Apa leukemia bisa sembuh? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan tidak hanya oleh penderitanya tetapi juga oleh anggota keluarga dari penderita leukemia. Belum lagi leukemia lebih sering digambarkan sebagai penyakit berbahaya. Supaya tidak makin khawatir, yuk simak penjelasannya berikut ini.
Leukemia atau kanker darah ditandai dengan pertumbuhan sel darah putih yang abnormal secara tidak terkendali. Pada penderita leukemia, sel darah putih yang abnormal tumbuh lebih cepat dari sel-sel yang sehat, bahkan menekan produksi sel darah merah dan trombosit di sumsum tulang belakang.
Akibatnya, sel darah putih yang normalnya bertugas melawan infeksi akhirnya justru merusak sel dan jaringan lain yang ada di sekitarnya. Lama kelamaan, sel-sel kanker akan menyebar dan merusak makin banyak jaringan dan organ, hingga menyebabkan komplikasi berat, bahkan kematian.
Apa Leukemia Bisa Sembuh?
Jika pertanyaannya apa leukemia bisa sembuh? Pertama-tama harus dipahami dulu arti dari “sembuh”. Sembuh diartikan sebagai kondisi saat sel-sel kanker sudah hilang sehingga tidak lagi diperlukan pengobatan.
Nah, jika merujuk pada definisi sembuh di atas, kesembuhan leukemia sulit diketahui secara pasti. Hal ini bukan tanpa alasan. Leukemia dan kanker jenis apa pun memang sulit untuk diprediksi persentase kesembuhannya dan bisa berbeda-beda pada tiap pasien. Beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesembuhan leukemia adalah:
- Jenis leukemia
- Stadium leukemia dan penyebaran sel-sel kanker
- Usia pasien
- Kondisi kesehatan umum pasien
- Hasil analisis sitogenetik
- Gejala yang muncul
- Jumlah peningkatan sel darah putih
- Riwayat kanker lain sebelumnya
- Riwayat kemoterapi dan pengobatan lain
- Respons tubuh dengan pengobatan yang diberikan
Kemungkinan pasien bisa sembuh akan semakin tinggi bila leukemia terdeteksi secara dini dan segera diberikan penanganan yang sesuai. Semakin cepat pengobatan leukemia dimulai, semakin besar pula kemungkinan pasien untuk sembuh karena sel kanker belum menyebar ke jaringan atau organ lain.
Selain itu, menurut hasil berbagai riset, tingkat harapan hidup penderita leukemia yang paling tinggi adalah jika pasien menderita leukemia limfositik kronis (CLL) atau leukemia myeloid kronis (CML). Pada leukemia jenis ini, perkembangan kanker dikatakan lebih lambat dan perkembangan gejala serta kerusakan yang ditimbulkannya cenderung tidak separah leukemia akut.
Jadi, jangan dulu berkecil hati dan berpikir tentang hal-hal negatif setelah didiagnosis leukemia. Walau terkesan menakutkan, penderita leukemia tetap punya harapan untuk sembuh.
Apa Saja Pilihan Pengobatan Leukemia?
Melalui berbagai pengobatan yang dilakukan dalam waktu yang tepat, pasien leukemia berpeluang besar untuk sembuh, apalagi bila stadium leukemia masih dalam tahap awal dan pengobatan dimulai sesegera mungkin.
Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan leukemia yang umumnya diberikan oleh dokter:
1. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan utama untuk mengatasi leukemia. Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan atau memperlambat perkembangan sel kanker. Obat yang digunakan untuk kemoterapi akan tergantung dari jenis leukemia yang diderita.
Obatnya bisa berupa obat tunggal atau kombinasi. Kemoterapi biasanya akan dilaksanakan per siklus melalui pemberian obat minum atau suntikan langsung ke pembuluh darah.
2. Terapi target
Agar leukemia bisa sembuh, salah satu perawatan yang juga bisa diberikan adalah terapi target. Perawatan ini menggunakan obat minum yang bekerja dengan menargetkan gen atau protein yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker.
Terapi target ditujukan untuk memperkecil kemungkinan sel-sel kanker baru untuk tumbuh, berkembang, atau bertahan. Kelebihan lain dari terapi target adalah bisa mencegah sel-sel kanker menyerang atau merusak sel-sel darah yang normal. Contoh obat terapi target adalah penghambat protein kinase.
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi menggunakan pancaran sinar berkekuatan tinggi untuk menghancurkan sel-sel leukemia atau menghentikan pertumbuhannya di dalam tubuh. Selama pengobatan, sebuah mesin akan memancarkan sinar radiasi ke seluruh tubuh atau area tubuh di mana sel kanker paling banyak berada.
4. Imunoterapi
Imunoterapi bekerja dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, sel kekebalan tubuh yang sehat menjadi lebih kuat melawan sel-sel kanker. Obat-obatan imunoterapi juga bisa menghasilkan lebih banyak sel kekebalan atau antibodi untuk menghancurkan sel kanker.
Obat imunoterapi bisa dalam bentuk obat minum atau disuntikkan langsung ke pembuluh darah. Contoh obat-obatan jenis ini adalah antibodi monoklonal, terapi sel T, dan infus limfosit donor.
Dokter akan menentukan pilihan pengobatan leukemia berdasarkan usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan, jenis leukemia, serta apakah leukemia telah menyebar ke bagian lain, misalnya sistem saraf pusat.
Setelah pengobatan, beberapa pasien bisa sembuh dari leukemia dan sel kanker tidak terdeteksi lagi selama bertahun-tahun, tetapi leukemia bisa saja kambuh karena adanya sel-sel yang tertinggal di dalam tubuh. Namun, ada juga pasien yang benar-benar sembuh dari leukemia sepanjang hidupnya.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti apa leukemia bisa sembuh sepenuhnya atau tidak. Hal ini karena hasil pengobatan leukemia bisa berbeda tiap pasien.
Saat terdiagnosis leukemia, hal yang terpenting adalah tetap mengelola kesehatan fisik dan mental dengan baik, sejak mendapatkan diagnosis hingga pengobatan yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. Tetaplah sabar dan semangat untuk sembuh.
Bila ada hal-hal yang masih perlu Anda tanyakan mengenai pilihan pengobatan leukemia, jangan ragu berkonsultasi kepada dokter.