Syarat donor darah penting diperhatikan guna menjaga kesehatan pendonor maupun calon penerima donor darah. Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh pendonor, sehingga tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya.
Donor darah merupakan aktivitas memberikan atau menyumbangkan darah secara sukarela. Darah kerap dibutuhkan oleh orang yang mengalami luka berat atau menderita penyakit tertentu, seperti anemia, hemofilia, thalasemia, dan leukimia maupun kanker darah yang lain.
Sayangnya, tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya. Agar proses donor darah bisa berjalan lancar dan aman, baik bagi pendonor maupun penerima darah, ada beberapa syarat donor darah yang harus dipenuhi.
Berbagai Syarat Donor Darah
Untuk menjadi pendonor darah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, mulai dari usia hingga kondisi tubuh saat akan mendonorkan darah. Berikut ini adalah beberapa persyaratan dasar untuk melakukan donor darah:
- Berusia 17–60 tahun untuk orang yang baru pertama kali mendonorkan darah
- Pendonor pertama kali yang berusia lebih dari 60 tahun dan pendonor ulang yang berusia lebih dari 65 tahun dapat mendonorkan darah, tetapi mendapatkan perhatian khusus berdasarkan kondisi kesehatannya
- Memiliki berat badan minimal 45 kg
- Memiliki tekanan darah normal atau berkisar antara 90/60–150/80 mmHg
- Memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5–17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL
- Jarak waktu donor darah terakhir minimal 3 bulan atau 12 minggu, jika sebelumnya sudah pernah menjadi pendonor darah
- Tidak sedang dalam kondisi sakit atau memiliki keluhan tertentu, seperti lemas, batuk, atau demam
- Bersedia menyumbangkan darah secara sukarela dengan menyetujui informed consent
Pendonor darah juga harus memiliki kondisi kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit tertentu yang dapat menular melalui darah. Selain itu, ada beberapa syarat donor darah lain yang tidak boleh dimiliki oleh seorang pendonor darah, antara lain:
- Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, masalah paru-paru, atau gangguan fungsi ginjal
- Memiliki tekanan darah tinggi atau rendah
- Menderita epilepsi atau sering kejang
- Menderita penyakit menular atau berisiko tinggi terkena penyakit menular, seperti sifilis, HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, atau malaria
- Mengonsumsi obat-obatan atau sedang menjalani pengobatan tertentu
- Memiliki gangguan perdarahan, seperti hemofilia
- Memiliki riwayat penggunaan narkoba dalam bentuk suntik
- Memiliki kecanduan terhadap minuman keras
Perempuan yang sedang menstruasi bisa menjadi pendonor, asalkan tidak sedang merasakan sakit dan kadar hemoglobinnya normal saat melakukan donor darah.
Beri tahu sejujurnya tentang kondisi kesehatan dan gaya hidup Anda kepada dokter atau petugas donor sebelum melakukan donor darah. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesehatan Anda tidak akan terganggu serta untuk menghindari risiko yang dapat dialami oleh penerima darah.
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Donor Darah
Sebelum melakukan donor darah, pastikan kondisi tubuh Anda sedang sehat. Untuk menjaga kualitas darah sebelum melakukan donor darah, hindari konsumsi makanan berlemak dan usahakan untuk mencukupi asupan protein, vitamin C, dan zat besi. Selain itu, jangan lupa pula untuk minum air putih yang banyak.
Anda juga disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat dan tidak mengonsumsi minuman keras setidaknya 1 hari sebelum melakukan donor darah.
Sebelum pengambilan darah dilakukan, petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi apakah Anda layak menjadi pendonor darah. Jika Anda dibolehkan menjadi pendonor darah, petugas akan memasukkan jarum steril ke pembuluh darah vena di lengan Anda untuk mengambil darah.
Donor darah umumnya berlangsung selama 5–10 menit dan jumlah darah yang diambil setidaknya 470 mL. Namun, Anda tidak perlu khawatir akan kekurangan darah, karena secara alami tubuh akan memproduksi darah kembali.
Biasanya, volume darah Anda akan kembali seperti semula dalam jangka waktu beberapa minggu setelah melakukan donor darah.
Bila pengambilan darah sudah selesai, Anda akan diberi makanan dan minuman untuk mencegah atau meredakan pusing dan lemas yang mungkin terjadi. Anda pun disarankan untuk istirahat selama kurang lebih 15 menit. Jika tidak merasakan keluhan tertentu, Anda diperbolehkan pulang.
Hal yang Perlu Diperhatikan setelah Donor Darah
Selain memenuhi syarat donor darah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan lakukan setelah mendonorkan darah:
- Jangan melepas plester pada area bekas tusukan jarum setidaknya selama 5 jam setelah donor darah.
- Hindari merokok paling tidak selama 3 jam setelah donor darah.
- Hindari mengangkat barang-barang berat setidaknya 5 jam setelah donor darah.
- Perbanyak minum air putih.
- Konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging dan kacang-kacangan, atau suplemen zat besi.
Pada dasarnya, donor darah adalah tindakan medis yang aman dilakukan. Kebanyakan orang tidak merasakan efek samping atau keluhan yang berarti setelah melakukan donor darah, selama syarat donor darah terpenuhi.
Namun, terkadang donor darah bisa menimbulkan efek samping, seperti rasa nyeri ringan atau memar di lokasi suntikan serta pusing. Apabila merasakan keluhan tertentu setelah mendonorkan darah, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.