Antiaritmia adalah kelompok obat yang digunakan menangani aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang bisa berupa detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Antiaritmia hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
Antiaritmia bekerja dengan cara memengaruhi impuls listrik di jantung yang mengatur ritme atau irama jantung. Berdasarkan cara kerjanya, antiaritmia dapat dibagi menjadi lima golongan. Beberapa jenis obat yang termasuk ke dalam golongan antiaritmia, yaitu digoxin, propranolol, diltiazem, dan verapamil.
Peringatan Sebelum Menggunakan Antiaritmia
Antiaritmia tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan antiaritmia:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Antiaritmia tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita AV blok, gagal jantung, hipertensi, serangan jantung, hipotensi, penyakit tiroid, penyakit ginjal, penyakit hati, diabetes, gangguan elektrolit, asma, atau PPOK.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, termasuk jika sedang menggunakan pacemaker.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan antiaritmia.
Efek Samping dan Bahaya Antiaritmia
Efek samping penggunaan antiaritmia akan tergantung jenis obatnya. Namun, secara umum ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan obat antiaritmia, antara lain:
- Rasa lelah yang tidak biasa
- Napas pendek
- Mual
- Muncul rasa besiatau pahitdi mulut
- Diare atau konstipasi
- Kehilangan nafsu makan
- Lebih sensitif terhadap sinar matahari
Selain itu, penggunaan obat antiaritmia juga bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi hati, ginjal, kelenjar tiroid, atau paru-paru.
Konsultasikan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau bertambah parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, berupa:
- Nyeri dada yang memberat
- Sakit kepala yang parah
- Sesak napas
- Batuk
- Pusing, pening, atau pingsan
- Denyut jantung tetap tidak teratur atau semakin parah
- Detak jantung semakin cepat atau terasa sangat lambat
- Penglihatan buram
- Kaki terlihat membengkak
Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Antiaritmia
Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antiaritmia, berserta merek dagang, bentuk sediaan, dan dosis sesuai dengan kondisi serta usia pasien:
1. Antiaritmia Golongan I
Antiaritmia golongan I adalah sodium-channel blocker yang bekerja dengan cara memperlambat konduksi listrik yang terjadi di jantung. Beberapa contoh antiaritmia golongan I adalah:
Quinidine
Bentuk sediaan: Tablet dan suntik
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat quinidine.
Lidocaine
Bentuk sediaan: Suntik
Merek dagang: Lidocaine Compositum, Lidocaine HCL, Lidocaine HCL Monohydrate, Lidocaine Hydrochloride, Kifacaine, Lidox 2%, Lignovell
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat lidocaine.
Propafenone
Bentuk sediaan: Tablet
Merek dagang: Rytmonorm
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat propafenone.
2. Antiaritmia Golongan II
Antiaritmia golongan II adalah penghambat beta, yang bekerja dengan cara menghambat stimulasi tertentu dari sistem saraf ke jantung, sehingga jantung dapat berdetak lebih lambat. Obat yang termasuk dalam antiaritmia golongan II antara lain:
Acebutolol
Bentuk sediaan: Kapsul
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat acebutolol.
Propranolol
Bentuk sediaan: Tablet
Merek dagang: Farmadral, Liblok, Propranolol, Propranolol HCL
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat propranolol.
Esmolol
Bentuk sediaan: Suntik
Merek dagang: Brevibloc
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat esmolol.
Atenolol
Bentuk sediaan: Tablet dan kapsul
Merek dagang: Atenolol, Betablok, Farnormin 50, Internolol 50, Niften, Lotenac, Lotensi
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat atenolol.
3. Antiaritmia Golongan III
Antiaritmia golongan III adalah potassium-channel blocker yang bekerja dengan cara memengaruhi repolarisasi membran sel di jantung, sehingga detak jantung dapat menjadi lebih teratur. Berikut ini adalah contoh antiaritmia golongan III:
Amiodarone
Bentuk sediaan: Tablet, suntik
Merek dagang: Amiodarone HCL, Amiodarone Hydrochloride, Cordarone, Kendaron, Lamda, Tiaryt, Rexidron
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat amiodarone.
Sotalol
Bentuk sediaan: Suntik, sirup, tablet
Merek dagang: Sotalol Hydrochloride
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat sotalol.
Dofetilide
Bentuk sediaan: Kapsul
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat dofetilide.
4. Antiaritmia Golongan IV
Antiaritmia golongan IV adalah antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat kalsium masuk ke sel jantung. Obat yang termasuk dalam antiaritmia golongan IV adalah:
Verapamil
Bentuk sediaan: Tablet, Kaplet
Merek dagang: Isoptin, Isoptin SR, Tarka, Verapamil HCL
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat verapamil.
Diltiazem
Bentuk sediaan: Kapsul, tablet, suntik
Merek dagang: Cordila SR, Dilmen, Diltiazem, Diltiazem HCL, Diltiazem Hydrochloride, Farmabes 30, Herbesser, Herbesser CD, Herbesser SR
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat diltiazem.
5. Antiaritmia Golongan V
Antiaritmia golongan V adalah antiaritmia yang cara kerjanya tidak termasuk ke dalam 4 golongan lainnya. Berikut ini adalah obat yang termasuk dalam antiaritmia golongan V:
Digoxin
Bentuk sediaan: Tablet, suntik
Merek dagang: Digoxin, Fargoxin
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat digoxin.
Adenosine
Bentuk sediaan: Tablet, kaplet, suntik
Merek dagang: Bio ATP, Lapibion, Neuro ATP, Pro ATP, Vitap
tuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat adenosine.