Arteritis Takayasu adalah kondisi yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah aorta dan cabang-cabang utamanya. Peradangan ini dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan menimbulkan beragam gangguan pada tubuh.
Aorta adalah pembuluh darah terbesar dalam tubuh yang berfungsi mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari jantung. Pembuluh darah ini memiliki cabang-cabang yang akan meneruskan darah ke organ di seluruh tubuh, termasuk otak, ginjal, saluran pencernaan, tangan, dan kaki.
Pada arteritis Takayasu, aorta beserta cabang utamanya mengalami peradangan. Hal ini dapat mengakibatkan pembuluh darah menipis dan meregang, atau malah menebal dan menyempit. Kerusakan pada pembuluh darah ini dapat mengganggu aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan untuk menutrisi jaringan tubuh.
Arteritis Takayasu merupakan jenis vaskulitis yang jarang terjadi. Kondisi ini juga sering kali tidak menimbulkan masalah dan baru diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan untuk tujuan lain. Namun, jika arteritis Takayasu menyebabkan gejala, pengobatan untuk mengendalikan peradangan perlu dilakukan secara rutin.
Penyebab Arteritis Takayasu
Penyebab arteritis Takayasu belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga tergolong penyakit autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat. Pada arteritis Takayasu, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat di dinding pembuluh darah aorta dan cabang utamanya.
Selain diduga karena penyakit autoimun, arteritis Takayasu juga diduga merupakan penyakit genetik resesif. Dengan kata lain, seseorang bisa mengalami arteritis Takayasu jika ia mendapatkan gen penyakit ini dari ibu dan ayahnya.
Sementara orang yang hanya mendapatkan satu gen dari salah satu orang tuanya tidak akan mengalami gejala. Namun, ia dapat menurunkan kondisi ini ke keturunannya jika pasangannya juga memiliki gen arteritis Takayasu.
Faktor risiko arteritis Takayasu
Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami arteritis Takayasu, yaitu:
- Berjenis kelamin perempuan
- Berusia di bawah 40 tahun
- Memiliki keluarga yang menderita arteritis Takayasu
Gejala Arteritis Takayasu
Gejala arteritis Takayasu umumnya terjadi dalam dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap lanjut. Pada tahap awal, gejala yang terjadi tidak spesifik, seperti tidak enak badan. Beberapa gejala arteritis Takayasu tahap awal adalah:
- Badan terasa lelah
- Berat badan menurun tanpa terencana
- Nyeri otot atau nyeri sendi
- Demam ringan
- Keringat berlebih pada malam hari
Pada tahap lanjut, peradangan kian memburuk sehingga pembuluh darah aorta dan cabang utamanya mengalami kerusakan yang lebih serius. Kerusakan ini menyebabkan organ dan jaringan tubuh kekurangan oksigen. Hal ini dapat menimbulkan beragam gejala, tergantung pada lokasi pembuluh darah yang paling rusak.
Jika kerusakan terjadi pada pembuluh darah di leher yang menuju otak, gejala yang dapat timbul antara lain:
- Pusing, kepala terasa ringan seperti akan pingsan
- Sakit kepala
- Gangguan memori
- Kesulitan untuk berpikir atau berkonsentrasi
- Gangguan penglihatan
Sementara jika kerusakan terjadi di pembuluh darah lengan atau kaki, gejala yang dapat timbul antara lain:
- Nyeri dan lemah di lengan dan kaki yang bisa hilang timbul (sindrom Raynaud)
- Kram atau nyeri pada kaki, terutama saat berjalan (klaudikasio intermiten)
- Denyut nadi melemah, tangan dan kaki terasa dingin
- Perbedaan tekanan darah antara lengan kanan dan kiri
Adapun kerusakan pada pembuluh darah yang menuju organ dalam, seperti ginjal dan saluran pencernaan, dapat menimbulkan gejala berikut:
- Diare
- BAB berdarah
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Tekanan darah tinggi
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas. Makin cepat kondisi ini dideteksi, makin cepat pula terapi yang efektif dapat diberikan.
