Angkak adalah beras yang difermentasi dengan jamur Monascus purpureus sehingga berwarna merah. Di Indonesia, angkak kerap dikonsumsi untuk membantu penyembuhan demam berdarah. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memanfaatkan angkak agar bahan herbal ini bisa dikonsumsi dengan aman.

Angkak (red yeast rice) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengatasi berbagai penyakit. Bahan herbal ini dapat dikonsumsi dengan cara dijadikan sebagai teh herbal atau suplemen.

Angkak, Beras Fermentasi yang Kaya Manfaat - Alodokter

Selain dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan tubuh, angkak juga digunakan sebagai pengawet dan pewarna makanan alami karena dapat memberikan warna merah yang khas. Angkak juga kerap digunakan sebagai bumbu masakan karena memiliki aroma yang unik dan khas.

Angkak dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Fermentasi beras dan jamur Monascus purpureus menghasilkan senyawa monacolin K. Selain itu, di dalam angkak juga terkandung protein, asam lemak, serta senyawa bioaktif lainnya, seperti flavonoid, isoflavon, dan fitosterol, yang memiliki efek antioksidan dan bermanfaat bagi kesehatan.

Berkat berbagai kandungan tersebut, berikut ini adalah manfaat angkak yang bisa Anda dapatkan:

1. Menurunkan kadar kolesterol jahat

Senyawa monacolin K pada angkak memiliki cara kerja mirip dengan lovastatin, yaitu obat penurun kolesterol dari golongan statin. Angkak diketahui dapat menghambat produksi kolesterol di hati, sehingga kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah menurun. Oleh karena itu, angkak kerap dimanfaatkan sebagai salah satu obat kolesterol alami.

2. Melancarkan peredaran darah

Karena dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), angkak juga dapat mencegah penumpukan plak di pembuluh darah. Dengan begitu, sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke, pun menurun.

Selain itu, angkak juga memiliki efek antioksidan dan antiradang sehingga dapat mencegah penggumpalan darah dan menjaga pembuluh darah tetap elastis. Hasilnya, aliran darah di dalam tubuh bisa lebih lancar.

3. Meningkatkan kadar trombosit

Di Indonesia, angkak sering dimanfaatkan untuk mempercepat penyembuhan demam berdarah dengue (DBD). Bahan herbal ini dipercaya dapat merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan lebih banyak trombosit. Selain itu, angkak juga disebut dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. 

Meski demikian, efektivitas dan dosis tepat penggunaan angkak sebagai obat untuk DBD masih belum jelas dan perlu diteliti lebih lanjut. Jika Anda mengalami gejala DBD, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

4. Mengontrol kadar gula darah

Angkak mengandung senyawa monascin dan ankaflavin, yang berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan, sehingga membantu mengontrol kadar gula darah.

Manfaat ini membuat angkak baik dikonsumsi oleh penderita hiperglikemia atau diabetes karena dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil. Sementara pada orang yang sehat, angkak dapat mencegah terjadinya resistensi insulin dan mengurangi risiko terkena diabetes.

5. Menstabilkan tekanan darah

Obat herbal ini juga diketahui dapat menurunkan tekanan darah dan menjaganya tetap stabil dan terkontrol. Ini karena angkak mengandung efek antioksidan dan antiradang sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap normal. 

Suatu riset juga menunjukkan bahwa ekstrak angkak yang dikombinasikan dengan enzim nattokinase dari makanan natto diketahui dapat mengontrol tekanan darah dan mencegah penyakit jantung.

6. Mencegah infeksi bakteri 

Angkak juga telah digunakan secara turun temurun di Tiongkok sebagai obat alami untuk mengatasi infeksi, khususnya infeksi bakteri. Beberapa riset menunjukkan bahwa ekstrak angkak memiliki efek antibakteri dan cukup efek efektif dalam membasmi berbagai jenis kuman, termasuk Salmonella dan E.coli. 

Meski demikian, efektivitas dan dosis aman dari angkak sebagai obat antibiotik alami masih belum diketahui. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum hendak menggunakan angkak sebagai obat untuk mengatasi infeksi.

7. Menurunkan risiko terkena kanker

Angkak juga dikenal karena khasiatnya dalam menurunkan risiko kanker. Ini karena kandungan antioksidan dari senyawa monascin dan ankaflavin pada angkak yang bertindak antioksidan. Senyawa tersebut mampu melawan peradangan dan efek radikal bebas yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, senyawa aktif dalam angkak juga diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel abnormal dan mendukung mekanisme pertahanan tubuh terhadap kerusakan sel.

Angkak dan Efek Sampingnya

Meski dapat membantu mencegah penyakit kronis, konsumsi angkak tetap harus dikontrol. Mengonsumsi angkak secara berlebihan, khususnya dalam bentuk suplemen atau obat herbal, dapat menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala, sakit perut, perut kembung, nyeri ulu hati, dan gangguan ginjal. Sementara sebagai bahan masakan, angkak umumnya jarang menimbulkan efek samping. 

Karena mengandung monacolin K yang memiliki cara kerja mirip dengan lovastatin, angkak juga berisiko menyebabkan peningkatan enzim hati dan otot, gangguan otot, serta masalah pada hati, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dikombinasikan dengan obat golongan statin.  

Selain itu, angkak juga dapat menimbulkan efek interaksi obat dengan beberapa jenis obat, seperti obat penurun kolesterol, antibiotik, antidiabetes, dan antiretroviral.

Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi angkak, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu. Konsultasi dapat dilakukan secara online melalui Chat Bersama Dokter.