Setiap orang pasti ingin memiliki gigi putih tanpa noda untuk menunjang keindahan senyumnya. Metode pemutihan gigi dengan sinar laser menjadi salah satu cara yang umum digunakan untuk mewujudkannya. Lantas, bagaimana metode ini dilakukan dan bagaimana keamanannya?
Sering mengonsumsi makanan seperti teh dan kopi, bertambahnya usia, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu, bisa membuat gigi kuning atau kusam. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena ada berbagai metode pemutihan gigi agar senyum pun kembali bersinar.
Salah satu cara untuk mendapatkan gigi putih adalah prosedur pemutihan gigi dengan sinar laser yang dilakukan oleh dokter gigi. Metode ini berbeda dari metode pemutihan gigi pada umumnya karena menggunakan gel pemutih dan laser berintensitas tinggi.
Prosedur Pemutihan Gigi dengan Laser
Sebelum melakukan pemutihan gigi, dokter akan memastikan kondisi gigi Anda bebas dari karang gigi dan gigi berlubang. Gigi yang bersih dan bebas lubang diperlukan untuk memaksimalkan hasil perawatan dan mengurangi rasa ngilu setelah pemutihan gigi.
Selain itu, dokter juga akan bertanya apakah Anda memiliki gigi sensitif. Hal ini dilakukan untuk menghindari efek samping berupa rasa linu yang berlebihan setelah pemutihan gigi.
Selama prosedur, dokter akan mengoleskan bahan berupa gel yang mampu mengangkat noda pada lapisan terluar gigi. Selanjutnya, untuk meningkatkan efektivitas dan mempercepat proses kerja bahan pemutih gigi, diperlukan panas yang berasal dari sinar laser.
Penggunaan laser pada proses pemutihan gigi juga dapat memberikan efek mencerahkan yang lebih cepat, yaitu sekitar 30–60 menit setelah perawatan dimulai.
Selain itu, pemutihan gigi dengan sinar laser juga dapat membuat gigi menjadi sensitif selama 1–3 hari. Oleh karena itu, pengawasan langsung oleh dokter diperlukan selama perawatan.
Meski prosesnya terbilang aman, tidak semua orang dapat memutihkan gigi dengan sinar laser. Ada beberapa kelompok orang yang tidak direkomendasikan untuk menjalani pemutihan gigi, yaitu:
- Anak-anak di bawah 16 tahun, karena lapisan gigi anak masih terbilang tipis sehingga pemutihan gigi berisiko mengiritasi saraf gigi
- Orang yang memiliki riwayat alergi bahan peroksida atau bahan yang digunakan saat memutihkan gigi
- Ibu hamil dan menyusui
Perawatan setelah Pemutihan Gigi dengan Laser
Meski telah menjalani pemutihan gigi dengan laser, tidak menutup kemungkinan warna putih pada gigi akan memudar. Lantas, bagaimana agar warna putih pada gigi bisa bertahan lama? Berikut ini adalah tips yang dapat Anda lakukan:
- Hindari makanan atau minuman yang menimbulkan noda pada gigi, seperti kopi, teh, saus tomat, dan buah-buahan berwarna pekat, misalnya buah naga.
- Kumur dengan air putih setelah makan atau minum agar warna makanan atau minuman tidak melekat pada permukaan gigi.
- Hentikan kebiasaan merokok untuk menjaga warna gigi tetap cerah.
Prosedur pemutihan gigi menggunakan laser memang lebih efektif daripada pemutih gigi yang dilakukan sendiri, seperti pasta gigi pemutih atau strip pemutih gigi.
Meski begitu, efek pemutihan gigi dengan laser tidak bertahan selamanya. Efek pemutih hanya bertahan sekitar beberapa bulan hingga 3 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh faktor warna asli gigi, perawatan, dan gaya hidup.
Prosedur ini juga memiliki efek samping, seperti peningkatan sensitivitas gigi, penipisan gigi, dan pembusukan. Untuk mengetahui apakah metode ini cocok untuk Anda, jangan ragu konsultasikan ke dokter, ya.
Ditulis oleh:
drg. Komang Sri Wulandari