Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml merupakan adalah obat yang bermanfaat sebagai antinyeri sekaligus antidemam. 

Metamizole di dalam Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml diduga bekerja dengan menghambat hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Obat ini bisa digunakan untuk meredakan sakit gigi, sakit kepala, atau nyeri sendi dengan intensitas ringan hingga sedang. 

Golongan        

Obat resep

Kategori        

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Komposisi        

Per 5 ml: metamizole 250 mg

Dikonsumsi oleh        

Dewasa dan anak usia >6 tahun

Kategori C (pada trimester pertama dan kedua): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. 

Kategori D (pada trimester ketiga): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. 

Metamizole dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat        

Sirop

Kemasan        

Dus, Botol @ 60 ml

Pabrik/Manufaktur        

Sanbe Farma

DKL1222249837A1

- Jangan mengonsumsi Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml jika Anda alergi terhadap obat ini.

- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit jantung, tukak lambung, penyakit ginjal, ulkus duodenum, gangguan hati, porfiria, atau defisiensi G6PD.

- Beri tahu dokter jika Anda memiliki tekanan darah rendah, karena kandungan metamizole dapat menyebabkan hipotensi.

- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama Anda menjalani pengobatan dengan Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml.

- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen.

- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml.

Dewasa: 0,5–1 gram (10–20 ml), 3–4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 4 gram per hari dengan durasi pengobatan selama 3–5 hari.

Anak usia ≥3 bulan: 8–16 mg/kgBB, 1–4 kali sehari. 

Pastikan untuk membaca petunjuk pada label kemasan obat dan ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml.

Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml sebaiknya dikonsumsi setelah makan karena dapat menyebabkan sakit maag jika dikonsumsi ketika perut kosong.

Kocok Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml terlebih dahulu sebelum diminum. Gunakan alat takar yang tersedia sehingga dosis yang diminum tepat. 

Jika lupa mengonsumsi metamizole, segera minum ketika Anda mengingatnya. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal dosis rutin Anda. Jangan menggandakan dosis metamizole untuk menggantikan dosis yang terlewat, kecuali atas petunjuk dokter.

Mengingat Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml mengandung metamizole, efek interaksi antarobat yang mungkin timbul jika menggunakan obat ini bersama obat-obatan tertentu adalah: 

- Meningkatkan efek toksik jika digunakan dengan obat golongan MAOI, pil KB, atau allopurinol

- Menurunkan efektivitas obat jika digunakan dengan barbiturat, glutethimide, atau fenilbutazon

- Meningkatkan risiko terjadinya trombositopenia jika digunakan dengan antikoagulan

- Meningkatkan efek kerusakan pada sel darah jika digunakan dengan methotrexate

- Menurunkan kadar dari bupropion atau ciclosporin di dalam darah

- Meningkatkan risiko terjadnya hipotermia jika digunakan dengan chlorpromazine atau fenotiazin

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Santagesik 250 mg Sirup 60 Ml adalah:

- Pusing

- Mual

- Muntah

- Nyeri dada

- Detak jantung tidak teratur

- Hipotensi (tekanan darah rendah)

Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin memberat. Segera ke dokter jika timbul efek samping yang berat, seperti syok anafilaktik, anemia hemolitik atau anemia aplastik, atau sindrom Stevens-Jhonson.