Kontraksi palsu umumnya dirasakan wanita hamil pada trimester akhir, meski sebenarnya bisa terjadi juga di usia kehamilan lebih awal. Seperti apa rasanya kontraksi palsu dan bagaimana membedakan dengan kontraksi persalinan?
Kontraksi palsu atau dikenal dalam dunia medis sebagai kontraksi Braxton Hicks merupakan hal normal yang terjadi pada wanita hamil. Jenis kontraksi ini merupakan persiapan rahim untuk menghadapi persalinan dan akan muncul lebih sering sebagai tanda melahirkan semakin dekat.
Mengenali Tanda-tanda Kontraksi Palsu
Rahim sebenarnya telah mengalami kontraksi sejak usia kehamilan tujuh minggu, tapi ukuran rahim yang belum terlalu besar membuat ibu hamil tidak terlalu merasakannya.
Walaupun dimulai saat awal kehamilan, kontraksi yang tidak diikuti tanda persalinan ini umumnya baru mulai dirasakan sejak usia kehamilan 16 minggu. Saat kontraksi palsu ini terjadi, kemungkinan tidak menimbulkan efek berarti pada ibu hamil.
Kontraksi palsu ditandai dengan otot-otot rahim mengencang. Untuk mengenalinya, Anda dapat menempelkan tangan di atas perut dan rasakan betapa tegang otot perut yang berada di atas rahim Anda. Kontraksi palsu umumnya terjadi selama sekitar 30 detik, tidak lebih dari dua kali per jam dan bisa saja terjadi beberapa kali dalam sehari.
Cara Membedakan Kontraksi Palsu dan Kontraksi Persalinan
Tidak jarang wanita hamil kesulitan membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi persalinan. Cara membedakan kontraksi asli dan palsu bisa dilihat dari waktu terjadinya, rasanya, serta lama dan seringnya kontraksi.
Agar lebih jelas, Anda dapat melihat perbedaannya secara rinci, berikut ini:
- Kontraksi palsu hanya terjadi 1-2 kali dalam satu jam dan hanya beberapa kali muncul dalam sehari, tidak teratur, dan jarak waktu kontraksi tidak berdekatan. Sedangkan kontraksi persalinan akan semakin sering mendekati waktu persalinan, teratur, dan jarak waktu antara kontraksi akan memendek.
- Kontraksi palsu hanya terjadi kurang dari 1 menit, sementara kontraksi persalinan dapat terjadi hingga lebih dari 1 menit.
- Perubahan aktivitas fisik akan menghentikan kontraksi palsu, namun hal itu tidak terlalu berpengaruh pada kontraksi persalinan.
- Kekuatan kontraksi palsu tidak meningkat. Sebaliknya, kontraksi persalinan akan mengalami peningkatan, diiringi rasa nyeri yang makin bertambah menjelang persalinan.
- Kontraksi palsu hanya terasa di bagian depan perut, sementara kontraksi persalinan dimulai dari bagian punggung bawah dan menyebar ke arah depan atau sebaliknya.
Lakukan Hal Ini Jika Terjadi Kontraksi Palsu
Meski jarang menimbulkan rasa sakit, kontraksi palsu tetap dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada wanita hamil. Beberapa cara untuk mengatasinya hal tersebut:
- Mengubah posisi tubuh
Cobalah untuk berjalan-jalan. Bisa juga sebaliknya, beristirahat saat kontraksi palsu mulai terasa ketika sedang beraktivitas. Teknik relaksasi seperti mengambil napas dalam-dalam dapat dipraktikkan untuk membantu mengembalikan rasa nyaman.
- Minum atau makan
Minum segelas air, teh, atau mengonsumsi makanan juga dapat dilakukan guna meminimalkan rasa tidak nyaman saat terjadi kontraksi palsu.
- Mandi air hangat
Ibu hamil dapat mandi air hangat sekitar 20-30 menit untuk membuat tubuh rileks.
Kontraksi palsu memang dapat terjadi sewaktu-waktu dan tidak berbahaya. Namun, jika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu dan kontraksi terjadi lebih dari 4 kali dalam satu jam, maka waspada terhadap kemungkinan persalinan prematur.
Cermati pula jika keluar cairan ketuban dari vagina yaitu cairan yang lebih encer dan berlendir, bercak darah, pendarahan dari vagina, atau tekanan di dalam panggul meningkat seperti bayi yang mendorong untuk dilahirkan. Bila hal-hal ini terjadi, sebaiknya segera menghubungi bidan atau dokter.
Ibu perlu mengenali perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi yang menjadi tanda persalinan akan terjadi, terutama ketika tahap kehamilan telah memasuki kehamilan trimester akhir.