Sporetik 200 Mg 10 Kaplet
Rp499.411
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Sporetik Kaplet bermanfaat untuk mengobati infeksi tenggorokan dan amandel, infeksi telinga tengah, infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, atau bronkitis.
Sporetik Kaplet berisi cefixime, yaitu antibiotik sefalosporin generasi III. Cefixime bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Dengan begitu, bakteri tidak dapat bertahan hidup dan infeksi bisa teratasi. Sporetik Kaplet tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu.
Golongan
Obat resep
Kategori
Antibiotik golongan sefalosporin
Komposisi
Cefixime 200 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Belum diketahui apakah cefixime bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa arahan dari dokter.
Bentuk Obat
Kaplet
Kemasan
Strip @ 10 kaplet
Pabrik/Manufaktur
Sanbe Farma
No. BPOM
DKL1622254309A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Sporetik Kaplet jika Anda alergi terhadap kandungan obat ini, atau antibiotik golongan sefalosporin lain, seperti cefotaxim.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal atau penyakit pada saluran pencernaan, seperti kolitis.
- Beri tahu dokter jika selama menggunakan Sporetik Kaplet Anda berencana menjalani vaksinasi dengan vaksin hidup, seperti vaksin tifoid.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menunda kehamilan menggunakan pil KB.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Sporetik Kaplet.
Dosis dan Aturan Pakai Sporetik Kaplet
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun atau anak dengan berat badan (BB) 30 kg ke atas: 50-100 mg, 2 kali sehari. Untuk mengatasi infeksi bakteri berat, dosis dinaikkan hingga 200 mg, 2 kali sehari.
- Anak dengan BB kurang dari 30 kg: 1,5-3 mg/kgBB per hari dibagi dalam 2 waktu konsumsi. Untuk mengatasi infeksi bakteri berat, dosis bisa dinaikkan hingga 6 mg/kgBB 2 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Sporetik Kaplet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang terdapat pada kemasan Sporetik Kaplet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis, serta jangan menggunakan obat ini melebihi jangka waktu yang dianjurkan.
Sporetik Kaplet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan kaplet dengan air putih tanpa mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu.
Jangan menghentikan pengobatan sebelum waktu yang ditentukan dokter, meskipun keluhan atau gejala yang dirasakan membaik.
Jika Anda lupa mengonsumsi Sporetik Kaplet, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan Sporetik Kaplet di tempat sejuk yang terhindar dari sinar matahari. Jauhkan obat jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Sporetik Kaplet dengan Obat Lain
Mengingat Sporetik Kaplet mengandung cefixime, interaksi yang bisa terjadi jika obat ini digunakan bersama obat-obatan tertentu adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari carbamazepine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping cefixime jika digunakan bersama probenecid
- Penurunan efektivitas obat yang mengandung estradiol, seperti pil KB
- Penurunan efektivitas vaksin yang berasal dari bakteri hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin tifoid
Efek Samping dan Bahaya Sporetik Kaplet
Mengingat Sporetik Kaplet mengandung cefixime, efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat ini adalah sakit kepala, pusing, mual, muntah, sakit perut, perut kembung, atau diare.
Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat, atau efek samping serius, seperti:
- Sakit perut parah, mual dan muntah yang tidak kunjung mereda, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning
- Gejala infeksi baru, seperti demam atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung mereda
- Infeksi Clostridium difficile yang bisa ditandai dengan gejala berupa diare yang tidak kunjung berhenti, kram perut, atau tinja berlendir atau berdarah.
Selain itu, penggunaan cefixime dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur kandida (kandidiasis) di mulut, yang bisa ditandai dengan munculnya bercak putih yang nyeri, atau kandida pada vagina, yang bisa ditandai dengan keputihan yang sangat gatal atau terasa panas.