Kreatinin tinggi sering kali menjadi penanda adanya gangguan pada fungsi ginjal. Oleh karena itu, pemeriksaan kreatinin sering dilakukan sebagai salah satu tes untuk menilai fungsi ginjal. Namun, selain karena gangguan ginjal, kreatinin tinggi sebetulnya juga bisa disebabkan oleh banyak hal lainnya, lho.
Kreatinin adalah zat limbah di dalam aliran darah yang diproduksi oleh jaringan otot saat kamu bergerak atau beraktivitas. Zat limbah ini nantinya akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan tubuh melalui urine. Karena diatur oleh ginjal, kadar kreatinin tinggi atau rendah bisa menandakan adanya masalah pada fungsi ginjal.
Pemeriksaan kreatinin biasanya juga dibarengi dengan pemeriksaan ureum dalam penilaian fungsi ginjal.
Cara Mengetahui Kreatinin Tinggi
Ada dua jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengukur tingkat kreatinin dalam tubuh, yakni tes darah dan tes urine. Berikut ini adalah penjelasannya:
Tes darah
Darah yang digunakan untuk pemeriksaan kadar kreatinin diambil dari pembuluh darah vena di lengan. Setelah dikumpulkan, sampel kemudian akan dikirimkan ke laboratorium untuk diukur kadar kreatininnya. Kreatinin darah dikatakan normal apabila kadarnya 0,7–1,3 mg/dL untuk pria, dan 0,6–1,1 mg/dL untuk wanita.
Hasil tes darah disebut menunjukkan kadar kreatinin tinggi jika nilai kreatinin melebihi batas tertinggi dari rentang di atas.
Tes urine
Untuk melakukan pemeriksaan kreatinin melalui tes urine, biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk mengumpulkan sampel urine selama 24 jam. Kadar kreatinin urine yang normal berkisar antara 0.8–1.8 g/hari untuk pria dewasa dan 0.6–1.6 g/day untuk wanita dewasa.
Perlu diingat, hasil tes kreatinin tak selalu sama ya pada setiap individu. Kadar kreatinin bisa sedikit berubah tergantung pada usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, pola makan, aktivitas fisik, dan juga kondisi kesehatan secara umum.
Arti Kreatinin Tinggi
Apabila hasil tes darah atau urine menunjukkan kadar kreatinin tinggi, hal ini mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan tertentu, terutama gangguan fungsi ginjal. Namun, peningkatan kadar kreatinin tak selalu disebabkan oleh masalah kesehatan, ya.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kreatinin tinggi, misalnya makan banyak daging, efek samping suplemen kreatinin atau obat-obatan, hingga olahraga yang terlalu intens.
Meski begitu, kreatinin tinggi patut dicurigai sebagai tanda gangguan kesehatan, terutama jika disertai adanya gejala tertentu. Umumnya, kreatin tinggi bisa disebabkan oleh beberapa kondisi atau penyakit berikut ini:
- Gagal ginjal, baik akut maupun kronis
- Infeksi ginjal
- Glomerulonefritis
- Penyakit jantung, termasuk gagal jantung
- Sumbatan saluran kemih
- Dehidrasi berat
- Gangguan pada otot, seperti rhabdomyolisis
- Komplikasi kehamilan, misalnya eklamsia atau preeklamsia
- Cedera berat
Beberapa Gejala Kreatinin Tinggi
Kreatinin tinggi terkadang tidak menunjukkan gejala yang khas, terutama jika hal ini terjadi bukan karena penyakit atau kondisi medis tertentu. Kreatinin tinggi biasanya baru menimbulkan gejala ketika terdapat penyakit ginjal, khususnya yang sudah parah.
Nah, berikut ini adalah tanda dan gejala umum dari sakit ginjal yang bisa menyebabkan kreatinin tinggi:
- Buang air kecil lebih sedikit atau tidak sama sekali
- Bengkak-bengkak di tubuh dan kaki
- Urine berwarna kemerahan atau seperti teh
- Urine berbusa
- Kram otot
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Sulit berpikir
- Gatal-gatal (pruritus)
Jika mengalami berbagai gejala di atas, kamu sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis ke dokter. Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan menentukan apakah kadar kreatinin tinggi.
Setelah itu, dokter bisa melakukan penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.
Cara Menurunkan Kreatinin Tinggi
Sebenarnya, cara terbaik untuk menurunkan kreatinin tinggi adalah dengan mengatasi penyebabnya. Namun, untuk membantu menurunkan kadar kreatinin tinggi, kamu juga bisa melakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Menghentikan konsumsi suplemen kreatin
Beberapa orang, terutama atlet, kerap mengonsumsi suplemen kreatin untuk meningkatkan performa fisik. Namun, bila dikonsumsi jangka panjang, suplemen ini bisa meningkatkan kadar kreatin dalam darah. Makanya, kamu perlu membatasi konsumsi suplemen ini jika ingin kadar kreatin tetap normal.
2. Mengurangi asupan protein
Protein dari makanan memang berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, bagi yang mengalami kreatinin tinggi, asupan protein sebaiknya dibatasi dulu, ya. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi produksi kreatinin di dalam tubuh sekaligus untuk meringankan beban kerja ginjal.
Setelah fungsi ginjal sudah membaik dan kadar kreatinin kembali normal, asupan protein boleh dinaikkan kembali secara bertahap.
3. Mengonsumsi lebih banyak serat
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak serat bisa menurunkan kadar kreatinin tinggi. Oleh karena itu, usahakan untuk mencukupi asupan serat setiap harinya, baik dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, maupun kacang-kacangan.
4. Mengurangi konsumsi garam
Kalau tidak dibatasi konsumsinya, garam (natrium) berlebih bisa merusak ginjal dan memperburuk kondisi ginjal yang sudah rusak, sehingga memicu kreatinin tinggi. Oleh karena itu, cobalah membatasi asupan garam dan penyedap rasa guna meringankan kerja ginjal, sehingga kadar kreatinin yang tinggi bisa menurun.
5. Mengurangi intensitas olahraga
Olahraga intensitas tinggi bisa menyebabkan kerusakan otot yang berkontribusi pada peningkatan produksi kreatinin. Agar kadar kreatinin kembali normal, sebaiknya lakukan olahraga intensitas sedang atau ringan. Jika biasanya melakukan angkat beban, kali ini cobalah yoga atau jalan kaki.
6. Menjalani prosedur cuci darah
Jika kreatinin tinggi disebabkan oleh gagal ginjal, biasanya dokter akan menyarankan prosedur cuci darah untuk menurunkan kadar kreatinin. Seberapa sering prosedur cuci darah perlu dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan seberapa parah tingkat kerusakan ginjal yang terjadi.
Cuci darah bertujuan untuk mengganti fungsi ginjal yang rusak sehingga tidak bisa menyaring dan membuang racun dari tubuh.
Selain beberapa cara di atas, pastikan juga kamu minum air putih secukupnya agar tetap terhidrasi, menghentikan kebiasaan merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol, dan menjaga berat badan ideal. Dengan begitu, kadar kreatinin bisa kembali normal dan risiko terjadinya gagal ginjal juga bisa berkurang.
Kreatinin tinggi hanya bisa dideteksi lewat tes darah atau tes urine. Jadi, jika kamu sudah mengalaminya, lakukan pemeriksaan kadar kreatinin secara rutin dan konsultasikan ke dokter tentang bagaimana tips untuk menjaga kadar kreatinin tetap normal.