Viagra 100 mg 1 Tablet
Rp798.000
Per TABLET
Deskripsi
Viagra 100 mg bermanfaat untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi pada pria dewasa.
Viagra 100 mg memiliki bahan aktif sildenafil sitrat. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis saat ada rangsangan seksual. Dengan begitu, ereksi bisa terjadi dan bertahan lebih lama.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5)
Komposisi
Sildenafil sitrat 100 mg
Digunakan oleh
Dewasa
Bentuk Obat
Tablet
Kemasan
Dus, 1 blister @ 4 tablet
Pabrik/Manufaktur
Pfizer Indonesia
No. BPOM
DKI1690401417B1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Viagra 100 mg jika Anda alergi terhadap obat ini atau sildenafil.
- Jangan mengonsumsi Viagra 100 mg jika Anda sedang mengonsumsi nitrat atau riociguat.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, retinitis pigmentosa, penyakit ginjal, tukak lambung, gangguan pembekuan darah, sedang menjalani cuci darah, atau mengalami kelainan darah, seperti anemia atau leukemia.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk stroke, hipotensi, hipertensi yang tidak terkontrol, serangan jantung, angina pektoris, atau pernah menjalani operasi jantung dalam 6 bulan terakhir.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami kelainan bentuk penis, priapismus, atau penyakit Peyronie.
- Viagra 100 mg tidak ditujukan untuk wanita dan anak-anak. Jangan memberikan Viagra pada Wanita hamil atau menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter bahwa Anda menggunakan Viagra 100 mg jika Anda sedang merencanakan operasi, termasuk operasi gigi.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan saat menggunakan Viagra 100 mg, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau pandangan kabur.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Viagra 100 mg.
Dosis dan Aturan Pakai Viagra Tablet 100 mg
Secara umum, dosis Viagra untuk menangani disfungsi ereksi pada pasien dewasa adalah 50 mg per hari. Dosis dapat dikurangi atau ditambahkan sesuai dengan kondisi pasien. Dosis maksimal Viagra adalah 100 mg.
Cara Mengonsumsi Viagra Tablet 100 mg dengan Benar
Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat selama mengonsumsi Viagra 100 mg.
Viagra 100 mg sebaiknya dikonsumsi sebelum makan pada saat perut kosong, tetapi obat ini juga boleh dikonsumsi sesudah makan. Jangan mengonsumsi makanan tinggi lemak saat menggunakan Viagra 100 mg karena dapat memperlambat kerja obat. Telan Viagra 100 mg secara utuh dengan bantuan segelas air putih.
Viagra 100 mg bisa digunakan 0,5–4 jam sebelum berhubungan seksual. Namun, Viagra akan lebih efektif jika dikonsumsi 1 jam sebelum melakukan hubungan seksual. Viagra 100 mg hanya boleh digunakan sekali sehari dalam kurun waktu 24 jam dan sebaiknya tidak dikonsumsi tiap hari.
Interaksi Viagra Tablet 100 mg dengan Obat Lainnya
Berikut adalah efek interaksi yang dapat terjadi jika sildenafil yang terkandung di dalam Viagra digunakan bersama obat-obatan tertentu:
- Peningkatan kadar Viagra di dalam darah jika dikonsumsi dengan erythromycin, cimetidine, ketoconazole, saquinavir, diuretik hemat kalium, beta blocker, atau ritonavir
- Penurunan kadar Viagra di dalam darah jika digunakan dengan bosentan atau rifampicin
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi yang berbahaya jika digunakan dengan obat golongan nitrat atau alfa bloker, seperti doxazosin
Efek Samping dan Bahaya Viagra Tablet 100 mg
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Viagra 100 mg adalah:
- Pusing atau sakit kepala
- Rasa hangat di wajah, leher, atau dada (flushing)
- Sulit membedakan warna biru dan hijau atau pandangan kabur
Periksa ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin memberat. Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang berat, seperti ereksi yang berlangsung lebih lama dan terasa sakit, buta mendadak, tuli mendadak, atau telinga berdenging.
Selain itu, segera berhenti dan periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami sakit kepala yang sangat berat, mual, atau nyeri dada selama berhubungan seksual.