Gagal tumbuh merupakan kondisi pada anak yang cukup sering ditemui. Secara global, diperkirakan 8% dari populasi anak mengalami gagal tumbuh. Kondisi ini bisa dipicu oleh kurangnya asupan nutrisi, adanya penyakit tertentu, dan kurangnya pengetahuan orang tua seputar pola pemberian makan pada anak
Gagal tumbuh (faltering growth atau failure to thrive) adalah kondisi saat berat badan dan tinggi badan anak tidak meningkat sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya. Untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan pada anak yang gagal tumbuh, pemberian Pangan Keperluan Medis Khusus (PKMK) mungkin akan direkomendasikan.
Seputar Gagal Tumbuh pada Anak
Gagal tumbuh bukanlah sebuah penyakit atau kelainan, melainkan tanda bahwa anak kekurangan nutrisi. Selain kurang nutrisi, gagal tumbuh juga bisa disebabkan oleh adanya penyakit tertentu pada anak.
Beberapa penyakit tersebut antara lain gangguan kromosom, gangguan makan, kekurangan hormon pertumbuhan atau hormon tiroid, penyakit jantung dan paru-paru, gangguan penyerapan, kurangnyanya enzim pencernaan, infeksi lama, atau cerebral palsy.
Gagal tumbuh pada anak perlu ditangani sedini mungkin, karena jika dibiarkan dapat menyebakan Si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan, misalnya terlambat berjalan. Kondisi ini kemudian bisa membuat perkembangan fisik, mental, dan kecerdasan anak berada di bawah rata-rata anak-anak seusianya.
Tidak hanya itu, gagal tumbuh juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga ia lebih rentan terserang infeksi dan terkena penyakit, seperti diabetes dan hipertensi, di kemudian hari.
Pangan Keperluan Medis Khusus (PKMK) untuk Anak yang Gagal Tumbuh
Anak usia di bawah 5 tahun (balita) perlu diperiksakan secara rutin ke Posyandu atau dokter, setidaknya setiap sebulan sekali.
Pemeriksaan rutin tersebut bertujuan untuk memantau tumbuh kembang anak, sekaligus untuk mendeteksi ada tidaknya gagal tumbuh, yaitu bila berat badan Si Kecil berada di bawah standar kenaikan berat badan normal anak seusianya dalam 2 kali pengukuran.
Bagi anak yang berisiko mengalami gagal tumbuh, dokter akan menyarankan pemberian nutrisi yang adekuat, dan jika diperlukan dokter juga akan merekomendasikan pemberian pangan keperluan medis khusus (PKMK).
PKMK merupakan pangan olahan yang diproses atau diformulasi secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi orang dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, termasuk anak yang mengalami gagal tumbuh akibat kondisi medis khusus. PKMK bisa diberikan sebagai makanan pengganti maupun makanan tambahan.
Salah satu jenis PKMK untuk anak gagal tumbuh adalah formula padat energi. Tidak seperti susu formula pada umumnya, formula padat energi memiliki kandungan kalori dan protein yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan berat badan anak secara cepat.
Selain itu, formula PKMK umumnya juga dilengkapi dengan nutrisi yang bisa memperkuat sistem imun, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, serat, zat besi, dan prebiotik FOS:GOS, supaya anak yang mengalami gagal tumbuh tidak mudah terserang penyakit.
Dengan penanganan yang tepat dan cepat, proses tumbuh kembang anak yang berisiko mengalami gagal tumbuh bisa dikejar, sehinga ia bisa tetap tumbuh dan berkembang secara optimal.
Namun, perlu diingat ya, Bun, penggunaan PKMK jenis apa pun, termasuk untuk anak yang gagal tumbuh, sifatnya adalah khusus. Jadi, pemberiannya harus di bawah pengawasan dokter. Inilah alasan mengapa PKMK hanya diedarkan di apotek, rumah sakit, atau Puskesmas.
Penggunaan PKMK yang tidak sesuai aturan atau di luar pengawasan dokter dikhawatirkan justru dapat memperburuk kondisi kesehatan anak. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda tidak melakukan diagnosis sendiri.
Jika Si Kecil sulit makan, berat badannya susah naik, atau badannya terlihat semakin kurus, Bunda harus segera memeriksakannya ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan atau anjuran nutrisi yang tepat bagi kondisi kesehatan dan kebutuhan Si Kecil.