Seretide 25/125 Mcg Inhaler 120 Dosis
Rp286.888
Per BOTOL
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Seretide 125 Inhaler bermanfaat untuk mengobati gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), seperti bronchitis kronik dan emfisema.
Seretide 125 Inhaler mengandung salmeterol dan fluticasone propionate. Salmeterol bekerja dengan cara melebarkan saluran napas sehingga udara dapat mengalir keluar-masuk paru-paru dengan lancar. Sementara itu, fluticasone propionate membantu meredakan peradangan di saluran napas.
Golongan
Obat resep
Kategori
Bronkodilator
Komposisi
Salmeterol 25 mcg, Fluticasone propionate 125 mcg
Digunakan oleh
Dewasa dan anak-anak usia ≥4 tahun
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Belum diketahui apakah kandungan obat ini dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Bentuk obat
Cairan inhalasi
Kemasan
Dus, 1 Canister @ 120 dosis dengan dose counter
Pabrik/Manufaktur
Glaxco Wellcome Indonesia
No. BPOM
DKI1191600568B2
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan menggunakan Seretide 125 Inhaler jika Anda alergi terhadap salmeterol atau fluticasone.
- Jangan menggunakan Seretide 125 Inhaler untuk menangani serangan asma akut, perburukan akut pada PPOK, atau status asmatikus.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, hipertiroidisme, tekanan darah tinggi, kejang, diabetes, hipokalemia, glaukoma, katarak, sindrom Cushing, dan penyakit infeksi paru, terutama TBC.
- Lakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara rutin selama menjalani pengobatan dengan Seretide 125 Inhaler. Hal ini karena penggunaan fluticasone dalam jangka panjang dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya.
- Beri tahu dokter jika anak Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter perihal penggunaan Seretide 125 Inhaler jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan Seretide 125 Inhaler.
Dosis dan Aturan Pakai Seretide 125 Inhaler
- Dosis Seretide 125 Inhaler adalah 2 inhalasi, 2 kali sehari.
Cara Menggunakan Seretide 125 Inhaler dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan Seretide 125 Inhaler sebelum menggunakan obat ini. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Seretide 125 Inhaler dapat digunakan dengan membuka kunci pengaman kemasan inhaler. Buang napas terlebih dahulu sebelum menghirup dari inhaler. Letakkan moncong inhaler di dalam mulut. Tutup bibir rapat-rapat, lalu tarik napas dalam-dalam. Jangan menggigit moncong inhaler.
Setelah menghirup udara dari inhaler, tahan napas selama 5–10 detik dan ulangi langkah sebelumnya jika disarankan oleh dokter. Jangan lupa tutup kembali inhaler dengan kunci pengaman, lalu kumur mulut dengan air bersih.
Jangan menghentikan pengobatan dengan Seretide Seretide 125 Inhaler secara tiba-tiba. Ikuti jadwal kontrol yang ditetapkan oleh dokter dan pastikan Anda sudah kontrol sebelum obat ini habis.
Simpan Seretide Seretide 125 Inhaler pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Seretide 125 Inhaler dengan Obat Lain
Efek interaksi yang bisa terjadi jika salmeterol di dalam Seretide 125 Inhaler digunakan bersama obat lain adalah:
- Penurunan efektivitas kedua obat jika digunakan dengan obat penghambat beta, seperti bisoprolol dan carvedilol
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari fluticasone jika digunakan dengan itraconazole, ketoconazole, atau ritonavir
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan dengan amiodarone, quinidine, atau erythromycin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari salmeterol jika digunakan bersama obat golongan MAOI atau antidepresan trisiklik, seperti amitriptilin
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan dengan obat diuretik, seperti furosemide
Efek Samping dan Bahaya Seretide 125 Inhaler
Efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan Seretide 125 Inhaler adalah:
- Suara serak
- Candidiasis mulut dan tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri tenggorokan
- Kram otot
- Nyeri sendi
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut bertambah parah atau tidak kunjung membaik. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti tremor, sakit kepala yang berat, sesak napas, dan jantung berdebar-debar.