Atropin adalah obat untuk menangani denyut jantung lambat (bradikardia) atau keracunan insektisida. Obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan irritable bowel syndrome (IBS) atau divertikulitis.
Atropin termasuk dalam kelompok obat antikolinergik. Obat ini bekerja dengan cara menghambat beberapa zat kimia dalam tubuh, seperti asetilkolin dan choline ester. Cara kerja tersebut dapat meningkatkan detak jantung, melemaskan usus, dan mengurangi produksi lendir di saluran pencernaan maupun saluran pernapasan.
Merek dagang atropin: Atropine, Atropine Sulfate
Apa Itu Atropin
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antikolinergik |
Manfaat | Menangani bradikardia |
Sebagai obat penawar (antidote) untuk keracunan insektisida organofosfat | |
Mengatasi mulas dan nyeri perut pada irritable bowel syndrome (IBS) atau divertikulitis | |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Atropin untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Atropin untuk ibu menyusui | Atropin umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui karena tidak menimbulkan efek samping yang serius pada ibu dan bayi. |
Bentuk obat | Tablet, suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Atropin
Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Atropin tidak boleh digunakan pada orang yang alergi terhadap obat ini.
- Jangan menggunakan atropin jika Anda sedang sedang menderita glaukoma sudut tertutup, ileus paralitik, pembesaran prostat atau kesulitan berkemih, stenosis pilorus, atau myasthenia gravis.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diare, esofagitis refluks, sembelit, penyakit jantung, asma, penyakit liver, penyakit paru obstruktif kronis, hipertensi, penyakit tiroid, penyakit ginjal, atau sindrom Down.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Konsultasikan ke dokter terkait penggunaan obat ini jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Atropin. Obat ini dapat menyebabkan penglihatan kabur.
- Jangan terpapar cuaca panas atau berolahraga terlalu lama selama menggunakan obat ini. Atropin dapat mengurangi produksi keringat dan membuat Anda rentan terkena serangan panas (heatstroke).
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan atropin.
Dosis dan Aturan Pakai Atropin
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan atropin berdasarkan bentuk obat, kondisi, dan usia pasien:
Bentuk: Tablet
Kondisi: Divertikulitis, irritable bowel syndrome (IBS), dispepsia
- Dewasa: 0,6–1,2 mg, 1 kali sehari, dikonsumsi pada malam hari sebelum tidur.
Bentuk: Suntik
Kondisi: Bradikardia
- Dewasa: 0,5 mg, setiap 3–5 menit. Dosis maksimal 3 mg.
Kondisi: Keracunan insektisida jenis organofosfat
- Anak-anak: 0,05–0,1 mg/kgBB, diberikan setiap 5-10 menit hingga efek racun menghilang.
Atropin suntik juga dapat digunakan sebagai pramedikasi sebelum pemberian bius dalam operasi. Obat ini biasanya digunakan untuk menstabilkan kondisi pasien dan mempermudah jalannya prosedur operasi.
Cara Menggunakan Atropin dengan Benar
Atropin suntik akan disuntikkan melalui pembuluh darah vena (intravena/IV) atau melalui otot (intramuskular/IM) oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter. Pastikan untuk mengikuti arahan dokter dan menyampaikan kepada dokter jika muncul efek samping yang mengganggu di tengah pemberian obat.
Untuk atropin tablet, ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakannya. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut ini adalah cara menggunakan atropin tablet dengan benar:
- Konsumsilah atropin tablet sebelum atau setelah makan. Disarankan untuk minum obat sebelum tidur.
- Usahakan untuk mengonsumsi atropin secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya.
- Jika Anda lupa mengonsumsi atropin, segera minum begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan atropin dalam wadah tertutup di tempat bersuhu ruangan yang tidak terpapar sinar matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Atropin dengan Obat Lain
Berikut ini adalah efek interaksi yang bisa terjadi jika atropin digunakan bersama obat lain:
- Penurunan penyerapan ketoconazole di dalam tubuh
- Peningkatan efek samping pada pencernaan jika digunakan dengan antiarimia, antipsikotik, antidepresan trisiklik, antiparkinson, MAOI, antispasmodik, atau obat antihistamin, seperti promethazine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping atau sembelit parah jika digunakan bersama obat pereda nyeri golongan opioid, seperti codein atau fentanyl
- Penurunan efektivitas neostigmine atau pilocarpine
- Penurunan kerja obat antiglaukoma lepas lambat
- Peningkatan efek samping dari obat untuk mengatasi myasthenia gravis atau suplemen kalium
- Penurunan efek cisapride, domperidone, atau metoclopramide terhadap gerakan saluran cerna
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan atropin bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Atropin
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan atropin adalah:
- Mulut kering
- Sembelit
- Kantuk
- Hipertemia
- Sakit kepala
- Pusing
- Penglihatan kabur atau mata yang sensitif terhadap cahaya
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau makin parah. Segera cari pertolongan medis apabila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Lelah yang tidak biasa
- Jantung berdebar, atau denyut jantung yang cepat maupun tidak teratur
- Gelisah atau linglung
- Mual atau muntah
- Nyeri pada mata, pandangan kabur, atau melihat lingkaran cahaya
- Sulit berkemih
- Kulit terasa panas dan kering
- Tremor, atau gangguan pada otot maupun keseimbangan
- Pusing yang berat seperti akan pingsan