Salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai oleh para ibu hamil adalah diabetes gestasional. Kondisi ini perlu mendapat penanganan dengan baik. Soalnya, kalau dibiarkan, bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan ibu dan janin.
Saat hamil, perubahan hormon di dalam tubuh Bumil akan memengaruhi kerja pankreas dan sensitivitas insulin. Pada sebagian ibu hamil, perubahan ini bisa menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme gula, sehingga memicu peningkatan kadar gula darah sementara.
Nah, kondisi inilah yang disebut diabetes gestasional. Umumnya, diabetes gestasional terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester 2 atau 3.
Gejala yang terlihat dari kondisi ini adalah mudah haus meski sudah minum banyak, sering buang air kecil, kelelahan, mual, penglihatan kabur, infeksi vagina, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit selama kehamilan.
Faktor Risiko Diabetes Gestasional
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestasional, yaitu:
1. Riwayat diabetes gestasional
Kalau di kehamilan sebelumnya Bumil mengalami diabetes gestasional, maka kondisi ini mungkin akan terjadi di kehamilan selanjutnya. Jadi, jika Bumil pernah mengalaminya, beri tahu dokter serta lakukan pemeriksaan berkala supaya kondisi Bumil dan janin bisa terpantau.
2. Mengalami obesitas selama kehamilan
Obesitas sebelum dan selama kehamilan akan meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestasional. Ini karena berat badan yang berlebih akan memengaruhi metabolisme gula dan resistensi insulin. Peningkatan berat badan memang diperlukan selama hamil, tetapi jangan sampai berlebihan, ya.
3. Riwayat diabetes dalam keluarga
Kalau anggota keluarga Bumil ada yang menderita diabetes, Bumil pun juga berisiko mengalami diabetes gestasional. Risiko bisa semakin tinggi kalau sebelumnya Bumil pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4,1 kg.
4. Berusia lebih dari 25 tahun
Walaupun tidak selalu terjadi, ibu hamil yang berusia di atas 25 tahun diketahui lebih berisiko mengalami diabetes gestasional dibandingkan dengan ibu hamil yang berusia lebih muda.
5. Memiliki riwayat penyakit tertentu
Seorang wanita lebih berisiko mengalami diabetes gestasional jika sebelumnya pernah menderita penyakit tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, PCOS sering dikaitkan dengan resistensi insulin.
Bahaya Diabetes Gestasional bagi Ibu dan Anak
Bila terlambat ditangani, diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa kondisi, seperti:
- Kelahiran prematur
- Keguguran
- Preeklamsia
- Polihidramnion atau berlebihnya cairan ketuban
- Persalinan caesar akibat bayi besar (berat lebih dari 4 kg)
- Perdarahan pascapersalinan
Selain itu, diabetes gestasional juga berdampak pada kondisi kesehatan bayi. Masalah yang mungkin muncul, di antaranya:
- Cedera pada bayi saat proses persalinan akibat tubuh yang terlalu besar
- Hipoglikemia
- Gangguan pernapasan
- Bayi kuning
- Risiko obesitas dan diabetes saat dewasa
Diabetes gestasional perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan pengobatan dan pemantauan kadar gula darah secara rutin, komplikasi dari kondisi ini dapat dicegah, kok.
Setelah melahirkan, umumnya diabetes gestasional akan mereda dengan sendirinya. Namun, jika tingginya kadar gula darah dan gejala masih terus berlanjut, maka ibu bisa dikatakan mengalami diabetes tipe 2.
Jadi, mulailah untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan Bumil ketika mengandung, ya. Kalau Bumil masih memiliki pertanyaan tentang diabetes gestasional atau kesehatan kehamilan lainnya, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter.