Amosterra adalah obat yang berguna untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri. Beberapa kondisi yang bisa ditangani obat ini adalah radang amandel, bronkitis, sinusitis, pneumonia, hingga infeksi saluran kemih. Amosterra mengandung bahan aktif amoxicillin.

Kandungan amoxicillin dalam Amosterra bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri, sehingga dapat membunuh dan menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab infeksi. Perlu diketahui bahwa Amosterra tidak bisa digunakan untuk mengatasi infeksi virus, seperti flu.

Amosterra

Produk Amosterra

Amosterra tersedia dalam 2 varian, yaitu:

  • Amosterra kaplet, yang mengandung 500 mg amoxicillin tiap tabletnya.
  • Amostera sirup kering, dengan kandungan 125 mg amoxicillin tiap ml.

Apa Itu Amosterra

Bahan aktif Amoxicillin
Golongan Obat resep
Kategori Antibiotik golongan penicillin
Manfaat Mengatasi berbagai infeksi bakteri
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Amosterra untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko amoxicillin terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Amosterra untuk ibu menyusui Amosterra aman digunakan oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter dan aturan pakai pada kemasan obat.
Bentuk obat Kaplet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Amosterra

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan Amosterra, yaitu:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Amosterra tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap amoxicillin atau obat antibiotik penisilin lainnya.
  • Konsultasikan dengan dokter jika gejala sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening tidak membaik setelah 1–2 minggu, bahkan setelah diobati. Beri tahu pula ke dokter jika ada kemungkinan Anda tertular mononukleosis dari orang sekitar.
  • Informasikan kepada dokter mengenai penggunaan Amosterra jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, gangguan berkemih, epilepsi, penyakit liver, leukemia limfositik, asma, atau diare akibat penggunaan antibiotik.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Amosterra jika direncanakan untuk menjalani vaksinasi atau pemeriksaan apa pun.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Amosterra jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Beri tahu juga ke dokter apabila Anda sedang menunda kehamilan dengan pil KB karena obat ini dapat menurunkan efektivitas pil KB.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Amosterra.

Dosis dan Aturan Pakai Amosterra

Dosis Amosterra akan disesuaikan oleh dokter dengan kondisi yang ditangani, serta usia dan berat badan pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Amosterra:

Kondisi: Sinusitis, otitis media, abses gigi, infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, bronkitis, atau infeksi kulit

  • Dewasa dan anak dengan BB ≥40 kg: 250–500 mg, 3 kali sehari atau 750–1000 mg, 2 kali sehari. Untuk infeksi berat, dosisnya 750–1000 mg, 3 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan <40 kg: Dosis akan ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan anak.

Kondisi: Faringitis atau tonsilitis akibat infeksi Streptococcus

  • Dewasa: 500 mg, 3 kali sehari atau 750–1000 mg, 2 kali sehari. Untuk infeksi berat dosisnya sebanyak 750–1000 mg, 3 kali sehari , selama 10 hari.
  • Anak dengan berat badan <40 kg: Dosis akan ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan anak.

Kondisi: Tukak lambung yang disebabkan bakteri H. pylori

  • Dewasa: 750–1000 mg, 2 kali sehari selama 7–14 hari. Obat akan dikombinasikan dengan antibiotik lain, seperti metronidazole atau clarithromycin, dan proton pump inhibitors (PPIs), seperti omeprazole atau lansoprazole.

Kondisi: Demam tifoid dan paratifoid

  • Dewasa: 500–2000 mg, dikonsumsi 3 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan <40 kg: Dosis akan ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan anak.

Kondisi: Pneumonia

  • Dewasa: 500–1000 mg, dikonsumsi 3 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan <40 kg: Dosis akan ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan anak.

Kondisi: Gonore yang diketahui sensitif terhadap amoxicillin

  • Dewasa: Dosisnya adalah 3000 mg sebagai dosis tunggal. Obat ini akan dikombinasikan dengan probenecid.

Cara Mengonsumsi Amosterra dengan Benar

Gunakan Amosterra sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.

Berikut ini adalah cara menggunakan Amosterra dengan benar:

  • Konsumsilah Amosterra sebelum atau sesudah makan. Namun, obat ini sebaiknya diminum bersama makanan untuk mencegah timbulnya sakit perut.
  • Telan kaplet Amosterra dengan bantuan air putih. 
  • Untuk mengonsumsi Amosterra bentuk sirop kering, campurkan serbuk dengan air putih sesuai petunjuk penggunaan. Sebelum obat dikonsumsi, kocok botol kemasan terlebih dahulu. Gunakan alat takar yang terdapat dalam kemasan agar dosisnya tepat.
  • Konsumsilah Amosterra pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jika lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter meskipun Anda sudah merasa sehat. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter dapat membuat bakteri penyebab infeksi menjadi kebal terhadap pengobatan.
  • Simpan Amosterra di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak. Buang Amosterra sirop kering yang telah dicairkan jika sudah lewat dari 7 hari.

Interaksi Amosterra dengan Obat Lain

Mengingat Amosterra mengandung amoxicillin, interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan secara bersamaan dengan obat lain adalah:

  • Penurunan efektivitas Amosterra dalam mengatasi infeksi bakteri jika digunakan dengan chloramphenicol, antibiotik golongan sulfonamida, makrolid, atau tetracycline
  • Peningkatan risiko terjadinya reaksi alergi, misalnya ruam, jika digunakan dengan allopurinol
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping methotrexate
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin
  • Penurunan efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan
  • Penurunan efektivitas vaksin tertentu

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Amosterra bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Amosterra

Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Amosterra antara lain:

  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Pusing
  • Sulit tidur
  • Ruam 

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping. 

Obat yang mengandung amoxicillin juga dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping yang serius, seperti:

  • Diare berat yang tidak kunjung reda, kram perut, atau diare berdarah
  • Urine berwarna gelap
  • Kejang
  • Memar atau perdarahan yang tidak biasa
  • Penyakit kuning

Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter akan segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.