Asam salisilat adalah obat untuk mengatasi berbagai penyakit kulit. Dalam kadar yang tinggi, asam salisilat dapat mengobati kutil atau kapalan. Sementara dalam dosis rendah, asam salisilat dapat menjadi bagian dari penanganan dermatitis seboroik, psoriasis, ketombe, dan jerawat.
Asam salisilat bekerja dengan cara mengelupas bagian terluar kulit. Cara kerja tersebut membuat kulit yang menebal pada kapalan atau kutil dapat menipis dan lama-kelamaan menghilang.
Sementara pada dosis rendah, asam salisilat bisa menyingkirkan sisik-sisik dan sel kulit mati yang mulai mengelupas. Obat ini juga dapat mengurangi peradangan. Oleh karena itu, asam salisilat bisa dimanfaatkan untuk mengatasi dermatitis seboroik, psoriasis, maupun jerawat.
Beberapa produk yang mengandung asam salisilat dapat dibeli secara bebas di apotek. Namun, untuk mendapatkan dosis dan durasi penggunaan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda, disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan asam salisilat.
Merek dagang asam salisilat: Afi Salep, Callusol, Cloveril, Kalpanax Salep, Kutilos, Rodeca Lotion, Salep 2-4, Salep Kulit Cap Kaki Tiga, Salep Kulit Kuning Kembang Bulan
Apa Itu Asam Salisilat
Golongan | Obat bebas dan resep |
Kategori | Keratolitik |
Manfaat | Mengatasi kapalan, kutil, dermatitis seboroik, ketombe, atau jerawat |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Asam salisilat untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Asam salisilat untuk ibu menyusui | Asam salisilat topikal umumnya aman untuk digunakan oleh ibu menyusui. Namun, jangan menggunakan obat ini di area payudara. |
Bentuk obat | Cairan obat luar, gel, salep |
Peringatan Sebelum Menggunakan Asam Salisilat
Ada hal-hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan asam salisilat, di antaranya:
- Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Asam salisilat tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti aspirin.
- Jangan menggunakan asam salisilat untuk kutil kelamin, kutil yang terdapat di wajah, tahi lalat, maupun tanda lahir.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan asam salisilat untuk kutil atau kapalan jika Anda menderita diabetes, penyakit hati, penyakit ginjal, atau penyakit arteri perifer.
- Jangan sampai asam salisilat mengenai mata, wajah, lapisan kulit bagian dalam (mukosa), luka terbuka, iritasi, atau kulit yang terinfeksi.
- Hindari penggunaan asam salisilat untuk anak yang sedang menderita flu atau cacar air karena dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom Reye.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan asam salisilat.
Dosis dan Aturan Pakai Asam Salisilat
Berikut adalah pembagian dosis asam salisilat untuk orang dewasa dan anak usia di atas 2 tahun berdasarkan kondisi yang ingin ditangani dan bentuk obatnya:
Asam salisilat bentuk cairan obat luar
-
Kondisi: Kapalan dan kutil
Oleskan cairan obat luar dengan kandungan asam salisilat 5–27% 1–2 kali sehari. Obat ini tidak boleh dioleskan ke kutil kelamin atau kutil di wajah.
-
Kondisi: Jerawat
Oleskan cairan asam salisilat 0,5–2% sebanyak 1–3 kali sehari.
Asam salisilat bentuk salep dan gel
-
Kondisi: Jerawat
Oleskan salep atau gel dengan kandungan asam salisilat 0,5–6% 1 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.
-
Kondisi: Kutil
Oleskan salep atau gel dengan kandungan asam salisilat 3–26% 1 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter. Khusus untuk salep yang mengandung asam salisilat 25–60%, oleskan obat setiap 3–5 hari sekali.
-
Kondisi: Psoriasis dan dermatitis seboroik
Oleskan salep asam salisilat 3–10% sesuai kebutuhan. Gunakan gel dengan kandungan asam salisilat 5% sebanyak 1 kali sehari.
Asam salisilat bentuk losion
-
Kondisi: Jerawat
Gunakan asam salisilat 1–2% 1–3 kali sehari.
-
Kondisi: Ketombe dan dermatitis seboroik
Gunakan losion yang mengandung asam salisilat 1,8–2% 1–2 kali sehari.
Cara Menggunakan Asam Salisilat dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan sebelum menggunakan asam salisilat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Perhatikan cara menggunakan asam salisilat dengan benar berikut ini:
- Gunakan asam salisilat hanya pada kulit yang mengalami gangguan tertentu. Obat ini tidak boleh digunakan pada kulit yang sehat.
- Pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan obat ini.
- Oleskan asam salisilat bentuk salep, losion, atau gel tipis-tipis ke bagian kulit yang bermasalah. Bersihkanlah kulit yang akan diobati sebelum menggunakan obat ini.
- Untuk mengobati kapalan dan kutil, rendam atau kompres area yang akan diobati dengan air hangat selama 5 menit, lalu keringkan. Setelah itu, oleskan asam salisilat pada kapalan atau kutil.
- Untuk mengobati dermatitis seboroik, ketombe, atau jerawat, gunakan setelah kulit dibersihkan dan dikeringkan. Oleskan tabir surya dan hindari paparan sinar matahari terlalu lama.
- Jika menggunakan asam salisilat di kulit kepala, cukup diamkan selama 10–20 menit, lalu bilas hingga bersih.
- Jika obat mengenai mata, hidung, mulut, atau luka terbuka, segera basuh dengan menggunakan air bersih.
- Gunakan asam salisilat pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, tidak perlu menggunakan lebih banyak obat pada waktu pemakaian berikutnya.
- Simpan asam salisilat di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Asam Salisilat dengan Obat Lain
Efek interaksi antarobat yang bisa terjadi jika asam salisilat digunakan dengan obat lain adalah:
- Peningkatan penyerapan obat oles lain
- Penurunan efektivitas calcipotriol
- Peningkatan risiko terjadinya kulit kering atau iritasi kulit jika digunakan dengan obat jerawat, seperti adapalene atau tretinoin topikal
Agar lebih aman, konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana untuk menggunakan asam salisilat bersama obat atau produk perawatan kulit lain.
Efek Samping dan Bahaya Asam Salisilat
Walaupun jarang, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan asam salisilat, yaitu
- Kulit kemerahan
- Rasa terbakar di bagian yang diobati
- Kulit mengelupas
- Iritasi
- Ruam
- Kulit kering
Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:
- Sakit kepala
- Gangguan pendengaran atau telinga berdenging
- Sakit perut, mual, atau muntah
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Napas pendek