Atenolol adalah obat untuk menangani nyeri dada dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan gangguan irama jantung (aritmia) dan perawatan setelah serangan jantung.
Atenolol termasuk ke dalam golongan penghambat beta (beta blocker). Obat ini bekerja dengan cara memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan jantung dalam memompa darah sehingga tekanan darah pun menurun. Seiring berkurangnya aktivitas jantung, maka risiko terjadinya angina juga akan menurun.
Merek dagang atenolol: Atenolol, Betablok, Farnormin 50, Internolol 50, Niften, Lotensi
Apa Itu Atenolol
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat beta |
Manfaat | Mengatasi hipertensi dan angina |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Atenolol untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. Jika Anda sedang hamil, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Atenolol dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet dan kapsul |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Atenolol
Atenolol tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan atenolol:
- Jangan menggunakan atenolol jika memiliki alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita pheochromocytoma, asma, PPOK, diabetes, hipertirodisme, penyakit ginjal, myasthenia gravis, penyakit hati.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit jantung dan pembuluh darah tertentu, seperti gagal jantung, gangguan irama jantung (aritmia), bradikardia, penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, atau sindrom Raynaud.
- Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang memerlukan kesiagaan setelah mengonsumsi atenolol, karena obat ini dapat dapat menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi Atenolol sebelum menjalani prosedur operasi, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Gunakan alat kontrasepsi selama menggunakan atenolol. Konsultasikan ke dokter mengenai alat kontrasepsi yang paling efektif bagi Anda.
- Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Lakukan kontrol secara rutin sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter selama menjalani pengobatan dengan atenolol. Tujuannya adalah agar kondisi dan respons terapi bisa lebih terpantau.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan atenolol.
Dosis dan Aturan Pakai Atenolol
Atenolol harus digunakan sesuai dengan resep dokter. Berikut ini adalah dosis Atenolol pada orang dewasa berdasarkan kondisi yang akan diatasi:
-
Kondisi: Hipertensi
Sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan obat lain, dosisnya 25–100 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat disesuaikan berdasarkan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan. -
Kondisi: Angina pektoris
Dosis awal 50 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat disesuaikan berdasarkan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan. Dosis perawatan pada umumnya adalah 50–100 mg, 1 kali sehari. -
Kondisi: Gangguan irama jantung (aritmia)
Dosis perawatan 50–100 mg, 1 kali sehari, diberikan setelah aritmia terkontrol. -
Kondisi: Serangan jantung
Dosis perawatan 100 mg, 1 kali sehari, diberikan setelah kondisi pasien stabil.
Cara Mengonsumsi Atenolol dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca instruksi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi atenolol. Jangan menambah atau mengurangi dosis, atau menghentikan pengobatan dengan atenolol tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Atenolol dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan tablet atau kapsul atenolol dengan bantuan air putih. Beri jeda 4 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi atenolol jika ingin minum jus apel atau jus jeruk. Hal ini untuk mencegah gangguan penyerapan atenolol oleh tubuh.
Konsumsilah atenolol secara rutin pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa mengonsumsi atenolol, segera konsumsi obat ini bila belum mendekati jadwal berikutnya. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Agar pengobatan efektif, konsumsi atenolol perlu dibarengi dengan gaya hidup sehat. Konsumsilah makanan bergizi seimbang dan kurangi konsumsi garam harian Anda. Lakukan pula olahraga secara rutin. Selain itu, konsultasikan dengan dokter mengenai pola makan dan olahraga yang ideal untuk kondisi Anda.
Simpan atenolol di wadah tertutup dalam suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari cahaya matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Atenolol dengan Obat Lain
Penggunaan atenolol bersamaan dengan obat-obat lain dapat menimbulkan beberapa efek interaksi, antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat, denyut jantung lambat (bradikardia), atau gagal jantung, jika digunakan dengan diltiazem atau verapamil
- Peningkatan efek penurunan tekanan darah jika digunakan bersama nifedipine atau amlodipine
- Peningkatan risiko terjadinya bradikardia jika digunakan dengan obat digitalis glikosida, seperti digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi dan gangguan irama jantung jika digunakan bersamaan dengan clonidine
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan jantung dalam memompa darah jika digunakan dengan amiodarone
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan jantung dan pembuluh darah saat operasi jika digunakan dengan bius umum, seperti methoxyflurane
- Peningkatan efek penurunan kadar gula darah dari obat diabetes minum atau insulin suntik
- Penurunan efek obat atenolol jika digunakan bersama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau indometacin
- Penurunan efektivitas obat dekongestan tertentu, seperti phenylephrine atau ephedrine
Efek samping dan Bahaya Atenolol
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi atenolol:
- Lelah
- Mual
- Tangan atau kaki terasa dingin
- Suasana hati yang buruk atau merasa depresi
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau bertambah parah. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:
- Muncul nyeri dada atau nyeri dada yang diderita bertambah parah
- Detak jantung lambat atau tidak teratur
- Pening seperti akan pingsan
- Jari kaki atau tangan pucat atau kebiruan
- Napas pendek
- Bengkak di tungkai
- Berat badan bertambah dengan cepat