Pertanyaan tentang keamanan manikur dan pedikur saat hamil mungkin sering ditanyakan oleh para ibu hamil. Perawatan ini tidak hanya menghasilkan kuku yang bersih dan indah, tetapi juga bisa memberikan ketenangan karena biasanya disertai dengan pijatan lembut di tangan dan kaki.
Manikur merupakan serangkaian perawatan pada jari-jari tangan, termasuk menggunting, membersihkan, membentuk kuku-kuku jari, serta melakukan pijatan di sekitar tangan. Pada prinsipnya, manikur sama dengan pedikur, hanya saja pedikur berpusat pada area kaki dan jari-jarinya.
Biasanya perawatan ini dilakukan di salon kecantikan oleh para pekerja yang telah terlatih secara profesional. Namun, nyatanya, tidak semua salon menerapkan prosedur kebersihan dengan baik. Inilah yang mungkin dikhawatirkan sebagian ibu hamil bila ingin melakukan manikur dan pedikur.
Apakah Manikur dan Pedikur Aman Selama Kehamilan?
Manikur atau pedikur selama hamil boleh-boleh saja dilakukan dan tidak akan membahayakan bayi secara langsung. Malahan, aktivitas ini bisa membuat tubuh dan pikiran relaks serta meningkatkan sirkulasi darah.
Namun, Bumil harus tetap memperhatikan faktor kebersihan peralatan yang dipakai, ya. Jika tidak, Bumil akan berisiko terkena infeksi jamur atau bakteri pada kuku setelah melakukan perawatan.
Selain itu, Bumil juga mungkin akan terkena faktor risiko lain, di antaranya:
Paparan bahan kimia
Senyawa kimia yang sering ditemui pada kebanyakan produk perawatan kuku adalah volatile organic compounds (VOCs). Salah satunya adalah zat dibutyl phthalate (DBP) yang tergolong berbahaya jika terhirup. Zat ini diketahui dapat menyebabkan gangguan reproduksi, gangguan organ tubuh, dan sistem hormonal.
Meski demikian, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa paparan singkat selama proses manikur dan pedikur dapat membahayakan ibu dan bayi dalam kandungan. Namun, bau yang menyengat sering kali membuat beberapa ibu hamil menjadi mual.
Kuman dari bak perendam kaki
Bak untuk merendam kaki saat melakukan pedikur bisa dipakai bergantian dari satu orang ke orang lain. Jika tidak dibersihkan dengan benar, bak ini bisa menjadi tempat bersarang kuman dari banyak kaki orang lain yang melakukan pedikur.
Penularan Hepatitis B dan C
Melakukan manikur atau pedikur juga bisa membuat seseorang lebih rentan terkena hepatitis B dan hepatitis C jika alat-alat yang digunakan dalam perawatan tidak disterilkan setiap pemakaian.
Pemakaian peralatan yang belum steril merupakan sarana penularan penyakit, terutama pada proses pembersihan kutikula kuku yang bisa menyebabkan luka berdarah. Walau begitu, penelitian membuktikan hal ini bisa dicegah dengan mendisiplinkan aturan sterilisasi yang benar.
Tips Aman Manikur dan Pedikur Saat Hamil
Agar tetap aman dalam manikur atau pedikur selama kehamilan, ingatlah tips-tips berikut ini dalam memilih salon perawatan kuku:
- Pastikan salon yang Bumil kunjungi berkualitas atau memiliki sertifikasi
- Pastikan alat yang digunakan sudah dibersihkan dan disterilisasi dengan benar menggunakan alat sterilisasi khusus, seperti autoklaf
- Bawa peralatan sendiri seperti gunting kuku dari rumah jika memungkinkan
- Pastikan petugas salon menggunakan sarung tangan baru dan memiliki sertifikat khusus atau terlatih
- Pilih salon dengan sistem ventilasi yang baik agar tidak langsung menghirup uap zat kimia yang digunakan, misalnya salon dengan fasilitas AC atau kipas angin
- Periksa apakah salon memiliki cat kuku yang bebas bahan kimia berbahaya
- Hindari melakukan manikur dan pedikur di salon jika Bumil memiliki luka, gigitan serangga, goresan, atau luka terbuka di tangan atau kaki
Beberapa orang mengatakan bahwa pijatan akupresur yang dilakukan saat manikur dan pedikur bisa memicu kontraksi rahim. Hal ini sebenarnya belum terbukti secara medis. Namun, agar lebih aman lagi, mungkin ada baiknya Bumil menghindari pijatan ini.
Jadi, manikur dan pedikur saat hamil nggak perlu dikhawatirkan lagi, ya. Namun, pastikan salon yang Bumil kunjungi berkualitas dan mengutamakan kebersihan alat-alatnya.
Bumil juga bisa lho memanjakan diri di rumah menggunakan peralatan sendiri agar lebih aman dan nyaman. Jika Bumil memilih untuk melakukan perawatan di rumah, pastikan untuk melakukannya di ruangan yang berventilasi baik agar terhindar dari pusing akibat bau menyengat.
Yuk, lebih cermat lagi sebelum melakukan perawatan kuku di salon saat hamil. Jika masih khawatir tentang keamanan perawatan tersebut, jangan ragu untuk meminta saran dari dokter terlebih dahulu, ya.