Asetilkolin adalah obat yang digunakan dalam beberapa prosedur operasi operasi mata, seperti operasi katarak. Tubuh juga memproduksi asetilkolin secara alami. Zat ini merupakan neurotransmiter, yaitu senyawa kimia pembawa signal yang membantu merangsang otot untuk berkontraksi.
Untuk membantu prosedur operasi mata, asetilkolin akan menyebabkan kontraksi dari otot selaput pelangi atau iris, sehingga menyebabkan miosis. Obat ini juga memiliki efek melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi) dan menurunkan tekanan dalam bola mata (intraokular).
Merek dagang asetilkolin: -
Apa Itu Asetilkolin
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat mata |
Manfaat | Membantu pengecilan pupil (miosis) saat prosedur operasi mata |
Digunakan oleh | Dewasa |
Asetilkolin untuk ibu hamil | Kategori N: Belum dikategorikan. |
Asetilkolin untuk ibu menyusui | Belum diketahui apakah asetilkolin dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa seizin dokter. |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Asetilkolin
Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan menggunakan asetilkolin jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyakit jantung, epilepsi, tekanan darah rendah, hipertiroidisme, , sumbatan saluran kemih, penyakit Parkinson, atau tukak lambung.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko terjadinya interaksi obat.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan asetilkolin.
Dosis dan Aturan Pakai Asetilkolin
Asetilkolin akan disuntikkan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dosis umum penggunaan asetilkolin 1% adalah 0,5–2 ml, yang disuntikkan ke bilik mata depan sebelum operasi mata dilakukan.
Cara Menggunakan Asetilkolin dengan Benar
Asetilkolin akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini akan disuntikkan ke bilik mata depan pasien.
Sebelum penyuntikan, dokter akan memastikan cairan asetilkolin yang akan disuntikkan bening. Ikuti anjuran dan saran dokter sebelum, selama, dan sesudah penyuntikan asetilkolin.
Interaksi Asetilkolin dengan Obat Lain
Berikut adalah beberapa interaksi antarobat yang dapat terjadi apabila asetilkolin digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan pernapasan dan jantung jika digunakan dengan obat penghambat beta, seperti acebutolol, atenolol, bisoprolol, metoprolol, atau propranolol
- Penurunan efektivitas asetilkolin jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bentuk tetes mata, seperti diclofenac atau ketorolac
- Peningkatan efek asetilkolin jika digunakan dengan penghambat kolinesterase, seperti neostigmin
Efek Samping dan Bahaya Asetilkolin
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan asetilkolin adalah:
- Nyeri, bengkak, atau iritasi pada mata
- Keringat berlebih
- Demam
- Rasa hangat pada wajah, leher, atau dada (flushing)
- Bradikardia
- Kesulitan bernapas atau menelan
Beri tahu dokter jika efek samping yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau justru malah memburuk. Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah penyuntikan asetilkolin.