Telapak tangan berkeringat akibat melakukan aktivitas berat, kepanasan, atau ketika sedang tegang merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap orang. Namun, telapak tangan tetap berkeringat saat tidak sedang beraktivitas, sering dikaitkan dengan gejala penyakit jantung. Namun, benarkah demikian?
Tangan sering berkeringat merupakan salah satu tanda hiperhidrosis, yaitu kondisi ketika seseorang mengeluarkan keringat secara berlebihan meski tidak sedang beraktivitas atau kepanasan. Keluarnya keringat yang berlebihan ini juga dapat terjadi di area lain, seperti wajah, ketiak, dan telapak kaki.
Apakah Kaitan Tangan Berkeringat dengan Penyakit Jantung?
Penting untuk diketahui bahwa keringat yang berlebihan tidak selalu menjadi tanda adanya penyakit. Salah satu penyebab paling umum adalah kondisi psikologis, seperti rasa cemas atau stres. Namun, hal ini normal terjadi pada setiap orang.
Stres dan cemas dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah serta merangsang saraf tubuh yang dapat meningkatkan produksi keringat. Lokasi paling umum munculnya keringat berlebih ini adalah telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan wajah, sebab area-area tersebut memiliki kelenjar keringat paling banyak.
Namun, keringat berlebih kadang juga bisa menjadi tanda adanya gangguan di dalam tubuh, salah satunya penyakit jantung seperti yang dikhawatirkan banyak orang.
Ketika seseorang menderita penyakit jantung, kemampuan jantung untuk menjaga suplai darah di dalam tubuh akan berkurang. Akibatnya, tubuh akan mencoba beradaptasi dengan membuat jantung memompa lebih kuat dan akan mengaktifkan sistem saraf tertentu yang berujung pada munculnya keringat berlebih.
Selain itu, ada pula beberapa kondisi medis lain yang dapat menjadi penyebab keringat berlebih, yaitu:
Gangguan kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid merupakan bagian tubuh yang berfungsi menghasilkan hormon tiroid. Gangguan pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan kelenjar tersebut memproduksi hormon secara berlebihan, sehingga memicu peningkatan detak jantung dan produksi keringat berlebih.
Menopause
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi. Biasanya, menopause mulai terjadi pada saat berusia 45 tahun. Akibat adanya perubahan hormon dalam tubuh, kebanyakan wanita menopause mengalami peningkatan suhu tubuh yang menyebabkan produksi keringat meningkat, terutama di malam hari.
Diabetes
Penderita diabetes dapat mengalami keringat berlebih di tangan atau bagian tubuh lain, jika sudah terjadi gangguan saraf yang mengatur fungsi kelenjar keringat. Selain itu, bila gula darah turun drastis akibat efek samping obat-obatan untuk diabetes, tubuh juga akan mengeluarkan keringat dingin.
Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?
Keringat berlebih yang hanya terjadi sesekali dan bersifat sementara bukanlah disebabkan oleh kondisi medis berbahaya.
Namun, Anda perlu berhati-hati jika kondisi tersebut terjadi terus-menerus atau disertai dengan keluhan lain, seperti nyeri dada, pusing, sesak napas, pingsan, dada sering berdebar, dan penurunan berat badan.
Gejala ini mungkin menandakan adanya kondisi medis, seperti penyakit jantung dan gangguan tiroid. Bila hal ini Anda alami, segeralah periksakan diri ke dokter.
Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan yang lengkap oleh dokter. Pasalnya, jika tangan berkeringat terbukti tanda adanya penyakit, dibutuhkan penanganan atau obat-obatan khusus yang mungkin harus diminum secara rutin.
Bagaimana Cara Mengurangi Tangan Berkeringat secara Berlebihan?
Meski sering kali bukan disebabkan oleh kondisi medis yang serius, tangan berkeringat dapat mengganggu aktivitas dan rasa percaya diri. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, seperti:
- Mengendalikan stres atau kondisi yang dapat menimbulkan kecemasan, misalnya rutin melakukan relaksasi dan yoga
- Menghindari hal-hal yang dapat merangsang aktivitas kelenjar keringat, misalnya merokok, minum kopi, atau mengonsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan denyut jantung
- Menggunakan deodoran atau salep yang mengandung antiperspiran untuk menutup pori-pori kulit tempat keluarnya keringat
- Melakukan aktivitas di tempat yang sejuk dan mengenakan pakaian berbahan katun karena mudah menyerap keringat
Tangan berkeringat tidak selalu menjadi tanda adanya penyakit jantung. Namun, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika kondisi tersebut disertai nyeri dada, sesak napas, atau jantung berdebar. Terlebih, bila Anda memiliki riwayat penyakit jantung.
Ditulis oleh:
dr. Nadhira Nuraini Afifa