Angioten adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Obat ini umumnya perlu diminum dalam jangka panjang guna mencegah terjadinya serangan jantung atau stroke akibat hipertensi.

Pembuluh darah yang menyempit pada tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan penumpukan cairan di dalam tubuh (edema). Kondisi ini dapat memicu kerusakan organ penting, seperti otak dan jantung.

Angioten

Kandungan losartan pada Angioten bekerja dengan cara melebarkan dan merilekskan pembuluh darah. Hasilnya, tekanan darah menurun, aliran darah kembali lancar, dan jantung dapat memompa darah dengan maksimal. Angioten digunakan pada kondisi hipertensi, gagal jantung, serta kerusakan ginjal akibat diabetes (nefropati diabetik).

Apa Itu Angioten  

Bahan aktif 50 mg losartan potassium
Golongan  Obat resep
Kategori  Antihipertensi golongan angiotensin II receptor blocker (ARB)
Manfaat Mengatasi hipertensi
Mengobati gagal jantung dan nefropati diabetik
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia >6 tahun
Angioten untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Losartan dalam obat ini dapat meningkatkan risiko kelainan bawaan janin dan cairan ketuban sedikit. Diskusikan dengan dokter terkait obat hipertensi yang aman untuk ibu hamil.
Angioten untuk ibu menyusui Angioten tidak dapat digunakan saat masa menyusui, terutama pada kondisi bayi usia <28 hari atau lahir prematur. Konsultasikan dengan dokter terkait obat yang aman selama menyusui. 
Bentuk obat Tablet 

Peringatan sebelum Menggunakan Angioten 

Angioten harus digunakan sesuai saran dari dokter dan aturan pakai. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Angioten tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap losartan.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika menderita kelebihan hormon aldosteron (aldosteronisme) atau asites akibat sirosis. Angioten tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit jantung, gangguan fungsi ginjal atau hati, gangguan elektrolit, diabetes, angioedema.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani program diet rendah garam atau baru saja menjalani transplantasi ginjal
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Angioten. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Angioten.

Dosis dan Aturan Pakai Angioten  

Dosis dan aturan pakai Angioten ditentukan oleh dokter sesuai usia dan kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis Angioten:

Kondisi: hipertensi

  • Dewasa dan anak dengan berat >50 kg: 1 tablet, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 2 tablet, sebanyak 1 kali sehari.
  • Anak usia >6 tahun dengan berat badan 20–50 kg: 0,7 mg/kg berat badan, 1 kali sehari. Dosis maksimal 50 mg sehari. 

Kondisi: gagal jantung atau penyakit ginjal akibat diabetes

  • Dewasa: 1 tablet, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 2 tablet, sebanyak 1 kali sehari.

Cara Menggunakan Angioten dengan Benar 

Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Angioten. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Angioten berikut ini:

  • Angioten dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Telan tablet obat dengan bantuan air putih.
  • Tetaplah mengonsumsi Angioten sesuai jangka waktu yang ditentukan dokter meski kondisi telah membaik sebelum itu.
  • Angioten dapat membuat tubuh kehilangan cairan. Minumlah air putih lebih banyak agar Anda tidak dehidrasi.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Angioten, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah rutin.
  • Iringi penggunaan Angioten dengan gaya hidup sehat. Jaga pola makan rendah lemak, garam, maupun kolesterol, serta berolahragalah secara rutin agar hasil pengobatan yang maksimal. 
  • Hentikan kebiasaan merokok selama menjalani pengobatan dengan Angioten. Hal ini agar hasil pengobatan maksimal dan kesehatan jantung terjaga. 
  • Bila Anda muntah-muntah atau diare setelah mengonsumsi Angioten, hentikan penggunaan Angioten dan lakukan konsultasi online ke dokter.
  • Simpan Angioten di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Angioten dengan Obat Lain 

Losartan yang terkandung dalam Angioten dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obat tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Peningkatan risiko tekanan darah rendah (hipotensi) bila digunakan bersama diuretik, antipsikotik, atau baclofen
  • Peningkatan efek samping Angioten bila dikonsumsi bersama fluconazole
  • Peningkatan risiko terjadinya kelebihan kalium (hiperkalemia) bila dikonsumsi bersama suplemen kalium atau spironolactone
  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi, hiperkalemia, atau gagal ginjal bila digunakan bersama ACE inhibitor atau aliskiren

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Angioten bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Angioten 

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Angioten antara lain:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Nyeri punggung 
  • Batuk kering, hidung tersumbat 

Berdiskusilah melalui Chat Bersama Dokter jika keluhan di atas tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut. 

Meski jarang, reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti berikut dapat terjadi:

  • Ruam, sesak napas, serta bengkak di wajah, mata, atau mulut
  • Gejala kelebihan kalium, seperti mual, kesemutan, nyeri dada, serta detak jantung tidak teratur
  • Sulit buang air kecil
  • Nyeri sendi
  • Kejang 

Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter dapat segera menyarankan Anda untuk ke IGD rumah sakit terdekat.