Ada berbagai penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Untuk menghindari hal tersebut, losion antinyamuk sering kali menjadi pilihan. Namun, apakah penggunaan losion antinyamuk untuk ibu hamil tergolong aman? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Indonesia adalah negara beriklim tropis yang curah hujan tahunannya cukup tinggi. Selain itu, kondisi geografis Indonesia juga cocok menjadi habitat nyamuk. Faktor-faktor ini membuat nyamuk banyak dan mudah berkembang biak. Alhasil, masyarakat Indonesia jadi rentan terkena gigitan nyamuk.
Para ahli berpendapat bahwa ibu hamil lebih rentan digigit nyamuk. Hal ini karena frekuensi napas ibu hamil cenderung meningkat sehingga mengeluarkan karbondioksida lebih banyak yang membuat nyamuk tertarik. Ditambah lagi, suhu tubuh ibu hamil yang relatif hangat menjadi salah satu faktor pemicu ibu hamil rentan digigit nyamuk.
Keamanan Losion Antinyamuk untuk Ibu Hamil
Pada dasarnya, losion antinyamuk aman digunakan saat hamil. Menggunakan losion antinyamuk bermanfaat untuk mencegah ibu hamil terserang berbagai penyakit yang dibawa nyamuk, misalnya penyakit Zika atau demam dengue.
Meski begitu, Bumil harus memilih losion antinyamuk yang tepat. Jenis losion yang aman untuk digunakan adalah losion yang mengandung DEET, picaridin, IR3535, minyak lemon eucalyptus, para menthane diol (PMD), atau 2-undecanon. Sebaiknya hindari menggunakan losion antinyamuk yang mengandung permethrine.
Saat akan mengoleskan losion antinyamuk, hindari area sekitar mata dan mulut, ya. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan setelah menggunakan losion antinyamuk.
Cara Mencegah Gigitan Nyamuk secara Alami
Selain menggunakan losion, ada beberapa cara alami yang dapat Bumil lakukan untuk mencegah gigitan nyamuk, antara lain:
1. Jaga rumah agar tetap bersih
Selain terhindar dari virus dan kuman penyebab penyakit, menjaga rumah agar tetap bersih juga bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. Pastikan Bumil membersihkan rumah dari wadah-wadah yang berisi genangan air agar tidak menjadi menjadi tempat nyamuk bertelur.
2. Kenakan pakaian panjang
Mengenakan pakaian panjang yang menutupi hampir seluruh permukaan kulit juga bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah gigitan nyamuk. Namun, pastikan pakaian yang Bumil pakai tetap nyaman di badan, ya.
3. Nyalakan kipas angin
Tahukah kamu bahwa nyamuk kesulitan bergerak jika ada angin? Nah, kamu bisa memanfaatkan kelemahan nyamuk ini untuk menghindari gigitannya. Gunakanlah kipas angin untuk mengusir dan mencegah nyamuk mendekatimu.
4. Gunakan minyak esensial
Ciptakan aroma ruangan rumah yang wangi dan bebas nyamuk dengan menggunakan minyak esensial sebagai aromaterapi. Nyamuk biasanya enggan untuk mendekat bila mencium aroma lavender, minyak lemon eucalyptus, dan minyak pohon teh (tea tree oil).
Selain sebagai aromaterapi, minyak esensial juga bisa digunakan dengan cara dioles untuk terhindar dari gigitan nyamuk, lho. Kamu bisa mengoleskannya pada area kulit yang sering digigit nyamuk dan tidak terutup pakaian. Pastikan kulit yang dioleskan minyak esensial tidak sedang terluka, ya.
5. Gunakan kelambu saat tidur
Usahakan untuk menggunakan kelambu saat tidur karena hal ini efektif untuk mencegah gigitan nyamuk. Bila memungkinkan, pasang kawat nyamuk di ventilasi setiap kamar. Selain itu, penggunaan kipas angin atau pendingin ruangan juga dinilai dapat menghalau keberadaan nyamuk.
Secara umum, penggunaan losion antinyamuk selama kehamilan tergolong aman. Namun, hindari menggunakannya secara berlebihan.
Bila perlu, konsultasikan ke dokter untuk mendapat rekomendasi penggunaan losion antinyamuk untuk ibu hamil yang tepat. Demikian juga jika Bumil memiliki kondisi medis tertentu, misalnya alergi atau kulit sensitif, sebaiknya tanyakan dulu kepada dokter sebelum menggunakan losion antinyamuk.