Anatomi hati terdiri dari beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing. Dengan mengenali bagian beserta fungsinya, Anda dapat memahami bagaimana pentingnya peran organ hati terhadap metabolisme tubuh, bahkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Hati atau liver merupakan organ terbesar di dalam tubuh yang memiliki berbagai fungsi penting, seperti membersihkan darah dari zat berbahaya dan memecah makanan menjadi lemak atau protein. Organ ini terletak di perut bagian atas sebelah kanan dan memiliki bentuk seperti segitiga dengan warna cokelat kemerahan.
Untuk memahami fungsinya, ada baiknya untuk melihat anatomi hati beserta fungsinya masing-masing. Dengan begitu, fungsi organ hati pun bisa lebih mudah untuk dipahami.
Anatomi Hati dan Fungsinya
Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, hati memiliki fungsi yang penting bagi tubuh, mulai dari mengatur jumlah darah di dalam tubuh, berperan dalam metabolisme protein, menghasilkan zat untuk proses pembekuan darah, hingga membersihkan zat berbahaya di dalam darah.
Anatomi hati tentu memiliki perannya masing-masing dalam mewujudkan fungsi-fungsi tersebut. Berikut ini adalah anatomi hati beserta fungsi-fungsinya:
1. Lobus
Hati sebenarnya terdiri dari dua bagian utama, yakni lobus kanan dan lobus kiri. Lobus ini memiliki banyak pembuluh darah yang langsung terhubung dengan saluran empedu. Bagian ini berperan penting dalam membersihkan darah serta membuang racun dan limbah di dalam tubuh sebelum akhirnya dikeluarkan melalui urine atau feses.
Meski begitu, hati sebenarnya memiliki lobus lain, yakni lobus kaudatus dan lobus kuadratus. Lobus kaudatus terletak di antara lobus kiri dan kanan. Sementara itu, lobus kuadratus berada di bawah lobus kanan.
2. Ligamen
Lobus kanan dan kiri pada hati dipisahkan oleh jaringan ikat atau ligamen yang terletak di antara keduanya. Jaringan ikat ini berfungsi untuk menghubungkan antara satu lobus dengan lobus lainnya. Ligamen hati terdiri dari beberapa bagian, seperti ligamen falciform, ligamen koroner, dan ligamen rotundum.
Selain memisahkan antara lobus kiri dan kanan, setiap ligamen juga memiliki peran dan hubungan yang penting dengan saluran empedu serta pembuluh darah hati.
3. Pembuluh darah
Sebagaimana organ lainnya, hati memiliki pembuluh darah yang berfungsi untuk mengangkut darah yang kaya akan oksigen ke organ lainnya. Hati memiliki dua pembuluh darah utama, yakni vena portal dan arteri hepatik.
Vena porta berperan penting dalam mengalirkan darah tanpa oksigen dari organ-organ yang ada di perut ke hati. Sementara itu, arteri hepatik berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya akan oksigen. Nantinya, darah ini akan bercampur dan diproses terlebih dahulu oleh hati sebelum akhirnya dialirkan kembali ke jantung.
Gangguan yang Bisa Terjadi pada Anatomi Hati
Gangguan pada anatomi hati dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus hingga gaya hidup tidak sehat. Hal ini perlu diwaspadai mengingat fungsi hati yang terganggu bisa berdampak fatal dan menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh lain.
Berikut ini adalah beberapa gangguan anatomi hati yang bisa terjadi:
Sirosis
Sirosis adalah kondisi ketika hati dipenuhi oleh jaringan parut yang bersifat kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang memicu kegagalan hati. Sirosis umumnya terjadi akibat konsumsi minuman beralkohol atau infeksi virus hepatitis.
Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan pada hati. Cara penularannya bisa beragam, seperti melalui feses, kontak langsung dengan penderita, dan makanan atau minuman yang terkontaminasi virus.
Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus ini dapat ditularkan melalui beberapa hal, seperti darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka. Jika terjadi selama lebih dari 6 bulan, hal ini bisa memicu terjadinya kanker hati. Bahkan, hepatitis B juga dapat ditularkan ke janin di dalam kandungan.
Hepatitis C
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat menyebabkan organ hati mengalami pembengkakan. Hepatitis C yang bersifat kronis bisa mengakibatkan sirosis, kegagalan hati, dan kanker hati.
Perlemakan hati (fatty liver)
Gangguan pada hati yang bisa terjadi lainnya adalah penyakit fatty liver. Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak lemak yang tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan parut permanen.
Pada kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hati. Perlemakan hati bisa dipicu oleh konsumsi minuman keras (alcoholic fatty liver) atau sebab lain (non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD), seperti diabetes dan obesitas.
Nekrosis ligamen
Nekrosis ligamen adalah kondisi ketika ligamen yang menghubungkan antara lobus kiri dan kanan mengalami peradangan. Kondisi ini termasuk kasus langka dan sulit untuk didiagnosis, mengingat kondisi dan gejalanya menyerupai kondisi lain.
Itulah beberapa informasi mengenai anatomi hati dan fungsinya. Penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan hati agar fungsinya bisa berjalan secara optimal. Anda bisa menjaga kesehatan hati dengan menjaga asupan makanan dan minuman, membatasi konsumsi alkohol, dan olahraga dengan teratur.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan lain seputar anatomi hati dan fungsinya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter melalui Chat Bersama dokter. Nantinya, Anda akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan sesuai dengan apa yang Anda butuhkan.