Trichodazol 500 mg 10 Tablet

Rp34.080

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Trichodazol 500 mg Tablet bermanfaat untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri dan parasit.

Trichodazol 500 mg Tablet mengandung zat akfif metronidazole. Obat ini bekerja dengan menghambat pembentukan protein khusus yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri atau parasit. Dengan begitu, infeksi akan lebih mudah dilawan oleh sistem kekebalan tubuh.

Trichodazol 500 mg Tablet dapat digunakan untuk mengobati amebiasis, giardiasis, trikomoniasis, infeksi bakteri vagina, dan infeksi Vincent. Obat ini tidak digunakan untuk menangani infeksi virus, seperti batuk pilek biasa atau flu.

Golongan
Obat resep 

Kategori
Obat antibiotik

Komposisi
Metronidazole 500 mg

Dikonsumsi oleh
Anak hingga dewasa

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko metronidazole terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Metronidazole yang terkandung di dalam Trichodazol 500 mg Tablet dapat terserap ke dalam ASI. Jika sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Strip @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Sanbe Farma

No. BPOM
DKL8522204817A1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Trichodazol 500 mg Tablet jika Anda alergi terhadap metronidazole yang terkandung dalam obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda baru saja mengonsumsi disulfiram. Trichodazol 500 mg Tablet tidak boleh digunakan bersama disulfiram.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama Anda menjalani pengobatan dengan Trichodazol 500 mg Tablet.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver, penyakit Crohn, gangguan irama jantung, penyakit saraf, sindrom Cockayne, atau kelainan darah, seperti leukopenia atau anemia
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit ginjal atau sedang menjalani cuci darah.
  • Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika Anda berencana menjalani vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid, selama menggunakan Trichodazol 500 mg Tablet.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, sebelum menggunakan Trichodazol 500 mg Tablet.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Trichodazol 500 mg Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Trichodazol 500 mg Tablet

Kondisi: Trikomoniasis 

  • Dewasa: 250 mg 3 kali sehari selama 7-10 hari. Dosis dapat diulang setelah 4-6 minggu
  • Anak usia >10 tahun: 200-250 mg 3 kali sehari, lama pengobatan 7 hari.
  • Anak usia 5-10 tahun: 375 mg per hari. Lama pengobatan 7 hari.
  • Anak usia 3-5 tahun: 250 mg per hari. Lama pengobatan 7 hari.
  • Anak usia <3 tahun: 150 mg per hari. Lama pengobatan 7 hari.

Kondisi: Amebiasis

  • Dewasa: 750 mg 3 kali sehari selama 7-10 hari, atau 2.000 mg per hari, selama 2 hari.
  • Anak-anak: 30-35 mg/kg berat badan per hari di bagi dalam 3 kali jadwal konsumsi. Lama pengobatan 10 hari.

Kondisi: Infeksi bakteri anaerob

  • Dewasa: Untuk pencegahan, dosisnya 1.000 mg sebagai dosis tunggal, diberikan 24 jam sebelum operasi, kemudian dilanjutkan 250-500 mg 3 kali sehari. Untuk pengobatan, dosisnya 500 mg 3 kali sehari, selama 7 hari.
  • Anak-anak: Untuk pencegahan, dosisnya 30 mg/kg berat badan sebagai dosis tunggal, diberikan 24 jam sebelum operasi, kemudian dilanjutkan 4 mg/kg berat badan 3 kali sehari, selama 5 hari. Untuk pengobatan, dosisnya 7,5 mg/kg berat badan 3 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Trichodazol 500 mg Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan Trichodazol 500 mg Tablet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan.

Konsumsi Trichodazol 500 mg Tablet pada waktu makan. Telan tablet Trichodazol dengan air putih atau susu untuk mencegah sakit maag.

Jika lupa mengonsumsi Trichodazol 500 mg Tablet, segera konsumsi jika belum mendekati jadwal konsumsi berikutnya. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Habiskan obat yang sudah diresepkan dokter walaupun gejala sudah mereda guna mencegah infeksi kambuh kembali. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi belum membaik atau makin parah setelah antibiotik habis.

Simpan Trichodazol 500 mg Tablet di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Trichodazol 500 mg Tablet dengan Obat Lain

Mengingat Trichodazol 500 mg Tablet mengandung metronidazole, efek interaksi yang bisa terjadi jika obat ini digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Meningkatkan risiko timbulnya gejala psikosis, seperti kebingungan, delusi, atau halusinasi jika digunakan dengan disulfiram
  • Meningkatkan risiko perdarahan bila digunakan bersama antikoagulan, seperti warfarin
  • Meningkatkan kadar obat lithium, florouracil, atau phenytoin di dalam tubuh
  • Menurunkan efektivitas metronidazole jika digunakan dengan phenobarbital
  • Menurunkan efektivitas vaksin yang berasal dari bakteri hidup yang dilemahkan, seperti vaksin tifoid

Selain itu, risiko timbulnya mual, muntah, kemerahan pada wajah, dan kram perut hebat dapat meningkat jika metronidazole digunakan bersama alkohol dan produk yang mengandung prophylene glycol.

Efek Samping dan Bahaya Trichodazol 500 mg Tablet

Mengingat Trichodazol 500 mg Tablet mengandung metronidazole, efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat ini adalah:

  • Mual atau muntah
  • Rasa seperti logam di mulut
  • Hilang nafsu makan
  • Sembelit atau justru diare
  • Pusing atau sakit kepala
  • Perubahan warna urine menjadi lebih gelap

Hentikan konsumsi obat dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:

  • Nyeri saat buang air kecil
  • Kebingungan, kejang, hilang keseimbangan
  • Mati rasa, kesemutan, atau rasa terbakar di tangan atau kaki
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, nyeri di belakang mata, atau melihat kilatan cahaya
  • Muncul gejala penyakit infeksi, seperti sakit tenggorokan atau demam yang tidak kunjung mereda
  • Sakit kepala yang sangat berat atau disertai dengan leher terasa kaku dan nyeri
  • Mudah memar

Lihat Selengkapnya