Aprovel adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi). Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani penyakit ginjal pada penderita hipertensi atau diabetes tipe 2. Aprovel mengandung bahan aktif irbesartan.
Kandungan irbesartan dalam Aprovel termasuk dalam kelompok obat angiotensin receptor blockers (ARB). Obat ini bekerja dengan menghambat zat dalam tubuh yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Cara kerja ini dapat menurunkan tekanan darah dan memudahkan jantung dalam memompa darah.
Produk Aprovel
Aprovel tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Aprovel 150 mg 14 Tablet, yang mengandung 150 mg irbesartan tiap tabletnya.
- Aprovel 300 mg Tablet, dengan kandungan 300 mg irbesartan tiap tabletnya.
Apa Itu Aprovel
Bahan aktif | Irbesartan |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Angiotensin II receptor blocker (ARB) |
Manfaat | Menangani hipertensi dan penyakit ginjal akibat hipertensi atau diabetes tipe 2 |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Aprovel untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
Aprovel untuk ibu menyusui | Disarankan untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu terkait penggunaan obat ini, terutama jika memiliki bayi prematur atau bayi usia kurang dari 1 bulan. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Aprovel
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Aprovel, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Aprovel tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
- Hindari penggunaan Aprovel jika Anda menderita penyakit ginjal atau diabetes dan sedang menjalani pengobatan dengan aliskiren.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gagal jantung kongestif, penyakit jantung, kelainan katup jantung, angioedema, tekanan darah rendah, hiponatremia, atau hiperkalemia.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda sedang menjalani diet rendah garam atau menjalani cuci darah.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami dehidrasi atau kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti muntah-muntah atau diare berat, selama menjalani terapi dengan Aprovel.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Aprovel. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Aprovel jika Anda sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Aprovel. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Aprovel.
Dosis dan Aturan Pakai Aprovel
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Aprovel berdasarkan kondisi pasien:
Kondisi: Hipertensi
- Dewasa: 150 mg, sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 300 mg per hari jika diperlukan. Aprovel dapat digunakan sendirian atau digabung dengan obat antihipertensi lainnya
Kondisi: Penyakit ginjal akibat hipertensi atau diabetes tipe 2
- Dewasa: 300 mg, sekali sehari.
Cara Mengonsumsi Aprovel dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi obat ini. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Perhatikan hal-hal berikut ini dalam mengonsumsi Aprovel:
- Konsumsilah Aprovel sebelum atau sesudah makan.
- Telan tablet secara utuh dengan segelas air. Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah tablet sebelum ditelan.
- Minumlah Aprovel pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan lebih optimal.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Aprovel, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Selama menjalani terapi dengan Aprovel, lakukan pemeriksaan rutin guna memantau kondisi dan respons tubuh terhadap obat. Patuhi jadwal konsultasi yang ditentukan oleh dokter.
- Jangan menghentikan konsumsi Aprovel secara tiba-tiba meskipun merasa sudah sehat atau tidak memiliki keluhan. Tekanan darah tinggi tidak menyebabkan gejala kecuali jika sudah terjadi komplikasi.
- Bila memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda secara mandiri dengan tensimeter yang mudah digunakan. Hubungi dokter melalui Chat Bersama Dokter jika tekanan darah jauh lebih tinggi dari biasanya.
- Disarankan untuk berolahraga rutin, membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam, menjaga berat badan tetap ideal, serta tidak merokok untuk membantu mengontrol tekanan darah.
- Simpan Aprovel di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Aprovel dengan Obat Lain
Mengingat Aprovel mengandung irbesartan, ada interaksi yang mungkin terjadi jika obat ini dikonsumsi bersama obat-obatan lainnya. Efek interaksi obat yang dapat terjadi bisa berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi, hiperkalemia, dan kerusakan ginjal jika digunakan dengan aliskiren atau obat golongan ACE inhibitor, seperti captopril
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lithium atau repaglinide
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan dengan suplemen kalium, heparin, atau diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
- Penurunan efektivitas Aprovel dan peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan bersama obat golongan NSAID, seperti ibuprofen
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Aprovel bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Aprovel
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Aprovel antara lain:
- Pusing
- Lelah
- Sakit perut
- Mual atau muntah
- Sakit kepala
- Diare
- Nyeri sendi atau otot
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika muncul efek samping di atas dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping.
Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Detak jantung lambat atau tidak teratur
- Pembengkakan di tangan, kaki, wajah, atau mulut
- Pusing hingga terasa akan pingsan
- Buang air kecil berkurang atau tidak buang air kecil sama sekali
- Nyeri dada
- Kesulitan bernapas dan menelan
- Linglung
- Kejang