Banyak yang beranggapan kalau berhubungan seks saat menstruasi tidak akan membuat wanita hamil. Agar tidak salah kaprah, kamu perlu memahami dulu tentang menstruasi dan ovulasi. Dengan begitu, kamu akan tahu peluang terjadinya kehamilan bila bercinta saat haid.
Secara medis, berhubungan intim saat menstruasi memang bisa memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan. Namun, bukan berarti persentase terjadinya kehamilan menjadi 0% kalau kamu bercinta saat haid, ya.
Bercinta Saat Haid dan Kaitannya dengan Kehamilan
Kamu harus pahami dulu nih kalau kehamilan itu terjadi ketika sel telur yang dikeluarkan pada masa ovulasi atau masa subur dibuahi oleh sperma. Tiap wanita mengalami ovulasi pada waktu yang berbeda-beda, tergantung panjang siklus mentruasinya.
Kebanyakan wanita memiliki panjang siklus menstruasi antara 28−35 hari. Namun, ada juga yang memiliki siklus menstruasi lebih pendek, misalnya hanya 22 hari atau kurang.
Nah, ovulasi umumnya terjadi di pertengahan siklus menstruasi, yakni sekitar hari ke-14 setelah hari pertama haid, jika siklus haidmu 28 hari. Terkadang, ovulasi juga bisa terjadi pada hari ke-12 atau 13.
Jika hubungan seks dilakukan saat menstruasi, tentu hal tersebut masih jauh dari waktu ovulasi, sehingga kehamilan kemungkinan besar tidak akan terjadi. Namun, ini tidak berlaku bila kamu memiliki siklus menstruasi yang pendek, yakni 22 hari atau kurang.
Ovulasi pada wanita dengan siklus menstruasi yang pendek bisa terjadi sekitar hari ke-7. Jika begitu, artinya sel telur dapat segera dikeluarkan setelah selesai menstruasi, apalagi jika haidnya berlangsung selama 7 hari.
Pada kasus seperti ini, jika kamu bercinta saat haid tanpa menggunakan alat kontrasepsi, terutama di akhir-akhir masa haid, ada kemungkinan akan terjadi kehamilan. Perlu kamu tahu, sperma bisa hidup di dalam rahim selama 5−6 hari dan bisa saja membuahi sel telur ketika ovulasi terjadi segera setelah haid selesai.
Risiko Kesehatan Akibat Bercinta Saat Menstruasi
Selain kemungkinan terjadinya kehamilan, bercinta saat menstruasi juga berdampak pada kesehatan, lho. Pada wanita, aktivitas ini dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit, seperti infeksi jamur vagina, infeksi saluran kemih, dan radang panggul.
Hal tersebut berkaitan dengan peningkatan pH (tingkat keasamaan) area vagina saat seseorang sedang haid. Kondisi ini rentan membuat wanita lebih rentan mengalami infeksi.
Selain itu, seks saat datang bulan juga diketahui berisiko menyebabkan wanita membentuk reaksi kekebalan tubuh terhadap sperma. Akibatnya, wanita dapat mengalami masalah kesuburan.
Risiko lain yang tergolong berbahaya akibat bercinta saat menstruasi, apalagi jika tidak menggunakan kondom, yaitu terinfeksi penyakit menular seksual, seperti HIV dan hepatitis B. Soalnya, virus-virus tersebut hidup dalam darah dan bisa menyebar melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi.
Jadi, kesimpulannya, melakukan hubungan seksual saat menstruasi tetap bisa menyebabkan terjadinya kehamilan dan aktivitas ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Makanya, apa pun tujuannya, baik untuk memenuhi kebutuhan biologis atau sebagai upaya mencegah kehamilan, sebaiknya pertimbangkan dulu baik-baik segala kemungkinan risiko bercinta saat haid, ya.
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan terkait berhubungan seksual saat menstruasi atau seputar kesehatan reproduksi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.