablet terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa saran dari dokter.

Bentuk obat

Tablet

Kemasan

Strip @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur

Sanbe Farma

No. BPOM

DKL8322200804A1


Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Sanprima Forte Tablet jika Anda alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah menderita trombositopenia akibat minum obat dengan kandungan sulfonamida atau trimethoprim.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki anemia megaloblastik akibat kekurangan folat, phenylketonuria, penyakit hati, atau penyakit ginjal. Penderita kondisi tersebut mungkin tidak boleh mengonsumsi Sanprima Forte Tablet.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, kekurangan asam folat, HIV/AIDS, penyakit tiroid, penyakit ginjal, atau defisiensi G6PD.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, karena obat ini diduga dapat menyebabkan cacat janin.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Sanprima Forte Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Sanprima Forte Tablet

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet 2 kali sehari. Dosis maksimal 1 tablet 3 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Sanprima Forte Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada label kemasan Sanprima Forte Tablet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan mengubah dosis tanpa seizin dokter.

Sanprima Forte Tablet sebaiknya dikonsumsi saat makan untuk mencegah timbulnya sakit perut. Disarankan untuk banyak minum air putih selama menjalani terapi dengan Sanprima Forte Tablet guna membantu mencegah risiko terjadinya efek samping obat.

Jika lupa mengonsumsi Sanprima Forte Tablet, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Tetap konsumsi Sanprima Forte Tablet hingga waktu yang dianjurkan dokter meski sudah tidak ada keluhan di tengah masa pengobatan. Menghentikan pengobatan lebih awal berisiko menyebabkan infeksi kambuh dan lebih sulit diatasi. 

Simpan Sanprima Forte Tablet dalam wadah tertutup di ruangan bersuhu sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap, panas, atau terkena paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Sanprima Forte Tablet dengan Obat Lain

Efek interaksi yang bisa timbul jika Sanprima Forte Tablet dikonsumsi bersama obat tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya trombositopenia, yang mungkin bisa ditandai dengan adanya bintik-bintik merah ungu pada kulit (purpura), jika digunakan dengan thiazide, khususnya pada lansia
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat diabetes sulfonilurea, phenytoin, atau antikoagulan oral, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin
  • Peningkatan risiko terjadinya anemia megaloblastik jika digunakan dengan methotrexate atau penghambat folat seperti pyrimethamine
  • Peningkatan kadar dari digoxin, lamivudine, procainamide, atau repaglinide, zidovudine
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan dengan obat golongan ACE inhibitor
  • Peningkatan kadar dofetilide dalam darah yang bisa menyebabkan perpanjangan interval QT jantung, termasuk torsades de pointes yang bisa berakibat fatal
  • Peningkatan risiko terjadinya kegagalan pengobatan jika digunakan dengan leucovorin pada penderita HIV dengan pneumonia akibat P.  jirovecii 

Efek Samping dan Bahaya Sanprima Forte Tablet

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Sanprima Forte Tablet antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Hilang selera makan

Periksakan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Obat ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya candidiasis pada mulut atau vagina jika digunakan dalam jangka panjang.

Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau mengalami efek samping serius, seperti:

  • Lemah otot
  • Perubahan suasana hati yang tidak biasa
  • Gangguan ginjal, yang bisa ditandai dengan perubahan jumlah urine atau kencing berdarah (hematuria)
  • Kantuk yang berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Kekurangan gula dalam darah (hipoglikemia), yang bisa menimbulkan gejala gemetar, detak jantung cepat, lapar, dan keringat dingin
  • Diare lebih dari 3 kali sehari, yang disertai dengan kram perut, serta darah dan lendir pada feses
  • Sakit kepala yang tidak kunjung membaik, kaku pada leher, detak jantung terasa lambat (bradikardia) maupun tidak beraturan, atau kejang
  • Demam, batuk, atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik
  • Mual atau muntah yang tidak kunjung mereda
  • Bengkak pada kelenjar getah bening yang baru muncul atau bertambah parah
  • Kulit pucat
  • Nyeri sendi
  • Kesulitan bernapas
  • Tubuh mudah memar atau berdarah
  • Penyakit kuning, rasa sangat kelelahan, atau urine berwarna gelap


Lihat Selengkapnya