Asmasolon adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan gejala sesak napas, mengi, atau batuk. Obat ini digunakan untuk mengatasi asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), seperti emfisema atau bronkitis kronis.
Kandungan theophylline dalam Asmasolon bekerja dengan cara melebarkan saluran pernapasan. Cara kerja ini membuat udara mengalir lebih lancar dan napas menjadi lebih mudah. Asmasolon juga dilengkapi ephedrine, yang dapat meredakan bengkak pada pembuluh darah di rongga hidung sehingga napas terasa lega.
Perlu diketahui bahwa penggunaan obat asma inhaler tetap lebih diutamakan daripada obat minum. Penggunaan obat asma minum berisiko lebih besar menyebabkan efek samping, seperti tremor dan gangguan irama jantung. Obat ini hanya dapat dijadikan pilihan ketika Anda tidak bisa mendapatkan obat inhaler.
Apa Itu Asmasolon
Bahan aktif | Theophylline anhydrous 130 mg dan ephedrine HCl 12,5 mg |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Bronkodilator dan dekongestan |
Manfaat | Menangani gejala asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), seperti emfisema atau bronkitis kronis |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Asmasolon untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Asmasolon untuk ibu menyusui | Asmasolon umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui. Namun, penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Asmasolon
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Asmasolon:
- Jangan mengonsumsi Asmasolon jika Anda alergi terhadap kandungan di dalam obat ini. Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita tukak lambung, penyakit jantung, penyakit tiroid, penyakit hati, porfiria, tekanan darah tinggi, kejang, penyakit ginjal, edema paru, pembesaran prostat, glaukoma, atau diabetes.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Asmasolon jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Asmasolon. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Asmasolon.
Dosis dan Aturan Pakai Asmasolon
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Asmasolon berdasarkan usia pasien:
- Dewasa: 1–2 tablet, 3–4 kali sehari.
- Anak-anak: ½–1 tablet, 3–4 kali sehari.
Cara Menggunakan Asmasolon dengan Benar
Bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan Asmasolon, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Agar efek pengobatan maksimal, ikutilah panduan penggunaan Asmasolon berikut:
- Konsumsilah Asmasolon sebelum atau sesudah makan. Namun, jika Anda mengalami mual, sebaiknya minumlah obat ini bersama makanan.
- Penggunaan obat ini dapat dihentikan jika keluhan sudah membaik atau jika sudah tersedia obat asma hirup.
- Beri tahu dokter jika obat asma yang Anda miliki sekarang tidak cukup untuk mengendalikan gejala Anda atau bila asma makin sering kambuh.
- Simpan Asmasolon di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Asmasolon dengan Obat Lain
Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila Asmasolon digunakan bersama obat tertentu adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Asmasolon jika digunakan dengan cimetidine, clarithromycin, allopurinol, erythromycin, ciprofloxacin, isoniazid, methotrexate, propranolol, verapamil, fluvoxamine, fluconazole, atau pil KB
- Penurunan efektivitas Asmasolon jika digunakan dengan carbamazepine, phenytoin, ritonavir, rifampicin, atau phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenylephrine, phenylpropanolamine, atau pseudoephedrine
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Asmasolon bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Asmasolon
Mengingat Asmasolon mengandung kombinasi theophylline dan ephedrine, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini, antara lain:
Berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: