Manfaat menulis tidak hanya untuk perkembangan keterampilan, melainkan juga untuk kesehatan. Ada banyak manfaat menulis bagi kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Manfaat menulis untuk kesehatan mental sudah tidak asing lagi. Para ahli sering memanfaatkan berbagai bentuk menulis, misalnya dalam jurnal, esai, dan kuesioner, untuk membantu menyembuhkan luka batin akibat stres dan trauma. Namun, manfaat menulis untuk kesehatan tidak hanya sampai di situ.
Beragam Manfaat Menulis untuk Kesehatan
Ada beragam manfaat menulis untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Meredakan stres
Menulis dapat membantu Anda meluapkan emosi yang sedang Anda rasakan dan pendam, terutama emosi negatif, seperti kemarahan, kesedihan, atau kekecewaan. Dengan cara ini, Anda akan merasa lebih tenang, sehingga Anda terhindar dari stres dan kecemasan berlebih.
2. Memecahkan masalah dengan lebih baik
Umumnya manusia akan menggunakan kemampuan analitis, yang merupakan kekuatan otak kiri, untuk memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi. Padahal, terkadang diperlukan kreativitas dan intuisi, yang merupakan kekuatan otak kanan, untuk memecahkan suatu masalah.
Menulis dapat melatih otak kiri dan kanan sekaligus juga membantu membuka sisi kreatif dan intuisi Anda, sehingga Anda lebih mahir mendapatkan solusi-solusi inovatif untuk masalah yang tampaknya sulit untuk diselesaikan.
3. Menuangkan perasaan sesuai keinginan
Tidak semua orang mahir merangkai kata-kata untuk menyampaikan apa yang ia rasakan melalui ucapan. Menulis bisa menjadi sarana untuk melatih diri Anda merangkai kata serta menuangkan emosi dan perasaan menjadi sesuatu yang bisa diceritakan kepada orang lain. Metode ini juga terbukti efektif sebagai metode katarsis atau mengosongkan perasaan negatif.
4. Memperbaiki suasana hati
Menulis juga dapat membantu memperbaiki mood Anda. Kadang kala, kita bahkan tidak tahu apa yang membuat mood kita jelek. Dengan mencatat suasana hati Anda dan kegiatan yang Anda lakukan setiap harinya, Anda bisa mengenali pemicu jeleknya mood Anda dan hal apa saja yang bisa memperbaiki mood Anda.
Selain itu, menulis juga bisa menjadi sarana untuk jujur kepada diri sendiri, sarana untuk membicarakan hal-hal positif kepada diri sendiri, atau sarana untuk menuliskan hal-hal apa saja yang kita syukuri hari ini. Memang benar, ini semua bisa saja diutarakan dalam pikiran. Namun dengan menulisnya, Anda jadi memiliki bukti fisik dan bisa lebih mengontrol perasaan Anda.
5. Meningkatkan daya ingat
Stres yang tidak tersalurkan dengan baik dapat menghabiskan energi yang diperlukan otak untuk membentuk daya ingat dan berpikir. Seperti yang disebutkan di atas, menulis dapat membantu mengurangi tingkat stres Anda, sehingga berdampak baik pada daya ingat dan kemampuan berpikir.
Cara Menggali Manfaat Menulis untuk Kesehatan
Menulis bisa di mana saja. Namun, sebaiknya Anda memiliki satu tempat untuk menulis, sehingga tulisan Anda bisa terdokumentasi dengan baik. Anda bisa memilih terlebih dahulu alat apa yang ingin Anda gunakan, misalnya dengan laptop, telepon seluler, atau buku catatan.
Setelah Anda siap untuk mulai menulis, cobalah ikuti beberapa kiat berikut ini:
Usahakan menulis setiap hari
Sisihkan beberapa menit waktu Anda untuk menulis setiap harinya. Anda bisa menuliskan apa pun yang Anda inginkan, baik mengenai perasaan Anda ataupun masalah yang sedang Anda hadapi. Bila pada hari itu tidak ada yang spesial pun, tidak masalah. Anda tetap bisa menuliskan kegiatan yang Anda lakukan pada hari itu.
Tuangkan kreativitas Anda
Cobalah untuk menulis dengan apa adanya, Anda tidak perlu mengikuti struktur tertentu. Biarkan kata-kata mengalir bebas tanpa mengkhawatirkan kesalahan ejaan atau hal-hal lainnya.
Agar manfaat menulis dapat Anda rasakan secara maksimal, cobalah untuk bersikap tenang saat menulis dan renungkan terlebih dahulu permasalahan yang akan Anda tulis secara positif setiap harinya.
Jika menulis tidak memperbaiki perasaan, rasa stres, atau tekanan yang Anda alami, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.