Segera ke dokter atau IGD jika mengalami gejala serius, seperti:
- Sesak napas
- Nyeri di dada atau lengan
- Tanda-tanda stroke, seperti wajah terkulai, lengan menjadi lemas, dan sulit berbicara
Jika telah didiagnosis menderita arteritis Takayasu, penting untuk selalu memantau gejala yang timbul. Segera ke dokter jika gejala makin sering kambuh atau memburuk.
Diagnosis Arteritis Takayasu
Untuk mendiagnosis arteritis Takayasu, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa apakah terdapat suara bising jantung pasien menggunakan stetoskop.
Jika pasien dicurigai menderita arteritis Takayasu, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang berikut:
- Tes darah, untuk mendeteksi tanda-tanda peradangan
- Pemindaian dengan USG atau MRI, untuk mendeteksi pembuluh darah yang rusak dan melihat seberapa parah kerusakan yang terjadi
- Angiografi, untuk melihat aliran darah pada pembuluh darah yang mengalami peradangan
Pengobatan Arteritis Takayasu
Pengobatan arteritis Takayasu bertujuan untuk mengurangi peradangan dan mencegah komplikasi. Metode pengobatan yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Jika tidak timbul gejala apa pun, tidak ada pengobatan khusus yang perlu diberikan.
Sementara jika arteritis Takayasu menimbulkan gejala, dokter akan memberikan obat-obatan, seperti:
- Kortikosteroid, seperti prednisone, untuk mengurangi peradangan pada pembuluh darah
- Obat imunosupresan, seperti methotrexate, azathioprine, serta mycophenolate, untuk menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif agar tidak menyerang sel pembuluh darah yang sehat
- TNF-alpha inhibitor, seperti infliximab, untuk memperbaiki kelainan pada sistem kekebalan tubuh
Selain dengan obat, operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki pelebaran atau penyempitan pembuluh darah yang sudah parah akibat peradangan. Untuk pembuluh darah yang menyempit, dokter dapat melakukan operasi bypass maupun angioplasti.
Pada operasi bypass, dokter akan mengganti pembuluh darah yang tersumbat dengan pembuluh darah dari anggota tubuh lain. Sementara pada angioplasti, dokter akan melebarkan pembuluh darah yang menyempit dengan menggunakan balon dan ring pembuluh darah.
Komplikasi Arteritis Takayasu
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, arteritis Takayasu dapat menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu:
- Aneurisma aorta
- Diseksi aorta atau ruptur aorta
- Pengerasan dan penyempitan permanen pada pembuluh darah
- Serangan jantung
- Stroke
- Gagal jantung
- Peradangan pada jantung, seperti perikarditis
- Pembekuan darah yang dapat menyumbat aliran darah ke organ tubuh
- Kerusakan katup jantung (regurgitasi aorta)
- Perdarahan saluran pencernaan
Pencegahan Arteritis Takayasu
Pencegahan arteritis Takayasu sulit dilakukan karena penyebabnya belum diketahui. Namun, jika telah didiagnosis menderita arteritis Takayasu, lakukan kontrol secara rutin dan jalani pengobatan yang telah diberikan dokter. Hal ini agar kondisi dapat terpantau dan tidak menyebabkan komplikasi.
Selain dengan kontrol dan menjalani pengobatan, pasien juga akan disarankan dokter untuk melakukan perbaikan gaya hidup, seperti:
- Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi lengkap dan seimbang
- Berolahraga secara teratur
- Tidak merokok
- Mengelola stres dengan baik
Perlu diketahui bahwa pengobatan arteritis Takayasu bisa memberikan efek samping terhadap kehamilan. Meski begitu, dengan perencanaan yang baik, pasien arteritis Takayasu tetap bisa hamil dengan sehat. Disarankan untuk segera berdiskusi dengan dokter begitu pasien berencana untuk hamil.