Berbagai pantangan selama hamil mungkin sering membuat Bumil jadi ragu atau takut untuk melakukan aktivitas. Banyak hal-hal yang katanya tidak aman untuk bayi dalam kandungan. Lalu, bagaimana dengan kelima hal berikut ini?
Menjalani kehamilan bukan berarti Bumil tidak bisa melakukan aktivitas secara normal. Bumil tetap boleh beraktivitas kok, tetapi lakukan dengan lebih hati-hati agar kesehatan Bumil dan janin tetap terjaga.
Mengikuti pantangan boleh-boleh saja. Namun, ingat, tidak semua pantangan itu benar. Banyak pantangan yang ternyata hanya mitos. Bahkan, beberapa pantangan justru bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Apakah Hal Ini Aman Dilakukan Saat Hamil?
Berikut ini adalah lima mitos yang katanya tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil karena tidak aman bagi kandungan dan janin:
1. Tidur dengan posisi tengkurap atau telentang
Tidur dengan posisi perut di bawah atau tengkurap sebenarnya diperbolehkan jika dilakukan pada awal masa kehamilan. Namun, posisi tidur ini sebaiknya tidak dilakukan saat kehamilan sudah memasuki usia 4 bulan ke atau trimester kedua kehamilan.
Selain membuat ibu hamil tidak nyaman, posisi ini bisa menyebabkan pembuluh darah besar di dalam perut tertekan oleh rahim dan memengaruhi posisi janin di dalam kandungan.
Sementara itu, tidur telentang juga tidak disarankan karena menekan pembuluh darah, membuat jantung berdetak lebih cepat, dan menghambat aliran darah ke janin. Posisi tidur yang dianjurkan bagi ibu hamil adalah berbaring miring ke kiri.
2. Penggunaan handphone
Sebagian ibu hamil mungkin enggan berdekatan dengan handphone (HP). Katanya, paparan radiasi sinyal HP selama hamil dapat meningkatkan risiko keguguran atau menyebabkan bayi kelak memiliki gangguan tingkah laku.
Anggapan tersebut sebenarnya belum dapat dibuktikan dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Namun, kalau Bumil ingin menggunakan HP tetapi takut akan paparan radiasinya, Bumil bisa membatasi waktu penggunaan HP dan tidak meletakkannya di samping tempat tidur saat tidur di malam hari.
3. Berjalan melalui alat pendeteksi logam
Saat memasuki pusat perbelanjaan atau bandara, pengunjung biasanya diminta melewati alat pendeteksi logam. Alat ini memang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi benda-benda logam, tetapi frekuensi yang dikeluarkan sangat rendah dan aman dilalui oleh semua orang, termasuk ibu hamil.
Perlu Bumil ketahui bahwa radiasi dari alat pendeteksi logam tersebut hanya akan menembus pakaian dan tidak sampai menembus jaringan kulit, sehingga tidak berbahaya bagi janin.
4. Penggunaan komputer atau laptop
Menggunakan komputer atau laptop saat hamil terbilang aman karena radiasi yang dipancarkan oleh alat elektronik ini tidak membahayakan janin. Namun, hal yang menjadi masalah adalah kebiasaan Bumil duduk terlalu lama di depan komputer atau laptop.
Terlalu lama duduk dapat menyebabkan peredaran darah ibu hamil tidak lancar. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa membuat ibu hamil mengalami nyeri punggung, leher, atau bahu. Untuk menghindari hal tersebut, Bumil disarankan beranjak dari kursi dan berjalan-jalan sebentar setiap beberapa jam.
5. Minum kopi
Konsumsi kafein secara berlebihan selama hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, misalnya keguguran. Meski demikian, Bumil tetap boleh kok mengonsumsi kopi, asalkan jumlahnya dibatasi.
Dua cangkir kopi instan atau setara dengan 200 mg kafein per hari merupakan batas maksimal yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, bila Bumil mengonsumsi jenis kopi seduh (brewed coffee), batas yang diperbolehkan hanyalah 1 cangkir dalam sehari saja, ya.
Selain kopi, waspadai juga kandungan kafein di dalam teh, cokelat, minuman berenergi, dan minuman soda.
Jadi, jangan menelan mentah-mentah semua pantangan, sampai-sampai Bumil jadi takut sendiri untuk melakukan berbagai hal. Bijaklah dalam memilah hal apa saja yang aman dan tidak aman dilakukan saat hamil. Jika masih ragu, Bumil bisa bertanya dengan dokter.