Losion antinyamuk untuk bayi sering digunakan oleh para orang tua untuk mencegah bayi dari gigitan nyamuk. Namun, tidak sedikit orang tua yang masih ragu terkait aman atau tidaknya penggunaan losion antinyamuk pada bayi. Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel berikut ini.
Bunda tentu pernah menemukan bintik-bintik atau bentol kemerahan merah pada kulit Si Kecil akibat gigitan serangga, misalnya nyamuk. Losion antinyamuk sering kali digunakan sebagai cara untuk melindungi kulit bayi dan mencegahnya dari gigitan nyamuk.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua kandungan di dalam losion antinyamuk aman untuk bayi. Hal ini dikarenakan kulit bayi, terutama bayi yang baru lahir, masih tipis dan sangat sensitif.
Oleh karena itu, Bunda perlu lebih cermat dalam memilih produk yang akan digunakan untuk Si Kecil. Yuk, cari tahu losion antinyamuk seperti apa yang cocok untuk bayi.
Kandungan Losion Antinyamuk untuk Bayi yang Aman
Gigitan nyamuk tidak hanya membuat bayi rewel karena gatal, namun juga berisiko terkena penyakit tertentu, seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, dan chikungunya.
Oleh karena itu, Bunda perlu senantiasa menjauhkan Si Kecil dari nyamuk. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan losion atau obat antinyamuk.
Berikut ini adalah bahan losion antinyamuk yang aman digunakan untuk bayi:
DEET dan picaridin
Pada umumnya, kandungan losion antinyamuk untuk bayi mengandung DEET dan picaridin. Perbedaannya, DEET aman digunakan oleh bayi di bawah usia 2 bulan, sedangkan picaridin baru bisa digunakan setelah bayi berusia lebih dari 2 bulan.
Losion antinyamuk untuk bayi yang mengandung DEET bisa dioleskan ulang setiap 2–5 jam, sedangkan losion yang mengandung picaridin bisa dioleskan kembali setiap 3–8 jam, tergantung jumlah bahan aktif dan petunjuk penggunaan pada kemasan produknya.
Minyak esensial
Losion yang mengandung minyak esensial alami dari tanaman, seperti sitronela, minyak kedelai, pepermin, atau serai, juga dianggap efektif dan aman digunakan untuk bayi. Meski demikian, efek kerjanya lebih singkat sehingga Bunda perlu mengoleskan minyak esensial di kulit Si Kecil setiap 2–3 jam guna mencegahnya dari gigitan nyamuk.
Losion antinyamuk juga mengandung bahan alami lain, seperti eukaliptus. Namun, produk yang mengandung eukaliptus lebih aman digunakan pada anak-anak berusia di atas 3 tahun.
Selain losion antinyamuk yang telah disebutkan, Bunda juga bisa menggunakan minyak telon untuk mengusir nyamuk.
Cara Menggunakan Losion Antinyamuk untuk Bayi
Berikut ini adalah panduan pemakaian losion antinyamuk agar tetap aman untuk bayi:
1. Perhatikan kandungan losion antinyamuk pada bayi
Saat hendak mengoleskan losion antinyamuk pada Si Kecil, Bunda perlu memerhatikan kandungan bahan aktifnya. Losion antinyamuk yang aman untuk bayi adalah yang mengandung DEET di bawah 30% atau picaridin di bawah 10%.
2. Oleskan tipis di kulit bayi
Bunda tidak perlu mengoleskan losion antinyamuk di seluruh tubuh Si Kecil. Cukup oleskan tipis di bagian tubuh Si Kecil yang tidak tertutup pakaian. Hindari pemberian losion antinyamuk di telapak tangan, mulut, dan mata bayi, atau kulit bayi yang sedang terluka atau mengalami iritasi.
Jangan lupa untuk memperhatikan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk dan perhatikan batasan usia pemakaian produk tersebut.
3. Perhatikan reaksi yang muncul di kulit bayi
Saat menggunakan losion antinyamuk untuk bayi, perhatikan reaksi yang muncul. Bunda sebaiknya segera menghentikan penggunaan losion antinyamuk pada Si Kecil, jika muncul ruam atau bentol-bentol.
Hal tersebut menandakan bahwa Si Kecil mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi. Agar ruam tidak semakin parah, segera bersihkan kulit Si Kecil dengan sabun bayi dan air. Jika perlu, bawalah Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
4. Hindari penggunaan bersamaan dengan tabir surya
Agar losion antinyamuk dapat bekerja dengan maksimal, Bunda sebaiknya tidak memberikan losion tersebut bersamaan dengan tabir surya, misalnya ketika hendak membawa Si Kecil bepergian ke luar rumah atau berjemur di halaman rumah.
Jika hendak memberikan tabir surya, oleskan tabir surya terlebih dahulu, lalu diamkan setidaknya selama 30 menit. Setelah itu, Bunda baru dapat mengoleskan losion antinyamuk di kulit Si Kecil.
Tak hanya dengan losion antinyamuk, Bunda juga dapat menjauhkan Si Kecil dari gigitan nyamuk dengan menggunakan kasa atau kawat nyamuk, tirai, kelambu, atau raket antinyamuk.
Selain beberapa tips di atas, Bunda juga perlu memperhatikan beberapa tips lain, misalnya selalu menyimpan losion antinyamuk agar jauh dari jangkauan anak-anak dan cuci tangan setelah mengoleskan losion.
Jangan lupa pula untuk memakaikan bayi dengan baju yang tertutup, terutama saat di luar ruangan. Pilihlah baju berwarna cerah karena warna gelap dapat lebih menarik perhatian nyamuk.
Untuk memastikan losion antinyamuk yang Bunda gunakan aman untuk Si Kecil atau bila Bunda ragu terkait cara penggunaan losion yang tepat, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter