Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah air hujan bisa diminum? Apalagi jika sedang kehujanan, mungkin ada keinginan untuk mencicipi rasa air hujan, kan? Nah, untuk mengetahui jawabannya, baca artikel ini sampai habis, yuk!
Sebenarnya, banyak orang yang sudah sejak lama menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan harian, mulai dari mandi, mencuci, hingga menyiram tanaman. Biasanya, air hujan akan ditampung menggunakan tong atau ember besar, lalu disaring untuk mendapatkan air bersih.
Fakta Kelayakan Air Hujan untuk Dikonsumsi
Apakah air hujan bisa diminum secara langsung? Jawabannya adalah tidak bisa. Air hujan harus diproses terlebih dahulu, termasuk melalui proses penyaringan dan disinfeksi, sebelum akhirnya bisa dikonsumsi.
Soalnya, di wilayah yang tingkat polusi dan pencemaran logamnya tinggi, air hujan yang turun akan terpapar polusi dan logam berat tersebut. Belum lagi, air hujan yang jatuh ke bumi biasanya mengandung senyawa kimia, seperti asam nitrat, karbon, dan logam berat yang berbahaya untuk tubuh jika dikonsumsi berlebihan.
Kalaupun wilayah yang kamu tinggali bebas dari cemaran logam berat atau polusi, belum tentu juga air hujan tersebut bisa diminum langsung. Saat air hujan turun, ada kemungkinan kontaminasi dari bakteri, virus, maupun parasit. Air hujan juga mungkin terkontaminasi kotoran hewan jika didiamkan di dalam tong atau ember.
Yang paling penting, pH air hujan tidak sama dengan pH air minum. Kadar pH air hujan cenderung asam, sekitar 5,0–5,5, dan akan semakin asam jika hujan turun di wilayah dengan tingkat polusi udara atau pencemaran logam beratnya tinggi. Padahal, pH air minum yang aman adalah 6,5–8,5.
Risiko Mengonsumsi Air Hujan
Karena mudah terkontaminasi mikroba dan tercemar polusi atau logam berat, sudah pasti ada risiko kesehatan di balik mengonsumsi air hujan. Contohnya, bila air hujan yang dikonsumsi ternyata sudah terkontaminasi bakteri E. coli, kamu bisa saja mengalami diare, muntah, mual, sakit kepala, bahkan demam setelah meminumnya.
Belum lagi, cemaran udara atau logam berat bisa membuat pH air menjadi asam. Mengonsumsi air dengan pH yang asam bisa menimbulkan keracunan.
Selain itu, pH rendah pada air juga bisa mencegah penyerapan kalsium yang berdampak pada pengeroposan tulang serta pengikisan enamel gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang.
Pengolahan Air Hujan agar Bisa Diminum
Agar air hujan bisa diminum, sebagian orang akan merebusnya untuk mematikan virus atau bakteri. Namun, cara ini tidak efektif jika air hujan mengandung polutan atau logam berat, ya. Air yang sudah tercemar polusi dan logam harus melalui proses tertentu sebelum dinyatakan layak konsumsi.
Proses ini melewati beberapa tahapan, yaitu penyaringan, pemusnahan bakteri patogen dengan bahan kimia (disinfeksi), dan uji laboratorium. Setelah dipastikan bebas kontaminan dan logam berat, barulah air hujan yang dikumpulkan tersebut bisa benar-benar dikonsumsi.
Bila proses pengolahan air ini tidak dilakukan, jangan sekali-kali mengonsumsi air hujan, ya. Namun, kamu tetap bisa kok, menggunakan air hujan untuk mencuci baju atau menyiram tanaman.
Bagaimana kalau tidak sengaja tertelan air hujan? Hal tersebut tidak menjadi masalah, yang penting setelah kehujanan, segera ganti pakaian dan hangatkan tubuh dengan mengonsumsi minuman hangat. Perbanyak pula minum air putih untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi sehingga terhindar dari penyakit.
Itulah jawaban dari pertanyaan apakah air hujan bisa diminum. Jika setelah menelan air hujan kamu mengalami gangguan pencernaan, seperti diare, mual, atau muntah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.