Makan plasenta usai melahirkan mungkin masih terdengar asing, ya. Namun, beberapa wanita masih meyakini dan melakukannya, lho. Sebenarnya, apakah makan plasenta setelah melahirkan punya manfaat?
Plasenta memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Organ ini berfungsi untuk menyuplai darah, nutrisi, dan oksigen ke janin. Selain itu, plasenta menghasilkan hormon yang membantu pertumbuhan janin dan melindungi janin dari guncangan.
Setelah berhasil melahirkan bayimu secara normal, perjuangan di ruang persalinan belum selesai. Kamu masih harus menjalani tahapan terakhir, yakni mengejan untuk mengeluarkan ari-ari. Jika kamu melahirkan secara caesar, plasenta akan dikeluarkan dokter melalui rahimmu. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 5 hingga 30 menit.
Rumor di Balik Manfaat Makan Plasenta
Makan plasenta disebut dengan istilah placentophagy. Ada dua cara untuk melakukannya, yaitu plasenta dimakan mentah-mentah di ruang bersalin atau diolah lalu dimasukkan ke dalam kapsul.
Beberapa kalangan yang mengikuti tradisi makan plasenta mempercayai bahwa aktivitas ini bisa memberikan beberapa manfaat berikut:
- Meningkatkan stamina
- Meningkatkan produksi ASI
- Mengurangi hormon stres
- Mencegah depresi pascamelahirkan
- Memperbaiki kadar zat besi dalam darah
- Membantu rahim untuk cepat kembali normal
- Membuat ibu merasa lebih dekat dengan bayinya
Namun, hingga saat ini klaim manfaat plasenta di atas belum bisa dibuktikan dan masih perlu diteliti lebih lanjut. Jadi, kalau kamu merasakan beragam manfaat setelah mengonsumsi plasenta, bisa saja itu hanyalah efek sugesti karena kamu memercayainya.
Pertimbangkan Efek Samping Konsumsi Plasenta
Meski makan plasenta setelah melahirkan bisa saja kamu lakukan, tetapi kamu perlu mempertimbangkan kembali efek samping yang mungkin terjadi.
Beberapa wanita mengalami keluhan pusing dan gelisah usai mengonsumsi plasenta. Selain itu, dampak lain yang bisa terjadi setelah makan plasenta, yaitu:
- Mual atau muntah akibat bau dan rasa tidak enak plasenta
- Kontraksi rahim meningkat
- Perdarahan vagina
- Hot flashes atau rasa panas di dada, leher, atau wajah
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi
Sebuah studi menyatakan bahwa makan plasenta bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri Streptococcus pada bayi. Penularan infeksi ini terjadi lewat ASI yang diberikan kepada bayi.
Apabila kamu tertarik untuk makan plasenta setelah melahirkan, sebaiknya pertimbangkan dahulu mengenai manfaat dan risikonya, ya. Kamu juga disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan konsumsi plasenta dengan kondisi kesehatanmu.