Utrogestan 100 Mg 15 Kapsul
Rp292.940
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Utrogestan 100 mg Kapsul bermanfaat untuk mengatasi gangguan siklus menstruasi dan ovulasi.
Utrogestan 100 mg Kapsul mengandung micronised progesterone. Progesteron merupakan hormon yang berperan penting dalam mengatur siklus ovulasi, menstruasi, membantu implantasi hasil pembuahan, dan mempertahankan kehamilan.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat hormon
Komposisi
Micronised progesterone 100 mg
Digunakan oleh
Dewasa
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Kandungan progesterone dalam obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk Obat
Kapsul
Kemasan
Blister @ 15 Kapsul Lunak
Pabrik/Manufaktur
Sydna Farma
No. BPOM
DKI2045900202A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan menggunakan Utrogestan 100 mg Kapsul jika Anda alergi terhadap progesterone atau bunga matahari.
- Jangan menggunakan Utrogestan 100 mg Kapsul jika Anda pernah atau sedang mengalami perdarahan pada vagina yang belum diketahui sebabnya, kanker pada payudara atau organ reproduksi, penyumbatan pembuluh darah, stroke perdarahan, atau porfiria.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah menderita migrain, asma, penyakit ginjal atau hati, penyakit jantung, kejang atau epilepsi, depresi, hipertensi, lupus, diabetes melitus, atau obesitas.
- Beri tahu dokter jika Anda kecanduan alkohol atau memiliki kebiasaan merokok.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan yang membutuhkan kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan Utrogestan 100 mg Kapsul, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Utrogestan 100 mg jika akan menjalani tes fungsi hati atau endokrin, karena obat ini dapat memengaruhi hasil tes.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, atau produk herbal.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang merencanakan operasi, termasuk operasi gigi.
- Jika mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan Utrogestan 100 mg Kapsul, segera temui dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Utrogestan 100 mg Kapsul
- Insufisiensi progesteron: 200-300 mg sehari dalam 1 atau 2 dosis terbagi.
- Untuk memperkuat kehamilan: 200-600 mg sehari dalam 1-3 dosis terbagi.
Cara Mengonsumsi Utrogestan 100 mg Kapsul dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Utrogestan 100 mg Kapsul. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Utrogestan 100 mg Kapsul sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong di malam hari atau menjelang tidur. Minum air putih untuk membantu menelan obat.
Periksakan diri Anda ke dokter secara berkala selama menggunakan Utrogestan 100 mg Kapsul agar perkembangan kondisi bisa tetap dikontrol.
Interaksi Utrogestan 100 mg Kapsul dengan Obat Lain
Jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain, kandungan progesteron dalam obat ini dapat menimbulkan efek interaksi berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama edoxaban
- Peningkatan efek samping dari obat kanker, seperti venetoclax
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping progesterone jika digunakan bersama obat ketoconazole
- Peningkatan kadar ciclosporin di dalam darah
- Penurunan efektivitas progesterone jika digunakan bersama griseofulvin, rifampisin, atau obat antikejang, seperti carbamazepine, phenobarbital, phenytoin
Efek Samping dan Bahaya Utrogestan 100 mg Kapsul
Kandungan progesterone di dalam Utrogestan 100 mg Kapsul dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:
- Sakit kepala atau pusing
- Jerawat
- Ruam kulit
- Perubahan berat badan
- Sakit perut
- Susah tidur
- Nyeri payudara
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda. Hentikan konsumsi obat dan segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti benjolan di payudara, migrain, gangguan penglihatan, kejang, mati rasa, tremor, nyeri dada, atau perdarahan dari vagina di luar siklus menstruasi.