Ear candle adalah teknik alternatif untuk membersihkan telinga dengan menggunakan lilin khusus. Kotoran telinga yang jarang dibersihkan akan mengganggu kenyamanan. Untuk membersihkan, kini banyak yang memilih menggunakan lilin pada telinga atau ear candle. Tetapi apakah ada efek sampingnya?
Ear candle dianggap lebih praktis dan lebih bersih untuk menghilangkan kotoran telinga. Para penyedia perawatan telinga ini juga mengklaim penggunaan ear candle dapat memberikan efek relaksasi bahkan mereka mengatakan perawatan dengan ear candle dapat menyembuhkan sinusitis, sakit tenggorokan, flu, vertigo, dan masalah pendengaran.
Sayangnya, belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa cara ini efektif membersihkan kotoran telinga. Justru beberapa artikel kesehatan menyebutkan, ear candle dapat menyebabkan kotoran telinga masuk lebih dalam dan menimbulkan cedera, baik di dalam telinga maupun di luar.
Risiko Penggunaan Ear Candle
Penggunaan ear candle dapat menimbulkan cedera atau risiko gangguan telinga, antara lain berupa:
- Penyumbatan telinga oleh lelehan lilin dan menyebabkan harus dilakukan operasi.
- Hilangnya pendengaran yang bersifat sementara.
- Kerusakan atau berlubangnya gendang telinga.
- Masuknya abu ke dalam gendang telinga.
- Luka bakar pada gendang telinga, dan telinga bagian dalam.
Selain itu, menggunakan ear candle sebagai alat membersihkan kotoran telinga juga bisa berbahaya bagi daerah sekitar telinga. Seperti, timbulnya luka yang diakibatkan oleh jatuhnya bekas pembakaran lilin ke daerah muka, kulit kepala, rambut, dan bagian luar lubang telinga. Sejauh ini para ahli juga tidak menyarankan penggunaan ear candle sebagai metode untuk membersihkan telinga, mengingat lebih banyak risiko dibandingkan manfaatnya.
Cara Membersihkan Telinga yang Aman
Penting mengetahui cara membersihkan telinga yang tepat. Kotoran telinga sebenarnya berfungsi untuk pertahanan alami bagi telinga. Kotoran telinga dapat melindungi, membersihkan, dan melumasi lubang telinga. Selain itu, kotoran telinga juga dapat menghambat tumbuhnya bakteri dan menjebak kotoran di dalam telinga. Namun, jika terlalu banyak atau menumpuk, kotoran telinga ini dapat menyumbat dan membuat pendengaran terganggu.
Jika Anda ingin merawat telinga atau membersihkan kotoran telinga, hati-hati untuk tidak membuat kotoran justru semakin masuk ke dalam telinga.
Jika kotoran telinga Anda sudah mengeras, Anda bisa melakukan beberapa cara yang dapat membuat kotoran menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Misalnya, menggunakan obat tetes telinga untuk mengeluarkan kotoran telinga yang mengeras, memasukkan beberapa tetes baby oil, gliserin, atau hidrogen peroksida. Lakukan cara ini berulang kali. Biasanya, kotoran telinga Anda akan melunak dalam waktu 48 jam.
Anda juga bisa menggunakan air hangat untuk membersihkan kotoran telinga yang sudah cukup lunak. Gunakan semprotan kecil atau bekas botol tetes mata untuk mengairi liang telinga. Pada saat menyemprotkan air hangat, tariklah daun telinga Anda untuk meluruskan saluran telinga. Kemudian, miringkan kepala ke arah sebaliknya setelah selesai mengairi, sehingga air di dalam telinga Anda dapat tumpah keluar. Lalu, bersihkan bagian luar telinga dengan menggunakan tisu atau handuk. Bila Anda ragu melakukan prosedur ini sendiri, Anda dapat membersihkan telinga dengan bantuan dokter THT.
Jika Anda telah melakukan hal ini dan ternyata kotoran telinga masih terasa menumpuk, cobalah untuk memeriksanya ke dokter spesialis THT. Ingatlah untuk tidak mengorek telinga untuk membersihkan kotorannya, karena dapat merusak telinga dan membuat kotoran semakin masuk.
Untuk menjaga kesehatan telinga secara umum, penting untuk membersihkan dengan benar, dan rutin memeriksakan diri ke dokter spesialis THT sebanyak 1-2 kali per tahun. Namun jika Anda mengalami beberapa keluhan yang mengganggu pada telinga, seperti telinga terasa sakit, terdapat gangguan pendengaran, hingga keluar cairan dari telinga, segeralah periksakan diri ke dokter.