Anacetine adalah obat batuk pilek atau flu yang disertai demam. Obat ini hadir dalam sediaan sirop sehingga mudah dikonsumsi, terutama oleh anak-anak. Anacetine tergolong obat bebas, tetapi perlu digunakan dengan hati-hati.

Anacetine mengandung paracetamol sebagai penurun demam, serta guaifenesin yang berperan sebagai pengencer dahak. Obat ini juga memiliki bahan aktif chlorpheniramine maleate, yang berfungsi untuk meredakan reaksi alergi.

Anacetine

Perpaduan ketiga bahan tersebut akan meringankan nyeri, batuk berdahak, hidung tersumbat, bersin-bersin, serta sakit tenggorokan

Apa Itu Anacetine  

Bahan aktif 120 mg paracetamol, 25 mg guaifenesin, 0,5 mg chlorpheniramine maleate dalam tiap 5 ml
Golongan  Obat bebas terbatas
Kategori  Kombinasi obat golongan analgetik-antipiretik (paracetamol), ekspektoran (guaifenesin) dan antihistamin (chlorpheniramine)
Manfaat Meredakan demam, sakit kepala, batuk berdahak, serta bersin-bersin
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥2 tahun
Anacetine untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penggunaan dosis tinggi atau jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya kelainan bawaan janin atau gangguan perilaku anak setelah lahir. Konsultasikan ke dokter sebelum minum obat ini.
Anacetine untuk ibu menyusui Anacetine bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter.
Obat ini sebaiknya diminum setelah jadwal menyusui, karena dapat menyebabkan kantuk.
Bentuk obat Sirop 

Peringatan sebelum Menggunakan Anacetine 

Anacetine harus digunakan sesuai aturan pakai maupun saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Anacetine tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap paracetamol, guaifenesin, maupun chlorpheniramine maleate.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika menderita asma, bronkitis, defisiensi G6PD, atau gangguan ginjal. Anacetine tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit jantung, hipertensi, diabetes, hipertiroidisme, masalah pencernaan, fenilketonuria, atau gangguan fungsi hati.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Anacetine. Obat ini dapat menyebabkan pusing, kantuk, serta pandangan kabur.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika akan menjalani prosedur medis tertentu, terutama tes alergi. Obat ini dapat mengganggu hasil pemeriksaan medis.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Anacetine.

Dosis dan Aturan Pakai Anacetine  

Dosis dan aturan pakai Anacetine ditentukan dokter sesuai kondisi pasien. Secara umum, berikut dosis penggunaan Anacetine:

  • Anak usia 2–6 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.
  • Anak usia 7–12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
  • Dewasa dan di atas 12 tahun: 4 sendok takar (20 ml), 3 kali sehari.

Cara Menggunakan Anacetine dengan Benar 

Bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi Anacetine. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Anacetine berikut ini:

  • Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan obat agar Anda mendapat dosis Anacetine yang tepat.
  • Anacetine sebaiknya diminum hanya saat dibutuhkan. Penggunaan obat ini dapat dihentikan begitu kondisi membaik. 
  • Jangan menggunakan Anacetine lebih dari 5 hari karena dapat menyebabkan efek samping serius. Bila keluhan tidak kunjung membaik setelah itu, lakukan konsultasi online dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang cepat.
  • Segera hentikan penggunaan obat jika muncul efek samping sulit tidur atau rewel dan gelisah.
  • Simpan Anacetine di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Anacetine dengan Obat Lain 

Berbagai kandungan obat di dalam Anacetine dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obat tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Memperberat kantuk bila digunakan bersama pereda nyeri opioid, obat batuk, obat tidur, antiansietas, atau antihistamin lain
  • Mengurangi efektivitas Anacetine bila digunakan bersama carbamazepine atau phenytoin
  • Meningkatkan risiko terjadinya gangguan di organ hati bila digunakan bersama ketoconazole

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Anacetine bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Anacetine 

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Anacetine antara lain:

  • Pusing
  • Mengantuk 
  • Pandangan kabur
  • Mual 
  • Sakit perut
  • Mulut, hidung, dan tenggorokan terasa kering
  • Sembelit 

Konsultasikan melalui Chat Bersama Dokter jika keluhan di atas tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut. 

Meski jarang, Anacetine juga dapat menimbulkan reaksi alergi atau efek samping yang serius, seperti:

  • Ruam, sesak napas, serta bengkak di wajah, mata, atau mulut
  • Jantung berdebar sangat cepat
  • Susah buang air kecil
  • Linglung, halusinasi
  • Urine berwarna pekat, disertai mata dan kulit menguning
  • Kejang 

Bila hal tersebut terjadi, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.