Androphobia adalah fobia atau rasa takut berlebih terhadap laki-laki. Penderita androphobia dapat merasakan cemas dan panik, detak jantung yang cepat, keringat dingin, hingga mual, ketika memikirkan atau berinteraksi dengan laki-laki.
Merasa gugup atau takut ketika akan berbicara dengan seseorang merupakan hal yang umum bila terjadi sesekali. Akan tetapi, takut yang muncul secara konsisten dan hanya kepada laki-laki merupakan gejala dari androphobia sehingga perlu ditangani.
Androphobia merupakan jenis gangguan kecemasan yang dapat menyerang wanita maupun laki-laki. Jika tidak tertangani, androphobia dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya dan menyebabkan komplikasi, seperti depresi, gangguan mood, hingga percobaan bunuh diri.
Penyebab Androphobia
Fobia spesifik seperti androphobia diduga disebabkan oleh kelainan pada bagian otak bernama amigdala yang berfungsi untuk mengeluarkan emosi, termasuk ketika seseorang perlu melindungi dirinya.
Pada androphobia, amigdala mengeluarkan respons emosi yang berlebihan terhadap laki-laki meskipun tidak ada situasi yang berbahaya. Kondisi ini diduga terjadi karena penderita memiliki salah satu atau lebih dari faktor-faktor berikut:
- Pernah menjadi korban kekerasan atau perundungan oleh laki-laki, baik secara fisik, verbal, maupun emosional
- Mengalami kekerasan seksual atau pemerkosaan oleh laki-laki
- Mengalami penelantaran atau kekerasan saat kanak-kanak
- Memiliki anggota keluarga yang menderita fobia terhadap laki-laki atau fobia lainnya
- Pernah mendengar pengalaman buruk mengenai laki-laki dari keluarga atau teman
- Menderita penyakit mental, seperti gangguan bipolar atau gangguan stres pascatrauma (PTSD)
Gejala Androphobia
Gejala androphobia umumnya muncul ketika penderitanya bertemu, berinteraksi, atau bahkan hanya dengan memikirkan laki-laki. Gejala ini bisa muncul meski laki-laki tidak melakukan atau menunjukkan perilaku yang mungkin membahayakan penderita.
Gejala androphobia bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Keluhan-keluhan yang mungkin muncul antara lain:
- Serangan panik
- Jantung berdebar-debar
- Keringat banyak (hiperhidrosis)
- Gemetar
- Otot tegang
- Sesak napas
- Mual
- Pusing atau sakit kepala
- Mulut kering
- Sulit fokus
Selain itu, penderita androphobia juga akan langsung merasa ingin pergi jika ada laki-laki di sekitarnya dan menghindari situasi yang akan melibatkan laki-laki.
Gejala androphobia umumnya muncul pertama kali saat usia 10 tahun. Anak dengan androphobia biasanya akan berteriak, menangis, melarikan diri, atau mencoba bersembunyi ketika bertemu dengan laki-laki.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, terutama bila gejala tersebut sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya saat bekerja, belajar, atau berinteraksi sosial.
Diagnosis Androphobia
Dokter akan menanyakan gejala, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, serta kejadian traumatis yang pernah dialami pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mencari tahu apakah keluhan yang dialami pasien disebabkan oleh penyakit tertentu.
Seseorang dapat dikatakan mengalami androphobia jika terdapat kriteria berikut:
- Rasa takut berlebih pada pria terjadi terus-menerus, setidaknya selama 6 bulan
- Gejala androphobia selalu langsung muncul ketika penderita memikirkan atau berada di sekitar laki-laki
- Rasa takut dan cemas membuat penderita ingin menghindari laki-laki maupun situasi yang melibatkan laki-laki
- Ketakutan pada laki-laki membuat penderita tidak bisa bersosialisasi, bekerja, atau menikmati hidup
- Situasi terkait laki-laki yang membuat penderita cemas atau takut sebenarnya bukan sesuatu yang berbahaya
Pengobatan Androphobia
Pengobatan androphobia bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup sekaligus membantu pasien untuk mengendalikan pikiran, perasaan, dan reaksinya terhadap situasi dan kondisi yang bisa memicu androphobia. Beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini adalah:
Terapi paparan
Terapi paparan merupakan metode pengobatan yang umum dilakukan untuk androphobia. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan mengatur respons penderita ketika berhadapan dengan laki-laki.
Selama sesi terapi, psikolog atau psikiater akan memaparkan foto, rekaman suara, hingga video tentang laki-laki secara bertahap. Setelah itu, terapis mungkin juga dapat meminta pasien untuk bertemu atau mendekati laki-laki.
Dengan begitu, pola pikir penderita androphobia bisa berubah dan seiring waktu dapat berinteraksi dengan laki-laki di kehidupan nyata.
Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif dilakukan dengan mengajarkan pasien untuk mengubah cara pandang dan respons terhadap situasi atau masa lalu yang menimbulkan gejala androphobia. Dengan begitu, pikiran negatif pasien terhadap laki-laki perlahan bisa menjadi positif.
Obat-obatan
Obat-obatan tertentu, seperti anticemas atau obat penenang dapat diberikan kepada penderita androphobia untuk mengatasi rasa cemas atau panik yang mungkin timbul ketika harus berhadapan dengan laki-laki. Obat-obat di atas umumnya hanya boleh digunakan untuk jangka pendek dan dalam pengawasan dokter.
Komplikasi Androphobia
Jika tidak ditangani, androphobia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderita. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
- Hubungan sosial terputus
- Gangguan mood
- Depresi
- Gangguan panik
- Penyalahgunaan narkoba
- Perasaan ingin melukai diri sendiri atau percobaan bunuh diri
Pencegahan Androphobia
Belum ditemukan cara pasti untuk mencegah androphobia. Namun, beberapa upaya di bawah ini dapat dilakukan jika Anda mengalami peristiwa traumatis atau melihat hal yang menyebabkan cemas:
- Segera meminta pertolongan dari teman atau keluarga terdekat jika mengalami kekerasan dari laki-laki
- Berbagi cerita dengan keluarga atau teman yang Anda percaya bila ada kejadian traumatis yang dipendam
- Berkonsultasi ke dokter jika Anda sulit mengelola perasaan yang timbul setelah mengalami kejadian tidak menyenangkan